Breaking News
Loading...

Mengenal Ritual-Ritual Aneh dalam Syiah yang Tidak Diajarkan Islam


Syiahindonesia.com -
Banyak umat Islam yang baru mengenal ajaran Syiah sering kali terkejut dengan berbagai ritual aneh dan ekstrem yang mereka lakukan, terutama saat peringatan Asyura dan hari-hari besar versi mereka. Ritual-ritual ini tidak memiliki dasar dari Al-Qur’an dan Sunnah, bahkan dalam banyak hal justru bertentangan dengan ajaran Islam yang murni.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas beberapa ritual utama yang dilakukan oleh Syiah dan membandingkannya dengan ajaran Islam berdasarkan dalil shahih.


1. Memukul Dada, Kepala, dan Menyayat Tubuh (Tatbir)

Setiap tanggal 10 Muharram (Asyura), para pengikut Syiah, khususnya di Iran, Irak, dan Lebanon, melakukan ritual memukul dada, kepala, bahkan menyayat tubuh dengan pedang sebagai bentuk berkabung atas kematian Husain bin Ali رضي الله عنه.

Mereka menyebutnya sebagai bentuk "ta'ziyah", tetapi dalam Islam, meratapi kematian secara berlebihan adalah haram.

Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَطَمَ الْخُدُودَ، وَشَقَّ الْجُيُوبَ، وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ
“Bukan termasuk golongan kami orang yang memukul pipi, merobek baju, dan menyeru dengan seruan jahiliyah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Ritual menyiksa diri sendiri tidak pernah dilakukan oleh Nabi ﷺ, para sahabat, maupun Ahlul Bait yang asli.


2. Nikah Mut’ah (Nikah Kontrak Waktu Tertentu)

Syiah membolehkan nikah mut’ah, yaitu pernikahan sementara waktu yang disepakati di awal — bisa sejam, semalam, seminggu, dll. Bahkan mereka menganggap mut’ah sebagai bentuk ibadah.

Padahal, nikah mut’ah telah diharamkan oleh Nabi ﷺ secara tegas:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي قَدْ كُنْتُ أَذِنْتُ لَكُمْ فِي الاسْتِمْتَاعِ مِنَ النِّسَاءِ، وَإِنَّ اللَّهَ قَدْ حَرَّمَهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Wahai manusia, dahulu aku mengizinkan kalian melakukan mut’ah dengan perempuan, sekarang Allah telah mengharamkannya sampai hari kiamat.”
(HR. Muslim)

Nikah mut’ah mirip dengan praktik zina yang dilegalkan, dan sangat bertentangan dengan kesucian pernikahan dalam Islam.


3. Mencela dan Melaknat Sahabat Nabi ﷺ

Dalam ritual keagamaan mereka, Syiah sering kali melaknat Abu Bakar, Umar, Utsman, dan sebagian istri Nabi ﷺ. Bahkan dalam sebagian doa mereka, seperti "Doa Sanamay Quraisy", disebutkan laknat untuk dua tokoh Quraisy (yang dimaksud Abu Bakar dan Umar).

Padahal Allah ﷻ memuji para sahabat dalam Al-Qur’an:

وَٱلسَّـٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ مِنَ ٱلْمُهَـٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ... رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ
“Orang-orang yang terdahulu dari Muhajirin dan Anshar... Allah ridha kepada mereka.”
(QS. At-Taubah: 100)

Mencela orang yang diridhai Allah adalah bentuk penentangan terhadap wahyu.


4. Menyembah di Karbala dan Meminta kepada Makam

Sebagian pengikut Syiah menjadikan Karbala sebagai kiblat spiritual mereka, bahkan lebih utama dari Ka’bah. Banyak dari mereka berdoa dan meminta syafaat langsung kepada Husain atau para Imam di makam.

Padahal Nabi ﷺ bersabda:

لَا تَجْعَلُوا قَبْرِي عِيدًا، وَلَا تُصَلُّوا عَلَيَّ عِنْدَهُ، وَصَلُّوا عَلَيَّ حَيْثُمَا كُنْتُمْ
“Jangan jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, dan jangan salat kepadaku di sana. Salawatlah untukku di mana saja kalian berada.”
(HR. Abu Dawud)

Islam melarang berdoa kepada selain Allah, meskipun kepada orang saleh atau keluarga Nabi.


5. Taqiyah (Berbohong untuk Kepentingan Mazhab)

Syiah menganggap berbohong demi keselamatan ajaran mereka adalah ibadah. Taqiyah adalah konsep membolehkan pengikut Syiah untuk menyembunyikan keyakinan atau bahkan berpura-pura menjadi Sunni.

Padahal Islam sangat menekankan kejujuran:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَكُونُوا۟ مَعَ ٱلصَّـٰدِقِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan jadilah kalian bersama orang-orang yang jujur.”
(QS. At-Taubah: 119)


6. Menangisi dan Meratap dengan Ratapan Jahiliyah

Banyak pengikut Syiah melakukan ratapan keras, menangis histeris, dan melolong-lolong dalam peringatan kematian Husain, terutama saat Asyura. Mereka menganggap tangisan ini sebagai ibadah.

Nabi ﷺ bersabda:

إِنَّ الْمَيِّتَ يُعَذَّبُ فِي قَبْرِهِ بِمَا نِيحَ عَلَيْهِ
“Sesungguhnya mayit akan disiksa di kuburnya karena ratapan orang atasnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Islam melarang ratapan berlebihan, dan menganjurkan kesabaran saat menghadapi musibah.


7. Mengkultuskan Imam sebagai Makhluk Ilahi

Ritual Syiah sering disertai pujian terhadap para imam sebagai makhluk ilahi. Mereka meyakini imam:

  • Maksum

  • Punya ilmu gaib

  • Dapat mengampuni dosa

  • Dapat menyelamatkan di akhirat

Padahal Allah ﷻ berfirman:

وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُم بِٱللَّهِ إِلَّا وَهُم مُّشْرِكُونَ
“Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan-Nya.”
(QS. Yusuf: 106)


Kesimpulan: Islam Murni Tidak Mengajarkan Ritual-Ritual Ini

Ritual-ritual Syiah seperti menyayat tubuh, nikah mut’ah, mencela sahabat, menyembah di makam, dan taqiyah, sama sekali tidak diajarkan dalam Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ.

Umat Islam perlu mewaspadai penyusupan ajaran ini, karena sering dikemas dengan simbol cinta Ahlul Bait — padahal isi ajarannya menyimpang dari Al-Qur’an dan Sunnah.

ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian dan Aku cukupkan nikmat-Ku atas kalian.”
(QS. Al-Ma’idah: 3)

Agama Islam telah sempurna, maka tidak butuh tambahan ritual dari luar ajaran Nabi ﷺ.


(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: