Syiahindonesia.com - Salah satu perbedaan mendasar antara Ahlus Sunnah wal Jama'ah (Sunni) dan Syiah adalah sikap terhadap para sahabat Rasulullah ﷺ. Umat Islam Sunni menghormati dan mencintai semua sahabat Nabi karena mereka adalah orang-orang pilihan yang berjuang bersama Rasulullah ﷺ dalam menegakkan Islam. Sebaliknya, Syiah mencela, mencaci, bahkan mengkafirkan sebagian besar sahabat, terutama Abu Bakar, Umar, dan Utsman radhiyallahu ‘anhum.
Lantas, mengapa terjadi perbedaan yang begitu kontras ini? Apa dasar Sunni dalam menghormati sahabat? Dan mengapa Syiah justru mengutuk mereka? Mari kita bahas dalam artikel ini.
1. Mengapa Sunni Menghormati Semua Sahabat?
a. Al-Qur'an Memuji dan Meridhai Sahabat
Allah ﷻ secara tegas menyebut dalam Al-Qur’an bahwa para sahabat adalah orang-orang yang diridhai-Nya dan dijanjikan surga:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya."
(QS. At-Taubah: 100)
Ayat ini menunjukkan bahwa sahabat yang pertama kali masuk Islam (Muhajirin dan Anshar) adalah orang-orang yang telah diridhai Allah. Bagaimana mungkin seseorang yang sudah dijamin ridhanya oleh Allah kemudian dikutuk oleh Syiah?
b. Rasulullah ﷺ Memerintahkan untuk Mencintai Sahabat
Dalam banyak hadis, Rasulullah ﷺ menegaskan agar umat Islam menghormati dan mencintai para sahabat. Di antaranya:
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
"Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para sahabat), kemudian yang setelah mereka, kemudian yang setelah mereka."
(HR. Bukhari no. 3651, Muslim no. 2533)
Hadis ini menjelaskan bahwa sahabat adalah generasi terbaik dalam Islam. Oleh karena itu, Sunni menghormati mereka sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ.
c. Para Sahabat Berjasa dalam Menyebarkan Islam
Islam yang sampai kepada kita hari ini tidak terlepas dari perjuangan para sahabat. Merekalah yang menyebarkan Islam ke seluruh dunia, mengorbankan harta dan nyawa, serta menjaga kemurnian ajaran Rasulullah ﷺ. Jika para sahabat tidak dipercaya, maka dari mana Islam sampai kepada kita?
2. Mengapa Syiah Mengutuk Sahabat Nabi?
a. Kebencian terhadap Abu Bakar, Umar, dan Utsman
Syiah menganggap bahwa kepemimpinan sepeninggal Rasulullah ﷺ seharusnya diberikan kepada Ali bin Abi Thalib, bukan Abu Bakar. Mereka menuduh Abu Bakar, Umar, dan Utsman telah merebut hak kepemimpinan dari Ali, sehingga mereka dimusuhi dan dikafirkan oleh Syiah.
Dalam kitab Syiah Bihar al-Anwar, disebutkan:
لَمْ يَعْبُدُ اللَّهَ حَقَّ عِبَادَتِهِ إِلَّا ثَلَاثَةٌ: الْمِقْدَادُ، وَسَلْمَانُ، وَأَبُو ذَرٍّ
"Tidak ada yang beribadah kepada Allah dengan sebenar-benarnya kecuali tiga orang: Miqdad, Salman, dan Abu Dzar."
(Bihar al-Anwar, 22/305)
Hadis ini jelas bertentangan dengan Islam karena seolah-olah hanya tiga sahabat yang beriman, sementara ribuan sahabat lainnya dianggap kafir.
b. Doktrin Taqiyyah dan Permusuhan terhadap Sahabat
Syiah mengajarkan taqiyyah (menyembunyikan keyakinan), sehingga di depan umat Islam mereka berpura-pura menghormati sahabat, tetapi dalam kitab-kitab mereka justru diajarkan untuk melaknat dan mengkafirkan sahabat.
Salah satu doa yang mereka baca setiap hari adalah "Doa Sanamai Quraisy", yaitu doa untuk melaknat Abu Bakar dan Umar. Dalam kitab Miftah al-Jinan disebutkan:
اللَّهُمَّ الْعَنْ صَنَمَي قُرَيْشٍ وَجِبْتِهِمَا وَطَاغُوتَيْهِمَا وَإِفْكِهِمَا وَبِنْتَيْهِمَا
"Ya Allah, laknatilah dua berhala Quraisy (Abu Bakar dan Umar), dua setan mereka, dua thagut mereka, dua pendusta mereka, dan dua putri mereka (Aisyah dan Hafshah)."
(Miftah al-Jinan, hal. 114)
Doa ini adalah bukti nyata bahwa Syiah mencaci-maki para sahabat dan istri Nabi ﷺ.
c. Keyakinan bahwa Sahabat Murtad Setelah Wafatnya Nabi ﷺ
Syiah meyakini bahwa sebagian besar sahabat murtad setelah wafatnya Rasulullah ﷺ. Dalam kitab Al-Kafi, disebutkan:
كَانَ النَّاسُ أَهْلَ رِدَّةٍ بَعْدَ النَّبِيِّ إِلَّا ثَلَاثَةً
"Semua orang telah murtad setelah Nabi kecuali tiga orang."
(Al-Kafi, 8/245)
Pernyataan ini jelas sangat menyimpang karena bertentangan dengan firman Allah yang menyebutkan bahwa para sahabat adalah orang-orang yang diridhai-Nya (QS. At-Taubah: 100).
3. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
✅ Sunni menghormati semua sahabat karena mereka adalah orang-orang yang diridhai Allah, telah berjuang untuk Islam, dan diperintahkan oleh Rasulullah ﷺ untuk dicintai.
❌ Syiah mengutuk dan mengkafirkan sahabat karena mereka menganggap kepemimpinan seharusnya milik Ali dan melihat sahabat sebagai pengkhianat.
Sikap Syiah yang membenci para sahabat berasal dari propaganda dan kebohongan yang mereka sebarkan untuk memecah belah umat Islam. Umat Islam harus berhati-hati terhadap ajaran Syiah yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah.
Sebagai Muslim, kita harus tetap berpegang teguh pada ajaran Rasulullah ﷺ dan mencintai para sahabat sebagai generasi terbaik dalam Islam.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: