Breaking News
Loading...

Wakil Presiden Pertama Iran Positif Virus Corona, Khamenei Batalkan Pidato Publik Tahun Baru Nowruz
Syiahindonesia.com - Wakil Presiden pertama Iran, Eshaq Jahangiri (63), telah terinfeksi virus corona menurut daftar yang diterbitkan oleh kantor berita semi-resmi Fars News, pada Rabu (11/03/2020).

Dilansir dari Middle East Eye, Jahangiri adalah pejabat paling senior yang terinfeksi virus corona. Pria itu adalah salah satu dari 24 pejabat dan anggota parlemen Iran yang terinfeksi.

Jahangiri pernah menjadi mantan anggota parlemen. Dia merupakan salah satu wakil presiden dari 12 orang yang ada dalam pemerintahan Presiden Hassan Rouhani.

Dengan adanya berita infeksi yang diderita Jahangiri, masih belum diketahui apakah Presiden Iran Hassan Rouhani juga terinfeksi atau tidak.

Jaksa Agung Jenderal Iran, Mohammad Jafar Montazeri dalam sebuah pernyataan mengemukakan bahwa dia hanya memperkenankan Kementerian Kesehatan Iran yang boleh mengumumkan angka-angka infeksi dan kematian akibat virus corona.

Baca juga: Ancaman Global Termasuk Virus Corona, Putin Diminta Berkuasa Lebih dari 2024
Dia juga menegaskan sanksi akan diberikan kepada pelanggar yang mengancam keamanan nasional.
Iran sampai saat ini merupakan negara terinfeksi terburuk di kawasan Timur Tengah, dan terburuk ketiga di dunia.

Dari 11.364 kasus infeksi di Iran yang dilansir dari South China Morning Post, terkonfirmasi pula 429 kasus kematian terjadi.

Setidaknya, terdapat tujuh pejabat dan anggota parlemen termasuk Penasihat Menteri Luar Negeri, Mohammad Javad Zarif meninggal akibat virus tersebut.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei pun membatalkan pidato publik tahunannya yang menandai tahun baru Iran pada 20 Maret mendatang.

Menurut Khamenei, dokter dan perawat yang meninggal karena memerangi virus corona diakui mati syahid.

Sementara itu, Iran sebelumnya pernah membebaskan sekitar 70 ribu tahanan penjara untuk menekan penyebaran penyakit virus corona. Namun, dari semua tahanan itu, tidak termasuk tahanan politik.
Baca juga: Termakan Rumor Alkohol Mampu Bunuh Virus Corona, 44 Warga Negara Iran Tewas Keracunan

Seorang pelapor khusus Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk HAM di Iran, Javaid Rehman, mengatakan pada Selasa lalu bahwa keputusan membebaskan semua tahanan sementara tanpa membebaskan tahanan politik adalah sikap yang disayangkan dan mengganggu.

Menurut Javaid, dia merekomendasikan kepada pemerintah Iran agar membebaskan semua tahanan tanpa kecuali karena beberapa warga negara ganda dan asing beresiko nyata jika mereka belum memahami virus corona.

Coronavirus menyebar dengan cepat di Iran dan menjadi salah satu wabah paling mematikan di luar provinsi Hubei China, tempat di mana virus itu pertama kali berasal.

Ke depannya, para pejabat Iran juga mengkhawatirkan penyebaran virus selama libur nasional Tahun Baru Nowruz di Iran pada 20 Maret mendatang.

Pada Minggu kemarin, IranAir mengumumkan penangguhan semua penerbangannya ke Eropa sampai pemberitahuan lebih lanjut. Sebuah keputusan yang tampaknya terkait dengan larangan rencana operator memasuki wilayah udara Eropa. kompas

************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: