Syiahindonesia.com - Syiah bukan hanya bergerak di masjid atau pesantren, tetapi juga secara sistematis menyusup ke sekolah-sekolah Islam, termasuk lembaga pendidikan formal seperti madrasah dan sekolah berbasis pesantren. Penyusupan ini dilakukan secara halus, rapi, dan terencana, agar bisa membentuk generasi muda Islam menjadi simpatisan atau bahkan bagian dari paham mereka. Lalu bagaimana strategi mereka?
1. Menyamar sebagai Guru atau Relawan Dakwah
Salah satu cara paling umum adalah dengan menyusup sebagai guru agama, relawan dakwah, atau ustadz tamu yang diundang ceramah. Mereka:
-
Tidak langsung menyebut diri sebagai Syiah
-
Menyampaikan materi umum seperti “cinta Ahlul Bait”
-
Perlahan menanamkan doktrin imamah, mut’ah, dan kebencian terhadap sahabat
Konsep taqiyah sangat diandalkan dalam tahap ini, sebagaimana disebut dalam kitab mereka:
التَّقِيَّةُ دِينِي وَدِينُ آبَائِي
“Taqiyah adalah agamaku dan agama para leluhurku.”
(Al-Kafi, 2/217)
2. Menyusup Lewat Buku dan Kurikulum Tambahan
Syiah juga menyusup melalui buku bacaan, modul tambahan, bahkan kegiatan ekstrakurikuler. Mereka memasukkan narasi-narasi seperti:
-
“Sunni membenci Ahlul Bait”
-
“Ali lebih utama dari semua sahabat”
-
“Imam Mahdi ghaib akan kembali dari keturunan Ali”
-
“Khilafah Abu Bakar dan Umar adalah hasil kudeta”
Penyisipan ini terjadi tanpa label Syiah, sehingga murid dan guru tidak menyadarinya.
3. Merekrut Santri untuk Dibawa ke Iran atau Yaman
Syiah membuka jalan beasiswa dengan iming-iming belajar agama Islam secara gratis di negara Syiah seperti Iran, Irak, atau Yaman. Banyak santri dan siswa tergiur karena:
-
Tawaran dana yang besar
-
Janji akan menjadi ustadz terkenal
-
Dibina secara ideologis agar menjadi agen penyebar Syiah sepulangnya
Padahal di tempat itu mereka akan dijejali ajaran Syiah ekstrem dan dicuci otaknya untuk memusuhi Sunni.
4. Membangun Organisasi Pelajar dan Mahasiswa
Syiah juga membuat organisasi di kampus dan sekolah dengan nama-nama umum seperti:
-
Kajian Ahlul Bait
-
Forum Islam Inklusif
-
Kajian Sejarah Islam Kritis
Lewat forum ini mereka mengemas penyimpangan dengan baju intelektual, lalu menggiring peserta ke paham sesat mereka.
5. Menyerang Pemikiran Sunni Lewat Diskusi dan Debat
Mereka menantang siswa atau guru dengan pertanyaan-pertanyaan provokatif:
-
“Kalau Abu Bakar benar, kenapa Ali tidak langsung membaiat?”
-
“Kenapa kalian benci mut’ah padahal itu pernah dihalalkan?”
-
“Mana ayat yang menyebut nama Abu Bakar sebagai khalifah?”
Jika murid atau guru tidak siap menjawab, akan merasa ragu terhadap Ahlus Sunnah, dan mulai menerima Syiah secara perlahan.
6. Merayu dengan Narasi Cinta dan Kesedihan
Syiah sangat pandai memainkan emosi, khususnya tentang kisah Karbala. Mereka menceritakan kesyahidan Husain secara tragis, membuat siswa menangis, lalu mengatakan:
“Ini semua akibat pengkhianatan Sunni terhadap keluarga Nabi.”
Padahal Ahlus Sunnah juga mencintai Husain رضي الله عنه dan tidak pernah membenarkan tragedi Karbala. Tapi Syiah memanfaatkannya sebagai alat propaganda.
7. Menawarkan Dana Bantuan ke Sekolah
Di beberapa wilayah, sekolah-sekolah Islam yang kesulitan dana dijadikan sasaran. Syiah masuk sebagai:
-
Donatur
-
Pendukung pembangunan
-
Penyelenggara program sosial
Namun di balik itu semua, ada misi ideologis yang dibawa masuk ke lingkungan sekolah secara halus. Sekolah yang tidak waspada, akan berubah arah akidahnya tanpa disadari.
Cara Mencegah Penyusupan Syiah di Sekolah
✅ Perkuat akidah Ahlus Sunnah sejak dini
✅ Verifikasi setiap guru atau pemateri luar yang masuk
✅ Periksa sumber bacaan dan buku kajian agama
✅ Hindari kerjasama dengan lembaga yang tidak jelas akidahnya
✅ Libatkan ulama terpercaya dalam pengawasan sekolah
Rasulullah ﷺ bersabda:
احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ
"Jagalah agama Allah, niscaya Allah akan menjagamu."
(HR. Tirmidzi)
Kesimpulan: Waspadalah, Penyusupan Itu Nyata!
Penyusupan Syiah ke sekolah Islam bukan teori konspirasi, tetapi fakta nyata yang diakui banyak tokoh dan pengamat dunia Islam. Strategi mereka berjalan dengan tenang, tapi hasilnya bisa menghancurkan akidah generasi muda.
Sudah saatnya setiap pengelola sekolah, guru, dan orang tua membentengi anak-anak kita dari propaganda Syiah, dengan ilmu yang lurus dan pengawasan yang ketat.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: