Breaking News
Loading...

Benarkah Syiah Mengklaim Bisa Masuk Surga Tanpa Amal?


Syiahindonesia.com -
Salah satu hal paling mengkhawatirkan dalam ajaran Syiah adalah keyakinan bahwa pengikut Syiah dijamin masuk surga hanya karena loyal kepada Ahlul Bait, tanpa perlu banyak amal shaleh. Benarkah demikian? Apakah ini sesuai dengan ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad ﷺ?


1. Syiah dan Keyakinan Masuk Surga karena Cinta Ahlul Bait

Dalam banyak riwayat dan kitab Syiah, mereka meyakini bahwa walau penuh dosa, selama seseorang mencintai Ahlul Bait versi mereka (yakni para imam Syiah), maka ia akan masuk surga. Salah satu kutipan dari kitab Bihar al-Anwar menyatakan:

"حُبُّ عَلِيٍّ حَسَنَةٌ لا تَضُرُّ مَعَها سَيِّئَةٌ"
“Cinta kepada Ali adalah kebaikan yang tidak akan dirugikan oleh dosa apa pun.”
(Bihar al-Anwar, 27/84)

Narasi ini menanamkan keyakinan bahwa cinta kepada tokoh-tokoh tertentu cukup sebagai jaminan surga, meskipun seseorang penuh dosa dan tidak menjalankan kewajiban-kewajiban agama.


2. Islam Mengajarkan Amal sebagai Syarat Masuk Surga

Berbeda dengan Syiah, Islam yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa iman dan amal shaleh adalah dua syarat utama untuk meraih surga. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

وَمَن يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُوْلَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ
“Barang siapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan ia beriman, maka mereka itu akan masuk surga.”
(QS. An-Nisa: 124)

Islam sangat menekankan keseimbangan antara iman dan amal, bukan hanya klaim cinta atau loyalitas kepada tokoh tertentu.


3. Bahaya Keyakinan Tanpa Amal

Jika seseorang meyakini bahwa ia tidak perlu shalat, puasa, menunaikan zakat, menjauhi dosa besar, dan tetap masuk surga hanya karena cinta kepada tokoh tertentu, maka hal ini adalah penyesatan besar yang bertentangan dengan ajaran Rasulullah ﷺ.

Rasulullah ﷺ sendiri bersabda:

مَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
“Barang siapa yang lambat amalnya, maka nasabnya tidak akan mempercepat dia (masuk surga).”
(HR. Muslim)

Ini menunjukkan bahwa nasab, garis keturunan, ataupun fanatisme kepada tokoh tidak menjamin keselamatan, jika tidak diiringi dengan amal shaleh dan taat kepada Allah.


4. Bukti Pengikut Syiah Dirayu dengan Surga Instan

Di berbagai ceramah dan kitab Syiah, seringkali dijanjikan bahwa mereka yang taat kepada Imam dan membenci musuh-musuh Ahlul Bait akan masuk surga, tanpa penekanan pada shalat, puasa, dan ibadah lainnya. Bahkan ada juga yang menyatakan:

“Syafaat Imam akan menyelamatkan para pengikut, meskipun mereka bergelimang dosa.”

Padahal syafaat dalam Islam hanya berlaku dengan izin Allah, dan hanya bagi orang yang diridhai-Nya, sebagaimana firman Allah:

مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ
“Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya?”
(QS. Al-Baqarah: 255)


5. Kesimpulan: Surga Butuh Iman dan Amal, Bukan Sekadar Klaim

Keyakinan Syiah bahwa cukup dengan mencintai Imam mereka lalu pasti masuk surga, bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadits shahih. Surga tidak bisa diraih dengan klaim kosong dan fanatisme, tetapi harus melalui ketaatan, tauhid yang benar, dan amal shaleh.

Umat Islam harus berhati-hati terhadap ajaran yang memudahkan dosa dan menggugurkan pentingnya amal, karena itu adalah jalan menuju kehancuran akhirat.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: