Syiahindonesia.com – Salah satu medan penting yang menjadi sasaran utama penyebaran paham Syiah di Indonesia adalah dunia pendidikan. Kelompok Syiah tidak menyebarkan ajarannya secara terang-terangan di banyak tempat, melainkan menggunakan taktik penyusupan yang halus, sistematis, dan terencana. Tujuan utama mereka adalah menanamkan ideologi sejak dini, terutama kepada pelajar dan mahasiswa, agar tercipta generasi yang simpatik terhadap ajaran Syiah, bahkan tanpa sadar telah masuk ke dalamnya.
Artikel ini akan membahas secara rinci dan terstruktur bagaimana Syiah menyusup ke dunia pendidikan, agar umat Islam – khususnya orang tua, guru, dan pengambil kebijakan – dapat mewaspadai penyimpangan ini sejak awal.
1. Penyusupan Melalui Lembaga Pendidikan Formal
Syiah menyasar sekolah dan kampus melalui pendirian atau infiltrasi ke dalam lembaga pendidikan formal, seperti:
-
Sekolah dan pesantren berhaluan Syiah, dengan kurikulum terselubung yang berisi pujian terhadap tokoh Syiah, pemalsuan sejarah sahabat, dan glorifikasi Ahlul Bait versi Syiah.
-
Dosen-dosen di perguruan tinggi negeri maupun swasta yang diam-diam menyisipkan narasi Syiah ke dalam mata kuliah seperti sejarah Islam, filsafat Islam, bahkan tafsir.
-
Penyaluran beasiswa ke Iran atau negara Syiah lain, yang diselipkan lewat program pertukaran pelajar atau kerja sama akademik. Mahasiswa yang tidak sadar, setelah pulang dari program tersebut, berubah cara pandang akidahnya, meskipun tidak terang-terangan menjadi Syiah.
وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ
"Dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan."
(QS. Al-Baqarah: 168)
Taktik penyusupan ini bekerja secara bertahap, dari simpati → toleransi → pembelaan → keterikatan ideologis → fanatisme → pengkafiran terhadap Sunni.
2. Penggunaan Buku Ajar dan Referensi Berbasis Syiah
Syiah juga memanfaatkan buku-buku ajar, literatur sejarah, dan tafsir yang diimpor dari Iran atau ditulis oleh simpatisan Syiah, lalu dimasukkan ke perpustakaan sekolah dan kampus. Buku-buku ini tampak ilmiah, tetapi menyisipkan pemahaman yang sesat, seperti:
-
Sahabat Nabi dikritik habis-habisan
-
Imam Ali digambarkan sebagai korban kudeta politik
-
Peristiwa Karbala dijadikan pusat sejarah Islam
-
Konsep imamah dipropagandakan sebagai jalan kebenaran
Contoh penulis yang sering dijadikan rujukan: Ali Syariati, Murtadha Muthahhari, dan Baqir Shadr. Padahal mereka adalah tokoh ideolog Syiah revolusioner yang secara halus menanamkan doktrin Syiah lewat tulisan-tulisan "intelektual".
3. Menyusup Melalui Forum Kajian dan Ekstrakurikuler
Di tingkat kampus dan SMA, penyusupan Syiah juga terjadi lewat:
-
Kajian keislaman, biasanya bertema “Cinta Ahlul Bait”, “Sejarah Islam Alternatif”, “Kritik terhadap Sahabat”, atau “Islam Mazhab Kemanusiaan”
-
Lembaga dakwah kampus (LDK) yang disusupi oleh simpatisan Syiah
-
Forum diskusi filsafat, tasawuf, dan sejarah Islam, yang dijadikan ajang menyisipkan doktrin Syiah kepada mahasiswa awam yang sedang mencari kebenaran
-
Organisasi pelajar atau alumni luar negeri, khususnya dari Timur Tengah, yang menjadi jaringan distribusi buku dan propaganda Syiah
Dalam forum seperti ini, ajaran Syiah dikemas dengan istilah akademik, moderat, dan humanis, agar tidak terdeteksi.
4. Strategi “Taqiyah” dalam Menyebarkan Ideologi
Salah satu senjata utama Syiah adalah taqiyah – berpura-pura menyembunyikan keyakinan. Dalam dunia pendidikan, hal ini dilakukan dengan:
-
Tidak mengaku Syiah secara langsung
-
Menggunakan istilah umum seperti "Islam inklusif", "mazhab kritis", atau "Islam cinta keadilan"
-
Menyerang Ahlus Sunnah secara tidak langsung dengan dalih sejarah atau keilmuan
Konsep taqiyah ini sangat berbahaya karena:
قَدْ بَيَّنَّا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
"Sungguh telah Kami jelaskan ayat-ayat itu kepada kaum yang meyakini."
(QS. Al-Baqarah: 118)
Mereka menyusup sebagai “teman diskusi” padahal menyembunyikan niat merusak akidah.
5. Beasiswa dan Pengiriman Mahasiswa ke Iran
Syiah Iran sangat aktif memberikan beasiswa ke mahasiswa Indonesia untuk belajar di kota Qom dan kota Syiah lainnya. Di sana, mereka akan:
-
Menerima doktrin Syiah secara penuh, termasuk takfir terhadap Sunni
-
Menandatangani ikrar setia terhadap wilayatul faqih, yaitu pemimpin tertinggi Syiah Iran
-
Dipersiapkan menjadi kader penyebar Syiah di negara asal, dengan fasilitas lengkap
Ketika kembali ke Indonesia, mereka tidak menyebut dirinya Syiah secara langsung, tetapi menyebarkan ide-ide radikal, ajaran imamah, dan permusuhan terhadap sahabat melalui seminar dan literasi.
6. Penyusupan Kurikulum dan Pengaruh di Balik Lembaga Pendidikan
Syiah juga mulai berpengaruh dalam penyusunan kurikulum di beberapa institusi pendidikan tinggi, khususnya yang membuka jurusan studi Islam dan filsafat. Di sinilah mereka menyusupkan:
-
Pemikiran Syiah ke dalam modul kuliah
-
Rekomendasi buku pro-Syiah ke dalam referensi wajib
-
Pengangkatan dosen pro-Syiah sebagai pembimbing atau narasumber
Ini adalah taktik halus yang menyasar generasi intelektual Muslim, dengan target jangka panjang menciptakan pemimpin, dosen, dan penulis masa depan yang membawa ideologi Syiah.
Kesimpulan: Waspadai Penyusupan Syiah dalam Dunia Pendidikan
Penyusupan Syiah ke dunia pendidikan bukanlah isu remeh. Mereka menyasar otak generasi muda, bukan hanya dari sisi spiritual, tapi juga melalui jalur intelektual, kurikulum, literasi, dan beasiswa. Ini adalah bentuk gerakan ideologis yang harus diwaspadai bersama oleh ulama, orang tua, guru, dan masyarakat umum.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ
"Wahai orang-orang yang beriman, ambillah langkah waspada kalian."
(QS. An-Nisa’: 71)
Mari lindungi anak-anak kita, pelajar, mahasiswa, dan para pengajar dari pengaruh ajaran Syiah yang menyimpang, dengan menguatkan akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, memperbanyak kajian ilmiah yang lurus, serta selektif dalam memilih referensi dan lembaga pendidikan.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: