Breaking News
Loading...

 Mengapa Azan Syiah Berbeda dari Azan Sunni?


Syiahindonesia.com
– Salah satu perbedaan mencolok antara Syiah dan Sunni yang mudah dikenali dalam kehidupan sehari-hari adalah lafaz adzan. Adzan merupakan panggilan suci untuk menegakkan salat, yang diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad ﷺ melalui wahyu, bukan ijtihad manusia. Namun, dalam praktik Syiah, lafaz adzan mengalami penambahan dan perubahan yang tidak diajarkan oleh Rasulullah maupun para sahabatnya. Hal ini menunjukkan bahwa Syiah tidak mengikuti tata cara ibadah sesuai Sunnah, bahkan dalam hal yang paling mendasar seperti adzan.

Artikel ini akan membahas apa saja perbedaan lafaz adzan Syiah dan Sunni, serta asal-usul perubahan tersebut dan bahayanya terhadap kemurnian syariat Islam.


1. Lafaz Adzan dalam Islam Berdasarkan Sunnah

Dalam Ahlus Sunnah wal Jama’ah, lafaz adzan diajarkan secara lengkap melalui hadis-hadis sahih yang diriwayatkan oleh banyak sahabat, seperti Bilal bin Rabah, Abdullah bin Zaid, Umar bin Khattab, dan lainnya. Lafaz adzan yang sahih adalah sebagai berikut:

  1. Allāhu Akbar, Allāhu Akbar (4x)

  2. Ashhadu an lā ilāha illallāh (2x)

  3. Ashhadu anna Muḥammadan Rasūlullāh (2x)

  4. Ḥayya ‘alaṣ-ṣalāh (2x)

  5. Ḥayya ‘alal-falāḥ (2x)

  6. Allāhu Akbar (2x)

  7. Lā ilāha illallāh (1x)

Ini adalah adzan yang disepakati dan diamalkan sejak masa Nabi ﷺ hingga kini oleh seluruh umat Islam Ahlus Sunnah.


2. Perbedaan Azan Syiah: Penambahan Kalimat-Kalimat Baru

Syiah, terutama mazhab Itsna ‘Asyariyah (Syiah Dua Belas Imam), menambahkan beberapa lafaz yang tidak diajarkan oleh Nabi ﷺ. Berikut adalah lafaz adzan versi Syiah:

  1. Allāhu Akbar (4x)

  2. Ashhadu an lā ilāha illallāh (2x)

  3. Ashhadu anna Muḥammadan Rasūlullāh (2x)

  4. Ashhadu anna ‘Aliyyan Waliyyullāh (2x) ← Tambahan dari Syiah

  5. Ḥayya ‘alaṣ-ṣalāh

  6. Ḥayya ‘alal-falāḥ

  7. Ḥayya ‘ala khayril-‘amalTambahan dari Syiah

  8. Allāhu Akbar

  9. Lā ilāha illallāh

Kadang Syiah juga menambahkan:

"Ashhadu anna ‘Aliyyan Ḥujjatullāh" (Aku bersaksi bahwa Ali adalah hujjah Allah)


3. Asal-Usul Penambahan Kalimat dalam Azan Syiah

a. “Ashhadu anna ‘Aliyyan Waliyyullāh”

Kalimat ini tidak pernah diucapkan dalam adzan oleh Nabi ﷺ, para sahabat, ataupun generasi tabi’in. Tambahan ini adalah bagian dari doktrin imamah Syiah, yaitu keyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib adalah imam yang ditunjuk secara ilahiah setelah Nabi ﷺ.

Syiah menyematkan kalimat ini sebagai bentuk “syahadat ketiga”, padahal Islam hanya mengenal dua kalimat syahadat:

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ...
"Allah menyatakan bahwa tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Dia..."
(QS. Ali Imran: 18)

Tidak ada penyebutan “Ali” sebagai rukun dalam syahadat menurut Al-Qur’an maupun Sunnah.

b. “Ḥayya ‘ala khayril-‘amal”

Kalimat ini berarti “Mari menuju amal yang terbaik”, dan tidak pernah diajarkan dalam adzan oleh Rasulullah ﷺ. Menurut beberapa riwayat, kalimat ini pernah diucapkan dalam awal Islam, namun kemudian dihapus oleh Nabi ﷺ dan diganti dengan “Ḥayya ‘alal-falāḥ”.

Syiah menghidupkan kembali kalimat ini sebagai bentuk penolakan terhadap ajaran Sunni, bukan karena mengikuti Sunnah Nabi.


4. Konsekuensi dari Perubahan Ini

Perubahan dalam adzan bukanlah perkara kecil. Adzan adalah bagian dari syiar Islam, dan Rasulullah ﷺ mengajarkannya dengan lafaz tertentu secara wahyu. Maka, menambah lafaz dalam adzan adalah bentuk bid’ah, dan penyimpangan terhadap ajaran Nabi ﷺ.

Nabi bersabda:

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
"Barang siapa membuat perkara baru dalam agama kami yang tidak ada perintahnya, maka itu tertolak."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan memasukkan nama Ali dalam adzan, Syiah mengubah syariat, serta menanamkan doktrin politik dalam ibadah, yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ.


5. Ulama Ahlus Sunnah Menolak Azan Syiah

Para ulama Ahlus Sunnah sejak dulu telah menolak dan memperingatkan terhadap bentuk-bentuk adzan yang menyimpang. Mereka menyatakan bahwa penambahan kalimat dalam adzan termasuk bid’ah dhalalah (sesat) karena:

  • Tidak ada contohnya dari Nabi ﷺ

  • Tidak terdapat dalam kitab hadis sahih

  • Menjadi pintu masuk untuk penyimpangan-penyimpangan lain


Kesimpulan: Adzan Syiah adalah Bukti Nyata Penyimpangan

Adzan adalah ibadah yang harus dijaga keasliannya, karena berasal dari wahyu. Syiah telah mengubahnya dengan menambahkan kalimat-kalimat yang tidak pernah diajarkan Rasulullah ﷺ, demi mempromosikan doktrin imamah mereka. Hal ini menegaskan bahwa Syiah tidak sekadar berbeda mazhab, tetapi sudah menyimpang dari prinsip dasar Islam.

Mari kita pegang teguh ajaran Rasulullah ﷺ:

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ
"Taatilah Allah dan taatilah Rasul."
(QS. An-Nisa: 59)

Jangan pernah mengubah syariat yang telah sempurna. Adzan adalah warisan Nabi ﷺ, bukan ruang untuk propaganda politik.



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: