Syiahindonesia.com, TEHERAN - Pemerintah Iran memutuskan meliburkan sekolah dan kampus. Juga menghentikan operasional bioskop guna mencegah penyebaran wabah virus corona.
Langkah Iran itu dilakukan setelah pasien virus corona mencapai enam orang. Laman Al Jazeera mengutip dari kantor berita IRNA, Minggu (23/2) melaporkan, selain enam korban meninggal, jumlah kasus infeksi virus di Iran terus meningkat dan telah mencapai 28 orang.
Teheran mengumumkan bahwa virus itu diketahui masuk dari dua lansia asal kota suci Syiah, Qom, yang positif tertular Rabu (19/2).
Setelah itu, Kementerian Kesehatan menyatakan kebanyakan kasus infeksi adalah warga Qom, atau yang punya sejarah mengunjungi kota suci itu.
Televisi negara melaporkan sebagai langkah pencegahan, otoritas memutuskan menutup sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan lain di 14 provinsi.
Di antaranya provinsi Qom, Markazi, Gilan, Ardabil, Kermanshah, Qazvin, Zanjan, Mazandaran, Golestan, Hamedan, Alborz, Semnan, Kurdistan, dan Teheran. "Seluruh kegiatan kebudayaan atau aktivitas menonton film di bioskop juga dihentikan mulai akhir pekan ini." Demikian keterangan pemerintah.
Kepala universitas sains medis Qom, Mohammadreza Ghadir menyatakan saat ini mereka membutuhkan pertolongan sebagai lokasi yang paling parah terkena Covid-19. "Jika ada yang bisa saya katakan, itu adalah 'bantu Qom'," ujar Ghadir.
Tidak diketahui bagaimana virus tersebut masuk ke Iran. Namun berkembang spekulasi, bahwa virus yang pertama kali dilaporkan pada Desember 2019 itu dibawa oleh pekerja asal China.
Menurut Menteri Kesehatan Minoo Mohraz, dia merujuk klaimnya bahwa tidak ada warga Qom yang punya sejarah ke Negeri "Panda". "Sumbernya kemungkinan adalah tenaga kerja asal China yang bekerja di Qom dan baru saja bepergian di sana," jelas Mohraz tanpa menyertakan bukti klaimnya. surabaya.tribunnews.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Langkah Iran itu dilakukan setelah pasien virus corona mencapai enam orang. Laman Al Jazeera mengutip dari kantor berita IRNA, Minggu (23/2) melaporkan, selain enam korban meninggal, jumlah kasus infeksi virus di Iran terus meningkat dan telah mencapai 28 orang.
Teheran mengumumkan bahwa virus itu diketahui masuk dari dua lansia asal kota suci Syiah, Qom, yang positif tertular Rabu (19/2).
Setelah itu, Kementerian Kesehatan menyatakan kebanyakan kasus infeksi adalah warga Qom, atau yang punya sejarah mengunjungi kota suci itu.
Televisi negara melaporkan sebagai langkah pencegahan, otoritas memutuskan menutup sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan lain di 14 provinsi.
Di antaranya provinsi Qom, Markazi, Gilan, Ardabil, Kermanshah, Qazvin, Zanjan, Mazandaran, Golestan, Hamedan, Alborz, Semnan, Kurdistan, dan Teheran. "Seluruh kegiatan kebudayaan atau aktivitas menonton film di bioskop juga dihentikan mulai akhir pekan ini." Demikian keterangan pemerintah.
Kepala universitas sains medis Qom, Mohammadreza Ghadir menyatakan saat ini mereka membutuhkan pertolongan sebagai lokasi yang paling parah terkena Covid-19. "Jika ada yang bisa saya katakan, itu adalah 'bantu Qom'," ujar Ghadir.
Tidak diketahui bagaimana virus tersebut masuk ke Iran. Namun berkembang spekulasi, bahwa virus yang pertama kali dilaporkan pada Desember 2019 itu dibawa oleh pekerja asal China.
Menurut Menteri Kesehatan Minoo Mohraz, dia merujuk klaimnya bahwa tidak ada warga Qom yang punya sejarah ke Negeri "Panda". "Sumbernya kemungkinan adalah tenaga kerja asal China yang bekerja di Qom dan baru saja bepergian di sana," jelas Mohraz tanpa menyertakan bukti klaimnya. surabaya.tribunnews.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: