Syiahindonesia.com - Dalam dunia dakwah Islam, interaksi dengan berbagai kelompok dan aliran menjadi kenyataan yang tak bisa dihindari. Salah satunya adalah dengan kelompok Syiah, yang memiliki perbedaan prinsipil dalam hal aqidah dan manhaj dengan Ahlus Sunnah wal Jamaah. Lalu, apakah boleh berdialog dengan orang Syiah? Apa hukumnya dalam Islam? Dan bagaimana panduan ulama dalam menyikapi hal ini?
Berdialog dalam Islam: Prinsip Umum
Islam mengajarkan pentingnya tabligh (menyampaikan kebenaran) dan mujadalah (berdialog) dengan cara yang baik:
ادْعُ إِلِىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik."
(QS. An-Nahl: 125)
Namun, ayat ini berlaku untuk orang-orang yang belum mengetahui kebenaran Islam atau sedang mencari kebenaran, bukan untuk orang yang sudah menyimpang dan keras kepala dalam kebid’ahannya.
Hukum Berdialog dengan Syiah: Rincian Para Ulama
Para ulama Ahlus Sunnah membagi hukum berdialog dengan Syiah menjadi beberapa rincian, tergantung niat, kapasitas, dan potensi bahayanya:
✅ 1. Boleh, Bila Tujuannya untuk Membantah dan Menjelaskan Kebenaran
Bila seorang ulama atau penuntut ilmu yang kokoh aqidahnya berdialog dengan Syiah untuk membantah kesesatan mereka, maka hukumnya boleh, bahkan bisa menjadi bentuk jihad fi sabilillah.
Imam Ahmad bin Hanbal berkata:
"Ahlul bid’ah itu harus dijelaskan kebid’ahannya agar umat tidak tertipu dengan ucapan mereka."
Dalam konteks ini, dialog disertai ilmu dan hujjah yang kuat, serta dilakukan dengan niat membela kebenaran, bukan mencari popularitas.
❌ 2. Haram, Bila Dilakukan oleh Orang Awam atau Lemah Ilmu
Bagi kaum awam yang tidak memiliki ilmu mendalam tentang syubhat Syiah, maka berdialog atau bergaul akrab dengan mereka sangat berbahaya. Syubhat Syiah sangat lihai dan penuh tipuan.
ابن سيرين رحمه الله قال: "إن هذا العلم دين، فانظروا عمن تأخذون دينكم."
"Ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa kamu mengambil agamamu."
(Muqaddimah Shahih Muslim)
Banyak pemuda yang awalnya hanya berdiskusi santai dengan Syiah, namun akhirnya terjerumus dalam aqidah mereka karena lemahnya dasar ilmu.
⚠️ 3. Makruh, Bila Hanya untuk Debat Kosong atau Ajang Pamer Ilmu
Jika dialog dilakukan bukan karena niat yang tulus membela kebenaran, tapi sekadar pamer logika atau popularitas, maka ini bukan jihad lisan, tapi bentuk ghurur (kesombongan ilmu).
Bahaya Syiah dalam Dialog: Strategi Taqiyah
Salah satu keunikan Syiah adalah keyakinan mereka terhadap taqiyah, yaitu boleh berdusta demi menjaga aqidah mereka. Ini menjadikan dialog dengan mereka tidak selalu jujur.
التَّقِيَّةُ دِينِي وَدِينُ آبَائِي، لَا دِينَ لِمَنْ لَا تَقِيَّةَ لَهُ
"Taqiyah adalah agamaku dan agama para leluhurku. Tidak ada agama bagi orang yang tidak bertaqiyah."
(Al-Kafi, Jilid 2, hal. 217)
Karena itu, berdialog dengan Syiah ibarat berbicara dengan musuh yang memakai topeng. Mereka bisa berpura-pura menerima hujjah, padahal dalam hati menolak dan mencari celah untuk menyusupkan paham sesat.
Nasehat Ulama Salaf dalam Menjauhi Ahli Bid’ah
Banyak ulama salaf yang memberikan peringatan keras terhadap bahaya berdialog atau duduk dengan ahli bid’ah, termasuk Syiah.
-
Imam Al-Fudhail bin ‘Iyadh berkata:
"Barangsiapa duduk bersama ahli bid’ah, maka dia tidak akan selamat dari salah satu dari dua hal: entah dia akan menyesatkan orang lain, atau hatinya akan menjadi gelap."
-
Imam Malik rahimahullah berkata:
"Jangan kamu ajak bicara ahli bid’ah dan jangan kamu dengarkan ucapannya."
Kesimpulan: Boleh dengan Syarat Ketat
Berdialog dengan orang Syiah tidak secara mutlak dilarang, namun hanya boleh bagi ulama atau penuntut ilmu yang benar-benar siap secara ilmu, akidah, dan niat. Bagi orang awam, sebaiknya menjauhi dialog dan interaksi akrab dengan mereka agar tidak terkena virus pemikiran yang sesat.
Hindari debat kosong. Sampaikan dakwah dengan hikmah. Dan lindungi diri dengan ilmu dan komunitas yang lurus.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: