Syiahindonesia.com, Sanaa – Koalisi Arab pimpinan Saudi di Yaman mengumumkan, Ahad (23/02/2020), penargetan dan penghancuran lokasi-lokasi milik pemberontak Syiah Houtsi di ibukota Yaman, Sanaa. Lokasi-lokasi itu digunakan untuk menyimpan, memasang dan meluncurkan rudal balistik dan drone.
Kantor Pers Saudi (SPA) mengutip pernyataan koalisi bahwa telah diselesaikan operasi militer kualitatif untuk menghancurkan target-target militer sah yang digunakan untuk menyimpan, memasang dan meluncurkan rudal balistik Iran dan drone.
Juru bicara koalisi Arab, Kolonel Turki Al-Miliki, mengatakan bahwa operasi penggempuran itu menargetkan sejumlah lokasi di ibukota Sana’a. “Tempat-tempat yang ditarget digunakan untuk menyimpan, memasang dan meluncurkan rudal balistik dan pesawat tak berawak untuk menyerang kota dan warga sipil dengan cara yang disengaja dan sistematis,” jelas Al-Maliki dalam pernyataannya.
Menurut Al-Maliki, koalisi telah mengambil “semua tindakan pencegahan dan tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga sipil dan menghindarkan mereka dari kerusakan jaminan.”
Pada 15 Februari, 31 warga sipil tewas dalam serangan udara di Yaman, sehari setelah jatuhnya sebuah pesawat tempur milik koalisi militer pimpinan Saudi melawan pemberontak Hutsi di Yaman.
Yaman jatuh dalam kekacauan sejak 2014 antara pemberontak Hutsi yang didukung Iran dan pasukan yang setia kepada pemerintah Presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi yang diakui. Pertempuran meningkat pada Maret 2015, dengan Arab Saudi melakukan intervensi untuk mendukung pasukan pemerintah.
Selain para korban, masih ada 3,3 juta orang terlantar, sementara 24,1 juta orang, atau lebih dari dua pertiga populasi, membutuhkan bantuan, menurut PBB. PBB sendiri menggambarkan krisis kemanusiaan di Yaman sebagai yang terburuk di dunia saat ini.
Konflik telah menewaskan puluhan ribu, termasuk sejumlah besar warga sipil, menurut organisasi kemanusiaan. Kiblat.net
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Kantor Pers Saudi (SPA) mengutip pernyataan koalisi bahwa telah diselesaikan operasi militer kualitatif untuk menghancurkan target-target militer sah yang digunakan untuk menyimpan, memasang dan meluncurkan rudal balistik Iran dan drone.
Juru bicara koalisi Arab, Kolonel Turki Al-Miliki, mengatakan bahwa operasi penggempuran itu menargetkan sejumlah lokasi di ibukota Sana’a. “Tempat-tempat yang ditarget digunakan untuk menyimpan, memasang dan meluncurkan rudal balistik dan pesawat tak berawak untuk menyerang kota dan warga sipil dengan cara yang disengaja dan sistematis,” jelas Al-Maliki dalam pernyataannya.
Menurut Al-Maliki, koalisi telah mengambil “semua tindakan pencegahan dan tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga sipil dan menghindarkan mereka dari kerusakan jaminan.”
Pada 15 Februari, 31 warga sipil tewas dalam serangan udara di Yaman, sehari setelah jatuhnya sebuah pesawat tempur milik koalisi militer pimpinan Saudi melawan pemberontak Hutsi di Yaman.
Yaman jatuh dalam kekacauan sejak 2014 antara pemberontak Hutsi yang didukung Iran dan pasukan yang setia kepada pemerintah Presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi yang diakui. Pertempuran meningkat pada Maret 2015, dengan Arab Saudi melakukan intervensi untuk mendukung pasukan pemerintah.
Selain para korban, masih ada 3,3 juta orang terlantar, sementara 24,1 juta orang, atau lebih dari dua pertiga populasi, membutuhkan bantuan, menurut PBB. PBB sendiri menggambarkan krisis kemanusiaan di Yaman sebagai yang terburuk di dunia saat ini.
Konflik telah menewaskan puluhan ribu, termasuk sejumlah besar warga sipil, menurut organisasi kemanusiaan. Kiblat.net
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: