Breaking News
Loading...

Syiah Mengklaim Memiliki Mushaf Fatimah, Benarkah?


 Syiahindonesia.com - Di antara banyaknya penyimpangan dalam ajaran Syiah, salah satu yang paling kontroversial adalah klaim mereka tentang keberadaan Mushaf Fatimah. Syiah meyakini bahwa mushaf ini adalah kitab suci yang diturunkan kepada Fatimah binti Rasulullah ﷺ setelah wafatnya ayahnya. Mereka menganggap kitab ini sebagai wahyu dari Allah, tetapi berbeda dengan Al-Qur’an yang ada di tangan umat Islam saat ini.

Lantas, apakah benar ada mushaf selain Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Fatimah? Apakah klaim ini memiliki dasar yang kuat dalam Islam? Artikel ini akan membahas asal-usul klaim Mushaf Fatimah dan bagaimana penyimpangan ini bertentangan dengan ajaran Islam.

1. Apa Itu Mushaf Fatimah dalam Keyakinan Syiah?

Syiah meyakini bahwa setelah wafatnya Rasulullah ﷺ, Fatimah mengalami kesedihan yang mendalam. Dalam keadaan ini, menurut Syiah, Jibril turun dan berbicara dengan Fatimah untuk menghiburnya serta memberikan wahyu kepadanya. Wahyu ini kemudian ditulis oleh Ali bin Abi Thalib, yang akhirnya membentuk kitab yang disebut Mushaf Fatimah.

Dalam kitab Al-Kafi (kitab hadis utama dalam Syiah) disebutkan:

إِنَّ عِنْدَنَا لَمُصْحَفَ فَاطِمَةَ مَا فِيهِ آيَةٌ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ وَإِنَّهُ لَإِمْلَاءُ رَسُولِ اللَّهِ وَخَطُّ عَلِيٍّ بِيَدِهِ
"Sesungguhnya di sisi kami ada Mushaf Fatimah. Di dalamnya tidak terdapat satu ayat pun dari Kitabullah (Al-Qur’an). Itu adalah hasil imla’ (dikte) dari Rasulullah dan tulisan tangan Ali."*
(Al-Kafi, jilid 1, hal. 239)

Pernyataan ini jelas menunjukkan bahwa Syiah menganggap Mushaf Fatimah sebagai kitab suci tersendiri yang berbeda dengan Al-Qur’an.

2. Apakah Mushaf Fatimah Adalah Al-Qur’an yang Berbeda?

Sebagian ulama Syiah berusaha menutupi penyimpangan ini dengan mengatakan bahwa Mushaf Fatimah bukanlah Al-Qur’an lain, tetapi hanya catatan pribadi Fatimah. Namun, jika benar demikian, mengapa mereka menyebutnya sebagai “mushaf” yang diwahyukan melalui Jibril?

Bahkan, dalam beberapa riwayat Syiah disebutkan bahwa mushaf ini tiga kali lebih tebal daripada Al-Qur’an yang kita kenal dan berisi informasi tentang masa depan umat Islam.

Imam Ja’far Shadiq (imam ke-6 Syiah) berkata:
"Di dalam Mushaf Fatimah terdapat nama-nama raja yang akan berkuasa, nama-nama umat terdahulu, dan kejadian yang akan datang."
(Al-Kafi, jilid 1, hal. 241)

Pernyataan ini semakin memperjelas bahwa Mushaf Fatimah bukan sekadar catatan biasa, tetapi kitab yang mereka yakini memiliki nilai wahyu.

3. Keyakinan Ini Bertentangan dengan Ajaran Islam

a. Al-Qur’an Adalah Kitab Sempurna dan Terakhir

Allah telah menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa kitab-Nya telah sempurna dan tidak akan ada wahyu baru setelahnya:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ
"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan Kami pula yang akan menjaganya."
(QS. Al-Hijr: 9)

Jika Mushaf Fatimah benar-benar berisi wahyu, maka ini bertentangan dengan ayat di atas karena berarti ada wahyu lain yang tidak termasuk dalam Al-Qur’an.

b. Wahyu Sudah Terputus Setelah Wafatnya Rasulullah ﷺ

Rasulullah ﷺ sendiri telah menegaskan bahwa wahyu berakhir setelah beliau wafat:

إِنَّ الرِّسَالَةَ وَالنُّبُوَّةَ قَدِ انْقَطَعَتْ فَلَا رَسُولَ بَعْدِي وَلَا نَبِيَّ
"Sesungguhnya kerasulan dan kenabian telah terputus, maka tidak ada lagi rasul dan nabi setelahku."
(HR. Tirmidzi, no. 2272)

Jika Fatimah menerima wahyu setelah Rasulullah ﷺ wafat, berarti ada wahyu lain selain yang diterima oleh Nabi, dan ini jelas bertentangan dengan aqidah Islam.

4. Benarkah Mushaf Fatimah Masih Ada?

Syiah percaya bahwa Mushaf Fatimah saat ini disembunyikan oleh Imam Mahdi mereka yang ghaib dan akan dibawa kembali ke dunia saat ia muncul. Keyakinan ini semakin menunjukkan betapa tidak masuk akalnya doktrin Syiah, karena mereka mempercayai sesuatu yang tidak pernah terbukti keberadaannya.

Bahkan, sebagian ulama Syiah mengklaim bahwa ketika Imam Mahdi muncul, ia akan membawa Mushaf Fatimah sebagai kitab hukum baru yang akan menggantikan Al-Qur’an. Hal ini semakin menegaskan bahwa Syiah memang memiliki keyakinan menyimpang terhadap Al-Qur’an.

5. Kesimpulan

Klaim tentang Mushaf Fatimah adalah salah satu bentuk tahrif (penyelewengan) yang dilakukan oleh Syiah terhadap Islam. Mereka meyakini adanya kitab lain selain Al-Qur’an yang mereka anggap lebih lengkap dan lebih sempurna.

Keyakinan ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang telah menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah kitab terakhir yang diturunkan Allah dan tidak ada wahyu lagi setelahnya.

Umat Islam harus berhati-hati terhadap ajaran Syiah yang sering mencampurkan kebohongan dan manipulasi sejarah untuk menyesatkan kaum Muslimin. Tetaplah berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah yang sahih, karena itulah satu-satunya pedoman hidup yang benar dalam Islam.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: