Syiahindonesia.com - Syiah masuk ke Indonesia seiring dengan masuknya agama Islam. Hal ini terbukti dari para penyebar agama Islam di Nusantara seperti para wali yang berasal dari kalangan keturunan Arab penganut Syiah. Selain itu, relief di Klentheng Cheng Ho, Semarang, yang berusia ratusan tahun, juga memperkuat teori tersebut. Relief itu menunjukkan, para saudagar dari Persia atau Iran sedang melakukan kunjungan ke Nusantara.
Karena itu, sejatinya tidak ada yang baru dan aneh ketika kini Syiah berkembang di masyarakat, kata Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Jakarta Dr Zulkifli dalam diskusi perdana Forum Silaturahmi Ilmiah (FSI) UIN Jakarta bertema Membincang Syiah di Indonesia di Ruang Diorama, Rabu (25/1). Selain Zulkifli, presentasi juga disampaikan Dosen Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta Dr Fuad Jabali. Sedangkan Rektor Prof Dr Komarudin Hidayat bertindak sebagai pembahas, lansir uinjkt.ac.id (5/9/24).
Menurut Zulkifli, Syiah berkembang pesat ke segala penjuru dunia setelah terjadinya Revolusi di Iran tahun 1979 dan keberanian pemimpin-pemimpin Iran melawan Amerika Serikat dan sekutunya. Keberanian inilah yang menjadikan marketing Syiah ke segala penjuru dunia termasuk ke Indonesia berjalan dengan sukses. Sehingga mayoritas orang Indonesia yang Sunni atau Abangan pun bersimpati ke orang-orang (Syiah) Iran. Bahkan, tidak sedikit orang Indonesia yang Sunni menjadi Syiah dengan ikut atau bergabung dalam organisasi-organisasi Syiah yang ada di Indonesia, baik di kampus maupun di kelompok pengajian.
Peneliti Syiah Indonesia jebolan Leiden University ini menjelaskan, penganut Syiah di Indonesia berkembang begitu cepat semenjak pemerintahan Abdurahman Wahid. Pada masa itu keberadaan Syiah mulai diakui pemerintah dan dilegalkan untuk berkembang. Namun pada dasarnya mereka (Syiah) tidak terlalu menonjolkan keberadaannya, karena target utama hanya mengharapkan pengakuan saja dari lingkungannnya atas status yang tergambar dengan ajaran yang diakuinya.
Akan tetapi mereka tidak menunjukkan identitasnya. Sehingga kalau bertanya dengan orang Syiah, mereka tidak akan menjawab kelompok Syiah, jawabannya selalu ambigu, namun tetap saja pada dasarnya mereka berkeyakinan Syiah, katanya. (albert)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: