Breaking News
Loading...

Syiah Menggunakan Taqiyah dalam Propaganda


Syiahindonesia.com -
Pertanyaan yang sering muncul seputar ajaran Syiah adalah mengenai praktik Taqiyah. Apa itu Taqiyah, dan bagaimana cara Syiah menggunakannya dalam konteks propaganda atau dakwah mereka? Taqiyah adalah istilah dalam ajaran Syiah yang merujuk pada prinsip membolehkan seseorang untuk menyembunyikan atau menyembunyikan keyakinan sebenarnya demi melindungi diri mereka, terutama dari ancaman fisik atau sosial. Namun, dalam konteks yang lebih luas, Taqiyah juga digunakan sebagai alat untuk menyebarkan ajaran Syiah dengan cara yang terkadang menyesatkan atau tidak transparan.

1. Apa Itu Taqiyah?

Taqiyah secara harfiah berarti “berpura-pura” atau “menyembunyikan kebenaran”. Dalam ajaran Syiah, Taqiyah dianggap sebagai suatu tindakan yang dibolehkan—bahkan dianjurkan—untuk melindungi diri dari ancaman bahaya, terutama di saat umat Islam Sunni memiliki pengaruh dominan. Ini berarti, ketika orang Syiah hidup di negara-negara dengan mayoritas Sunni, mereka bisa saja berpura-pura menjadi Sunni untuk menghindari penganiayaan.

2. Taqiyah sebagai Alat Propaganda dalam Dakwah Syiah

Prinsip Taqiyah dapat digunakan dalam propaganda untuk menyebarkan ajaran Syiah secara halus dan tanpa ketahuan. Salah satu contoh penggunaan Taqiyah dalam propaganda adalah ketika Syiah menyebarkan klaim-klaim tentang Islam yang mereka anggap lebih sahih sambil menyembunyikan elemen-elemen kontroversial dalam ajaran mereka. Dalam konteks ini, penerapan Taqiyah bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan orang-orang Sunni dengan memberikan citra bahwa Syiah tidak berbeda jauh dengan Sunni.

Sebagai contoh, banyak dari ajaran Syiah yang berkenaan dengan penghormatan berlebihan terhadap Ahlul Bait, khususnya Ali bin Abi Talib dan keturunannya, yang sengaja dihindarkan atau disembunyikan saat Syiah sedang berbicara dengan orang Sunni. Dalam banyak kasus, ajaran-ajaran ini baru terungkap setelah orang-orang Sunni mulai menerima ajaran Syiah secara lebih mendalam.

3. Taqiyah dalam Konteks Sejarah dan Politik

Taqiyah memiliki peran penting dalam sejarah dan politik Syiah, terutama ketika mereka berada dalam situasi di mana mereka harus menyembunyikan identitas mereka agar tidak terancam atau dimusnahkan oleh kekuatan politik mayoritas. Sejak awal, Syiah telah menggunakan Taqiyah dalam menghadapi kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah yang secara aktif menindas mereka. Dalam situasi tersebut, Syiah berusaha untuk menyebarkan ideologi mereka dengan cara yang tidak langsung, tanpa menantang otoritas yang ada secara terang-terangan.

4. Taqiyah di Zaman Modern: Alat untuk Menyebarkan Ideologi

Di zaman modern, Taqiyah digunakan dalam konteks yang lebih luas dan strategis oleh banyak kelompok Syiah untuk menyebarkan pengaruh mereka. Mereka bisa berpura-pura berkomitmen pada prinsip-prinsip tertentu, sementara dalam kenyataannya, mereka sedang menyiapkan agenda panjang untuk mendominasi wilayah atau negara tersebut. Iran, sebagai negara mayoritas Syiah, menggunakan Taqiyah dalam berbagai hubungan diplomatik mereka dengan negara-negara Barat dan Arab Sunni. Mereka sering kali menyampaikan sikap moderat dalam berinteraksi dengan dunia luar, sementara secara bersamaan mereka melakukan propaganda dan mendukung agenda mereka di dalam dunia Islam.

5. Taqiyah dalam Konteks Kehidupan Sehari-Hari

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak individu atau kelompok Syiah mungkin tidak secara terbuka menunjukkan keyakinan Syiah mereka kepada orang-orang yang mayoritas Sunni. Mereka cenderung menyembunyikan keyakinan tersebut atau bahkan menyesuaikan bahasa dan cara berpakaian mereka untuk lebih diterima dalam masyarakat Sunni, sembari melanjutkan dakwah Syiah secara sembunyi-sembunyi.

6. Taqiyah dan Bahayanya bagi Umat Islam

Salah satu konsekuensi besar dari penerapan Taqiyah adalah bahwa ini dapat menciptakan kebingungan dan keraguan dalam memahami ajaran Islam yang sebenarnya. Ketika Syiah menggunakan Taqiyah untuk menyembunyikan ajaran-ajaran mereka yang sesat, maka mereka bisa menyebarkan kebohongan dan penyesatan tanpa disadari oleh orang banyak. Bahkan umat Islam yang tidak mengetahui ajaran Syiah secara mendalam bisa jatuh dalam propaganda ini tanpa menyadari bahayanya.

Hadits Rasulullah ﷺ Tentang Kejujuran dan Transparansi

Islam sangat menekankan kejujuran dan transparansi dalam dakwah. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya yang paling dekat dengan kebenaran adalah yang paling jelas dan yang paling jauh dari kebohongan adalah yang paling jujur.”
(HR. Tirmidzi)

Hadits ini menegaskan bahwa dalam Islam, seorang Muslim haruslah jujur dan terbuka dalam segala hal, termasuk dalam hal dakwah. Oleh karena itu, Taqiyah sebagai bentuk penyembunyian kebenaran sangat bertentangan dengan prinsip dasar ajaran Islam yang menganjurkan kejujuran dan transparansi.

Kesimpulan

Taqiyah memang dapat dilihat sebagai alat yang digunakan oleh Syiah untuk melindungi diri dalam situasi bahaya, namun dalam praktiknya, Taqiyah juga digunakan sebagai alat propaganda untuk menyebarkan ajaran mereka di kalangan umat Islam yang lebih luas, khususnya di kalangan Sunni. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana ajaran Syiah benar-benar konsisten dengan prinsip dasar Islam, yang selalu menekankan kejujuran, keterbukaan, dan transparansi. Umat Islam haruslah berhati-hati dan tidak terjebak oleh propaganda yang diselubungi oleh praktik Taqiyah ini.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: