Syiahindonesia.com - Salah satu bukti nyata kebencian Syiah terhadap sahabat Nabi ﷺ adalah tindakan perusakan makam-makam sahabat mulia di wilayah yang kini dikuasai oleh pengikut Syiah, seperti Iran dan Irak. Perusakan ini bukan hanya bentuk kezaliman historis, tetapi juga cerminan akidah menyimpang yang menolak dan memusuhi generasi terbaik umat Islam setelah Rasulullah ﷺ.
1. Ajaran Syiah: Kebencian terhadap Sahabat
Dalam ajaran Syiah, sebagian besar sahabat Nabi ﷺ dianggap telah murtad setelah wafatnya Rasulullah ﷺ, kecuali beberapa seperti Salman al-Farisi, Miqdad bin Al-Aswad, dan Abu Dzar Al-Ghifari. Pandangan ini menyebabkan munculnya kebencian mendalam terhadap mayoritas sahabat lainnya, termasuk Abu Bakar, Umar, Utsman, Mu’awiyah, dan lain-lain.
Kebencian ini tidak hanya terekam dalam kitab-kitab Syiah klasik, tetapi juga direalisasikan dalam bentuk tindakan fisik terhadap peninggalan sejarah Islam, termasuk makam sahabat.
2. Perusakan Makam di Iran
Di Iran, yang menjadi pusat kekuasaan Syiah sejak era Dinasti Safawi, banyak makam sahabat Nabi ﷺ yang dihancurkan atau dihilangkan dari sejarah. Contohnya:
-
Makam Qais bin Sa’d bin Ubadah di Iran dihancurkan oleh rezim Syiah, karena beliau dikenal sebagai sahabat yang setia kepada Ahlus Sunnah.
-
Banyak jejak peninggalan sejarah Islam klasik dihilangkan dan diganti dengan simbol-simbol Syiah, seperti kubah-kubah berisi narasi palsu seputar kisah Karbala.
3. Perusakan dan Pengabaian di Irak
Irak adalah negeri yang memiliki banyak jejak sahabat, karena pernah menjadi pusat kekhalifahan Islam. Namun, sejak Syiah berkuasa di beberapa wilayahnya, makam-makam sahabat banyak yang dirusak, dipinggirkan, atau tidak dipelihara. Beberapa kasus yang tercatat:
-
Makam Khalid bin Walid di Homs (wilayah Suriah yang juga dipengaruhi Syiah) pernah dibom hingga hancur oleh kelompok yang didukung ideologi Syiah ekstrem.
-
Makam Abdullah bin Jabir dan Anas bin Malik di wilayah Irak mengalami pembiaran dan kerusakan parah tanpa renovasi, berbeda dengan perawatan intensif terhadap situs-situs Syiah seperti Karbala dan Najaf.
4. Kontras dengan Ahlus Sunnah
Ahlus Sunnah menghormati seluruh sahabat Nabi ﷺ sebagai generasi terbaik umat Islam, sebagaimana firman Allah:
"Muhammad itu adalah utusan Allah; dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka..."
(QS. Al-Fath: 29)
Juga sabda Rasulullah ﷺ:
"Sebaik-baik manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian yang sesudah mereka, kemudian yang sesudah mereka."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Karena itu, Ahlus Sunnah memuliakan dan menjaga situs sejarah Islam, termasuk makam sahabat, sebagai bentuk penghormatan kepada warisan Islam.
5. Tujuan Perusakan: Menghapus Sejarah Islam Asli
Perusakan situs sahabat bukan sekadar tindakan vandalisme, tapi bagian dari agenda besar untuk menghapus pengaruh Islam murni (Sunni) dan menggantinya dengan narasi sejarah versi Syiah. Dengan menghilangkan jejak sahabat, generasi muda akan mudah disesatkan dengan propaganda palsu tentang siapa yang benar dalam sejarah Islam.
Kesimpulan
Perusakan makam sahabat Nabi ﷺ di Iran dan Irak oleh rezim Syiah adalah bukti nyata kebencian ideologis mereka terhadap generasi terbaik umat ini. Tindakan ini bukan hanya pelecehan terhadap warisan Islam, tetapi juga bentuk penyimpangan akidah yang menyalahi prinsip-prinsip dasar Islam. Sebagai umat Islam Ahlus Sunnah, kita wajib melindungi, menjaga, dan membela kehormatan para sahabat Nabi ﷺ dari fitnah dan penghapusan sejarah.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: