Syiahindonesia.com - Aktivis Iran menyerukan protes di seluruh negeri hari ini (17/7/2020) setelah protes awal pecah di barat daya Iran pada Kamis (16/7) dimana demonstran menuntut penggulingan rezim.
Protes anti-pemerintah pecah di barat daya kota Behbahan di provinsi Khuzestan pada hari Kamis, menurut video yang dibagikan di media sosial.
Para pengunjuk rasa menyerang penguasa Iran, meneriakkan “kami tidak ingin rezim ulama”.
Para pengunjuk rasa juga menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan luar negeri Iran, meneriakkan “bukan Gaza, bukan Libanon, saya berikan hidup saya untuk Iran” sehubungan dengan dukungan Teheran untuk kelompok Palestina Hamas di Gaza dan “Hizbullah” di Libanon, lansir Al Arabiya.
Satu video dari Behbahan menunjukkan pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa. Seorang pria terdengar mengatakan “kematian untuk [Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali] Khamenei” dalam video yang sama.
Aktivis Iran di media sosial telah menyerukan lebih banyak protes pada hari Jumat. “Kami akan tetap di jalanan sampai kemenangan dimenangkan,” ujar salah satu poster yang dibagikan di media sosial.
Otoritas Iran memberlakukan gangguan total dan sebagian pada Internet di provinsi Khuzestan, dimana Behbahan berada, kata LSM keamanan siber NetBlocks, Kamis (16/7).
Selama protes 2019 November, Iran hampir sepenuhnya mematikan akses ke internet di seluruh negeri selama berhari-hari.
Protes pecah di Iran pada November 2019 setelah pemerintah memberlakukan penjatahan bensin dan kenaikan harga. Ribuan orang ditangkap dan sekitar 1.500 orang Iran tewas oleh pasukan keamanan, menurut laporan Reuters. (haninmazaya/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Protes anti-pemerintah pecah di barat daya kota Behbahan di provinsi Khuzestan pada hari Kamis, menurut video yang dibagikan di media sosial.
Para pengunjuk rasa menyerang penguasa Iran, meneriakkan “kami tidak ingin rezim ulama”.
Para pengunjuk rasa juga menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan luar negeri Iran, meneriakkan “bukan Gaza, bukan Libanon, saya berikan hidup saya untuk Iran” sehubungan dengan dukungan Teheran untuk kelompok Palestina Hamas di Gaza dan “Hizbullah” di Libanon, lansir Al Arabiya.
Satu video dari Behbahan menunjukkan pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa. Seorang pria terdengar mengatakan “kematian untuk [Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali] Khamenei” dalam video yang sama.
Aktivis Iran di media sosial telah menyerukan lebih banyak protes pada hari Jumat. “Kami akan tetap di jalanan sampai kemenangan dimenangkan,” ujar salah satu poster yang dibagikan di media sosial.
Otoritas Iran memberlakukan gangguan total dan sebagian pada Internet di provinsi Khuzestan, dimana Behbahan berada, kata LSM keamanan siber NetBlocks, Kamis (16/7).
Selama protes 2019 November, Iran hampir sepenuhnya mematikan akses ke internet di seluruh negeri selama berhari-hari.
Protes pecah di Iran pada November 2019 setelah pemerintah memberlakukan penjatahan bensin dan kenaikan harga. Ribuan orang ditangkap dan sekitar 1.500 orang Iran tewas oleh pasukan keamanan, menurut laporan Reuters. (haninmazaya/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: