Syiahindonesia.com - Di zaman media sosial dan informasi terbuka ini, ajaran Syiah menyusup dengan sangat halus ke tengah umat Islam. Banyak Muslim, khususnya anak muda, yang mulai terpengaruh narasi Syiah melalui slogan “cinta Ahlul Bait”, film sejarah versi mereka, dan ceramah-ceramah yang dikemas emosional. Maka muncul pertanyaan penting: bagaimana cara berdakwah kepada orang yang sudah terpengaruh Syiah dengan cara yang bijak, efektif, dan sesuai dengan sunnah?
1. Niat yang Lurus dan Hati yang Lembut
Pertama, dakwah harus dimulai dengan niat yang ikhlas karena Allah, bukan karena kebencian atau emosi. Kita ingin menyelamatkan saudara sesama Muslim dari kesesatan, bukan mempermalukan atau memperkeruh keadaan.
ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik..."
(QS. An-Nahl: 125)
Dakwah yang kasar justru akan membuat orang semakin menjauh.
2. Dekati dengan Kasih Sayang, Bukan Perdebatan
Banyak orang Syiah awalnya hanyalah simpatisan atau orang awam yang ikut-ikutan. Maka jangan langsung diserang dengan hujjah atau celaan terhadap tokoh Syiah. Pendekatan personal, dialog santai, dan empati jauh lebih efektif dalam membuka hati mereka.
وَلَوْ كُنتَ فَظًّۭا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ
“Kalau engkau bersikap keras lagi berhati kasar, niscaya mereka akan lari dari sekitarmu.”
(QS. Ali 'Imran: 159)
3. Kenalkan Islam Lewat Al-Qur’an dan Hadits Shahih
Salah satu strategi terbaik adalah mengajak mereka membaca Al-Qur’an dengan tafsir Ahlus Sunnah dan memperkenalkan hadits-hadits shahih dari Bukhari dan Muslim. Banyak pengikut Syiah tidak sadar bahwa ajaran mereka tidak berlandaskan dalil yang kuat.
Misalnya, ketika mereka mencela sahabat Nabi ﷺ, sampaikan ayat ini:
وَٱلسَّـٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ مِنَ ٱلْمُهَـٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ... رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ
“Orang-orang yang terdahulu dari Muhajirin dan Anshar... Allah ridha kepada mereka.”
(QS. At-Taubah: 100)
Sampaikan dengan perlahan bahwa mencela sahabat berarti menentang ridha Allah.
4. Bahas dengan Akal Sehat, Bukan Emosi
Syiah memiliki banyak ajaran irasional, seperti imam yang maksum, imam ghaib, nikah mut’ah yang tak berbatas, dan kebolehan berdusta (taqiyah). Bahas semua itu dengan pendekatan logis:
-
Apakah pantas manusia dikultuskan seperti nabi?
-
Mengapa nikah mut’ah dibolehkan padahal bertentangan dengan moral?
-
Mengapa Al-Qur’an Syiah berbeda riwayatnya?
Tunjukkan bahwa Islam mengajarkan kesucian akal dan moral.
5. Hindari Perdebatan Publik dan Terbuka
Jika ingin berdialog, hindari perdebatan terbuka yang bisa mempermalukan atau membuat mereka defensive. Pilih forum pribadi, atau grup diskusi kecil, agar suasana lebih kondusif.
Nabi ﷺ bersabda:
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
"Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, maka Allah akan memahamkannya dalam agama.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
6. Gunakan Kisah-Kisah Nyata Mantan Syiah
Ada banyak kisah inspiratif dari mantan Syiah yang kembali ke jalan Islam setelah menyadari kesalahan ajaran mereka. Gunakan testimoni ini untuk menyadarkan orang yang terpengaruh, agar mereka tahu mereka tidak sendirian dan masih ada jalan kembali.
7. Ajak ke Kajian Ilmiah Ahlus Sunnah
Jika memungkinkan, ajak mereka untuk hadir di majelis ilmu yang rutin dan ilmiah, agar mereka merasakan keindahan Islam versi Ahlus Sunnah yang tenang, seimbang, dan jauh dari kebencian.
8. Doakan Mereka di Waktu Mustajab
Terakhir dan yang paling penting adalah doakan mereka dengan tulus, agar Allah membuka pintu hidayah untuk mereka. Jangan remehkan kekuatan doa.
إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak bisa memberi petunjuk kepada orang yang engkau cintai, tetapi Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.”
(QS. Al-Qashash: 56)
Kesimpulan: Dakwah kepada Syiah Butuh Hikmah dan Ketelatenan
Jangan berharap orang yang sudah bertahun-tahun dalam lingkungan Syiah akan langsung berubah dalam sehari. Dakwah adalah proses panjang. Tugas kita adalah menyampaikan dengan hikmah, bukan menghakimi. Beri mereka ilmu, ruang untuk berpikir, dan cinta yang tulus.
Semoga Allah menjadikan kita penyeru kepada kebenaran dan penyelamat saudara kita dari jurang kesesatan Syiah.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: