Syiahindonesia.com, Damaskus – Pasukan rezim Rusia dan Suriah melakukan serangan udara di zona de-eskalasi Idlib Suriah barat laut.
Kelompok pertahanan sipil Suriah atau White Helmets pada Ahad (09/02/2020), melaporkan sedikitnya 17 warga sipil tewas.
Daerah di dekat pusat kota dan desa Idlib menjadi sasaran.
Turki terus mengirim bala bantuan ke zona de-eskalasi. Sejumlah tank dikerahkan di berbagai titik di Idlib.
Rezim Bashar Assad dan sekutunya terus mengintensifkan serangan udara dan darat terhadap pemukiman sipil di zona tersebut.
Pada bulan September 2018, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.
Namun, sejak itu, lebih dari 1.800 warga sipil di sana terbunuh dalam serangan oleh rezim dan pasukan Rusia ketika gencatan senjata terus dilanggar.
Turki mengumumkan pada 10 Januari bahwa gencatan senjata baru di Idlib akan dimulai setelah tengah malam pada 12 Januari, tetapi rezim dan kelompok-kelompok teroris yang didukung Iran melanjutkan serangan mereka.
Lebih dari 1,5 juta warga Suriah telah bergerak di dekat perbatasan Turki karena serangan hebat selama setahun terakhir. Turki khawatir ekskalasi di Idlib akan menambah jumlah pengungsi. Kiblat.net
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Kelompok pertahanan sipil Suriah atau White Helmets pada Ahad (09/02/2020), melaporkan sedikitnya 17 warga sipil tewas.
Daerah di dekat pusat kota dan desa Idlib menjadi sasaran.
Turki terus mengirim bala bantuan ke zona de-eskalasi. Sejumlah tank dikerahkan di berbagai titik di Idlib.
Rezim Bashar Assad dan sekutunya terus mengintensifkan serangan udara dan darat terhadap pemukiman sipil di zona tersebut.
Pada bulan September 2018, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.
Namun, sejak itu, lebih dari 1.800 warga sipil di sana terbunuh dalam serangan oleh rezim dan pasukan Rusia ketika gencatan senjata terus dilanggar.
Turki mengumumkan pada 10 Januari bahwa gencatan senjata baru di Idlib akan dimulai setelah tengah malam pada 12 Januari, tetapi rezim dan kelompok-kelompok teroris yang didukung Iran melanjutkan serangan mereka.
Lebih dari 1,5 juta warga Suriah telah bergerak di dekat perbatasan Turki karena serangan hebat selama setahun terakhir. Turki khawatir ekskalasi di Idlib akan menambah jumlah pengungsi. Kiblat.net
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: