Syiahindonesia.com - Kejatuhan Baghdad pada tahun 1258 oleh pasukan Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan adalah salah satu tragedi terbesar dalam sejarah Islam. Namun, sedikit yang mengetahui bahwa dalam peristiwa ini terdapat peran besar dari kaum Syiah yang membantu Mongol menghancurkan pusat peradaban Islam saat itu. Artikel ini akan mengungkap fakta sejarah tentang bagaimana pengkhianatan Syiah berkontribusi terhadap kehancuran Baghdad.
1. Pengkhianatan Perdana Menteri Syiah, Ibn Al-Alqami
Salah satu tokoh utama dalam peristiwa ini adalah Muhammad bin Al-Alqami, seorang menteri Syiah yang menjabat sebagai wazir di bawah pemerintahan Khalifah Al-Musta'sim dari Dinasti Abbasiyah. Ibn Al-Alqami dikenal membenci Ahlus Sunnah dan memiliki agenda tersembunyi untuk melemahkan pemerintahan Sunni di Baghdad.
Ia secara sistematis mengurangi jumlah tentara Abbasiyah, sehingga Baghdad menjadi lemah dalam menghadapi ancaman Mongol.
Ia menjalin hubungan rahasia dengan pasukan Hulagu Khan dan mengkhianati khalifah dengan memberikan informasi strategis tentang kelemahan Baghdad.
Ketika Mongol mengepung kota, Ibn Al-Alqami menyarankan Khalifah Al-Musta'sim untuk menyerah, yang akhirnya justru berujung pada pembantaian massal umat Islam.
2. Pembantaian 1,8 Juta Muslim Sunni
Akibat pengkhianatan Syiah, pasukan Mongol dengan mudah memasuki Baghdad dan melakukan pembantaian besar-besaran.
Sejarawan mencatat bahwa lebih dari 1,8 juta Muslim Sunni dibunuh, termasuk ulama, cendekiawan, dan penduduk sipil. Perpustakaan Baitul Hikmah yang menyimpan ilmu pengetahuan Islam selama berabad-abad dihancurkan.
Pengkhianatan ini tidak hanya meruntuhkan kekhalifahan Abbasiyah tetapi juga menyebabkan Islam mengalami kemunduran yang sangat besar selama berabad-abad.
3. Perayaan Syiah atas Jatuhnya Baghdad
Setelah kehancuran Baghdad, komunitas Syiah di kota tersebut merayakan kemenangan Mongol. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa mereka menganggap ini sebagai pembalasan terhadap kekuasaan Sunni yang selama ini mereka benci. Bahkan setelahnya, Syiah diberi jabatan oleh Mongol dalam pemerintahan baru yang didirikan di atas reruntuhan peradaban Islam.
4. Sikap Islam terhadap Pengkhianatan
Pengkhianatan dalam Islam adalah tindakan yang sangat terkutuk. Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ خَائِنٌ
"Pengkhianat tidak akan masuk surga." (HR. Abu Dawud)
Sejarah telah menunjukkan bagaimana Syiah berkali-kali berperan dalam melemahkan umat Islam, baik di masa lalu maupun sekarang.
Kesimpulan
Jatuhnya Baghdad bukan hanya akibat kekuatan Mongol, tetapi juga karena pengkhianatan Syiah yang membuka pintu bagi kehancuran Islam. Ibn Al-Alqami adalah contoh nyata bagaimana Syiah lebih memilih bekerja sama dengan musuh Islam demi kepentingan mazhab mereka sendiri. Oleh karena itu, umat Islam harus waspada terhadap strategi dan tipu daya yang serupa di zaman modern ini.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: