Breaking News
Loading...

Dinasti Safawi dan Konversi Syiah di Iran ( Terakhir  Dari 3 Tulisan)

Oleh: Alwi Alatas

Pada bulan Agustus tahun 1514, Sultan Salim membawa 200.000 tentara Turki Utsmani, melewati Anatolia dan Azerbaijan, sehingga akhirnya berhadapan dengan pasukan Safawi di Chalderan, Barat Laut Iran. Pasukan Safawi kalah telak dalam pertempuran itu, antara lain disebabkan jumlah pasukan Turki Utsmani yang lebih banyak dan juga karena teknologi persenjataan Turki yang lebih maju. Pasukan Turki Utsmani memasuki Tabriz setelah pertempuran ini, tetapi Sultan Salim tidak berhasil mendesak pasukannya untuk melewati musim dingin di Tabriz serta meneruskan serangan terhadap kerajaan Safawi. Mereka akhirnya meninggalkan tempat itu beberapa hari kemudian. Tabriz pun kembali ke tangan Ismail, tetapi wilayah Erzinjan, Diyar Bakr, dan juga Irak kini berada di bawah kendali Turki Utsmani.

Kekalahan tersebut menjadi pukulan yang hebat terhadap Dinasti Safawi dan Ismail secara pribadi. Sifat ketuhanan Ismail dan keyakinan bahwa ia tak terkalahkan menjadi luntur. Sejak kekalahan itu, Ismail lebih banyak tinggal di pusat pemerintahan dan tidak pernah memimpin pasukannya secara langsung lagi (Bosworth et.al., 1995: 768; Allouche, 1983: 100-1; Jackson et.al., 1986: 224-5).

Dinasti Safawi terus bertahan selepas Ismail. Pemimpin Safawi setelahnya pada umumnya juga menerapkan kebijakan anti-Sunni. Selain itu, kerajaan ini mengundang para theolog Syiah itsna asyari, khususnya dari kawasan Jabal Amil di Libanon, untuk datang ke Iran (Abisaab, 2004), yang menjadikan wilayah ini semakin menyerap keyakinan dan ajaran Syiah Itsna Asyari.

Konversi Iran menjadi Syiah di bawah Dinasti Safawi berlangsung secara gradual, tapi pasti. Para penguasa Safawi terus melakukan tekanan dan pemaksaan terhadap para ulama dan masyarakat Sunni agar mereka mengubah keyakinannya kepada Syiah. Pada awal masa pemerintahan Safawi, ulama Sunni di Iran sebenarnya masih memiliki peranan cukup penting, bahkan mampu mempengaruhi sultan ketiga Dinasti Safawi yang memerintah pada tahun 1576, Ismail II, hingga cenderung kepada Sunni. Tetapi pemerintahan Ismail II tidak berlangsung lama, hanya sekitar empat belas bulan. Ia meninggal dunia secara misterius (Johnson, 1994: 124). Ulama-ulama Sunni yang masih ada pun lama kelamaan berkurang pengaruhnya. Walaupun pada awalnya ada yang diam-diam tetap berpegang pada keyakinan Sunninya, tetapi pada akhirnya ulama yang memegang jabatan di pemerintahan Safawi didominasi oleh kalangan Syiah (Arjomand, 1985: 178-179). Apa yang berlaku pada masa Dinasti Safawi menjadi titik tolak penting terbentuknya masyarakat Iran seperti yang kita dapati pada hari ini.*

Penulis adalah kolumnis hidayatullah.com, kini sedang mengambil program doktoral bidang sejarah di Universiti Islam Antarabangsa, Malaysia

Daftar Pustaka

Abisaab, Rula Jurdi. Converting Persia: Religion and Power in the Safavid Empire.  London: I.B. Tauris. 2004.

Amanat, Abbas. Apocalyptic Islam and Iranian Shi’ism. London: IB Tauris. 2009.

Arjomand, Said Amir. “The Clerical Estate and the Emergence of a Shi’ite Hierocracy in Safavid Iran: A Study in Historical Sociology” dalam Jurnal of the Economic and Social History of the Orient, vol. 28, No. 2. 1985. Hlm. 169-219.

Gibb, H.A.R. et.al.The Encyclopaedia of Islam, vol. 1. Leiden: Brill. 1986.

Jackson, Peter dan Laurence Lockhart.The Cambridge History of Iran, vol. 6, The Timurid and Safavid Period. London: Cambridge University Press. 1986.

Johnson, Rosemary Stanfield. “Sunni Survival in Safavid Iran: Anti-Sunni Activities during the Reign of Tahmasp I” dalam Iranian Studies, vol. 27, No. 1/4, Religion and Society in Islamic Iran during the Pre-Modern Era. 1994. Hlm. 123- 133.

Keddie, Nikki R. Modern Iran: Roots and Results of Revolution. New Haven: Yale University Press. 2003.

Minorsky, V. & Shah Ismail I. “The Poetry of Shah Ismail I” dalam Bulletin of the School of Oriental and African Studies (SOAS).University of London.Vol. 10.No. 4.1942, hlm.1006a-1053a.

Nasr, Hossein. “Religion in Safavid Persia” dalam Iranian Studies, vol. 7, No. 1/2, Studies on Isfahan: Proceedings of the Isfahan Coloquium, part I. 1974. Hlm. 271-286.

Sarwar, Ghulam. History of Shah Ismail Safawi. Aligarh: Muslim University. 1939.

Savory, Roger. Iran under the Safavids. Cambridge: Cambridge University Press. 1980.

Stanfield -Johnson, Rosemary.“The Tabarra’iyyan and the Early Safavids” dalam Iranian Studies, vol. 37, No. 1. 2004. Hlm. 47-71.

Tadhkirat al-Muluk: A Manual of Safavid Administration (diterjemahkan oleh V. Minorsky). Cambridge: B.J.W. Gibb Memorial. 1980.

Turner, Colin. Islam without Allah?The Rise of Religious Externalism in Safavid Iran. Richmond: Curzon. 2000.

Voll, John O. Islam: Continuity and Change in the Modern World. Syracuse University Press. 1994.

Abisaab, Rula Jurdi. Converting Persia: Religion and Power in the Safavid Empire.  London: I.B. Tauris. 2004.

Allouche, Adel. The Origins and Development of the Ottoman-Safavid Conflict (906-962/ 1500-1555). Berlin: Klaus Schwarz Verlag. 1983.

Arjomand, Said Amir. “The Clerical Estate and the Emergence of a Shi’ite Hierocracy in Safavid Iran: A Study in Historical Sociology” dalam Jurnal of the Economic and Social History of the Orient, vol. 28, No. 2. 1985. Hlm. 169-219.

Bosworth, C.E. et.al. The Encyclopaedia of Islam, vol. 8. Leiden: Brill. 1995.

Jackson, Peter dan Laurence Lockhart. The Cambridge History of Iran, vol. 6, The Timurid and Safavid Period. London: Cambridge University Press. 1986.

Johnson, Rosemary Stanfield. “Sunni Survival in Safavid Iran: Anti-Sunni Activities during the Reighn of Tahmasp I”, dalam Iranian Studies, vol. 27, No. 1/4, Religion and Society in Islamic Iran during the Pre-Modern Era. 1994. Hlm. 123- 133.

Matthee, Rudy. “Safavid Dynasty” dalam http://www.iranicaonline.org/articles/safavids. 2008.

Nasr, Hosssein. “Religion in Safavid Persia” dalam Iranian Studies, vol. 7, No. 1/2, Studies on Isfahan: Proceedings of the Isfahan Coloquium, part I. 1974. Hlm. 271-286.

Newman, Andrew J. Safavid Iran: Rebirth of a Persian Empire. London: I.B. Tauris. 2009.

Turner, Colin. Islam without Allah? The Rise of Religious Externalism in Safavid Iran. Richmond: Curzon. 2000.


Penulis adalah kolumnis hidayatullah com.
 


Sumber : hidayatullah com.




************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: