Syiahindonesia.com – Kabar tentang pertemuan antara DPW Ahlulbait Indonesia (ABI) DKI Jakarta dan Pimpinan Wilayah GP Ansor Jakarta menjadi perhatian serius banyak pihak. Pertemuan yang diberi label “merajut sinergi keumatan” ini sebenarnya justru membuka tabir strategi penyusupan Syiah ke dalam struktur sosial umat Islam Indonesia, khususnya di wilayah DKI Jakarta.
Acara yang berlangsung di sekretariat DPW ABI DKI Jakarta ini dihadiri oleh tokoh-tokoh kunci dari kedua organisasi. Dari pihak ABI hadir Ketua DPW DKI Aris Mohamad, serta sejumlah pengurus seperti Sekretaris Budang Elron, Wakil Sekretaris Abdul Hakim, dan Ketua Departemen Litbang Ahmad Thahir. Sementara dari GP Ansor hadir Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta dan rombongan. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas “sinergi” dan “persatuan” dalam bingkai keberagaman.
Namun, sangat penting untuk memahami bahwa organisasi ABI adalah representasi dari ideologi Syiah, yang memiliki akidah dan pemahaman jauh berbeda dari Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Penggunaan istilah seperti “ukhuwah keumatan” dan “keragaman” sering kali dijadikan tameng untuk menyamarkan agenda-agenda terselubung penyebaran akidah Syiah.
Dalam pertemuan tersebut, bahkan dibahas rencana kolaborasi dalam program-program sosial, keumatan, dan edukatif. “Kami beberapa kegiatan ini tujukan untuk edukasi dan untuk saling membackup dalam program-program pemberdayaan masyarakat, kerukunan, hingga aktivitas sosial,” ujar salah satu perwakilan ABI. GP Ansor juga menyambut baik agenda ini dan menyatakan ingin membangun sinergi yang inklusif dan harmonis, lansir ahlulbaitindonesia.or.id (17/6/2025).
Perlu dicatat bahwa dalam sejarahnya, kelompok Syiah sering menggunakan pendekatan lembut, sosial, dan toleransi sebagai pintu masuk untuk menyebarkan pemikiran mereka. Mereka tampil sebagai korban, minoritas tertindas, dan pencinta Ahlul Bait, padahal dalam banyak kesempatan mereka justru menyerang sahabat Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam, bahkan mengkafirkan mayoritas umat Islam.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam:
«إِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ»
"Sesungguhnya siapa di antara kalian yang hidup sesudahku, maka ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib atas kalian berpegang pada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi)
Peringatan Rasulullah ini sangat relevan terhadap kondisi saat ini. Ketika kelompok Syiah menggalang kerja sama dengan ormas besar seperti GP Ansor, umat harus waspada. Jangan sampai strategi pendekatan sosial ini menjadi batu loncatan untuk menyusupkan akidah menyimpang ke tengah-tengah masyarakat.
Umat Islam di Indonesia, khususnya para tokoh ormas Islam, harus lebih jeli dalam menjalin kerja sama. Jangan sampai atas nama toleransi dan moderasi, malah membuka pintu untuk penyebaran paham yang telah lama ditolak oleh mayoritas ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: