Breaking News
Loading...

 Apakah Syiah Bisa Bertobat dan Kembali ke Jalan yang Benar?


Syiahindonesia.com -
Pertanyaan mengenai kemungkinan taubat bagi penganut Syiah merupakan persoalan penting dalam ranah aqidah dan dakwah Islam. Sebagian orang bertanya, apakah mungkin seorang pengikut Syiah yang telah terjerumus dalam keyakinan menyimpang dapat kembali kepada Islam yang lurus menurut Ahlus Sunnah wal Jama’ah? Jawabannya: Ya, selama nyawa belum sampai di tenggorokan, pintu taubat senantiasa terbuka.

1. Pintu Taubat Selalu Terbuka

Allah ﷻ berfirman:

قُلْ يَا عِبَادِيَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا
"Katakanlah: 'Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa.'"
(QS. Az-Zumar: 53)

Ayat ini menunjukkan bahwa siapa pun yang menyimpang dari jalan Allah, selama ia menyesal, meninggalkan kesesatannya, dan kembali kepada tauhid yang benar, maka Allah akan mengampuni.

2. Syarat Taubat Seorang Pengikut Syiah

Bagi seorang Syiah yang ingin bertobat, berikut adalah langkah-langkah yang harus diambil:

  • Meninggalkan semua keyakinan Syiah yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah.

  • Mengimani keutamaan seluruh sahabat Rasulullah ﷺ, termasuk Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Aisyah رضي الله عنهم.

  • Menolak konsep imamah dan kepercayaan bahwa imam-imam Syiah lebih tinggi dari para nabi.

  • Bertaubat kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan menyatakan keislamannya di atas manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

3. Kisah Para Mantan Syiah yang Bertaubat

Sejarah mencatat banyak tokoh Syiah yang akhirnya menyadari kesesatan ajaran tersebut dan kembali ke jalan yang benar. Di antaranya adalah para ulama atau cendekiawan yang awalnya aktif menyebarkan ajaran Syiah, tetapi setelah mendalami kebenaran Islam menurut Ahlus Sunnah, mereka meninggalkannya dan berdakwah untuk membongkar kesesatan Syiah.

Contoh nyata adalah Dr. Musa al-Musawi, seorang mantan tokoh Syiah yang menulis buku "Al-Syiah wa al-Tashih" sebagai bentuk koreksi terhadap ajaran Syiah yang sesat.

4. Peran Umat Islam dalam Membantu Proses Taubat

Kaum Muslimin memiliki tanggung jawab dalam membuka jalan taubat bagi para pengikut Syiah, yaitu:

  • Mendoakan agar mereka diberi hidayah.

  • Mendakwahi dengan ilmu dan hikmah.

  • Membimbing mereka secara bertahap mengenal manhaj Ahlus Sunnah.

  • Tidak memusuhi individu yang ingin berubah, namun tetap tegas terhadap ajaran yang sesat.

5. Taubat dari Syirik dan Penyimpangan adalah Jihad

Kembali dari jalan yang salah menuju kebenaran adalah bentuk jihad terbesar, yaitu jihad melawan hawa nafsu dan lingkungan. Allah ﷻ memberikan ganjaran besar bagi mereka yang bertaubat dengan tulus:

إِلَّا مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَـٰلِحًا فَأُو۟لَـٰٓئِكَ يُبَدِّلُ ٱللَّهُ سَيِّـَٔاتِهِمْ حَسَنَـٰتٍ
"Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan amal shalih; maka Allah akan menggantikan kejahatan mereka dengan kebaikan."
(QS. Al-Furqan: 70)

Kesimpulan

Syiah bukan bagian dari Islam yang hakiki. Namun, pengikutnya tetap bisa kembali kepada Islam yang benar dengan jalan taubat, meninggalkan aqidah menyimpang, dan mengamalkan ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Umat Islam hendaknya mendoakan dan membimbing mereka, bukan mencemooh, agar hidayah Allah dapat menghampiri mereka.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: