Oleh Zulkarnain El-Madury
Buntut
dari Issu menyeludupan 5000 sejata Illegal memunculkan sentimen dukungan sebagian
besar Netizen media sosial kepada Jendral Gatot sebagai panglima Jenderal
dalam Instansi TNI yang dilakukan secara poling. Ada gerakan simpatik Netizen
melalui poling poling dalam berbagai media untuk memberi semangat kepada
Panglima Jendral, sangat memuaskan dukungan yang dikerahkan mereka lewat
analisis mendalam para peslancar medsos, bahwa Jenderal TNI layak didukung.
Namun
di balik dukungan yang membahana di Medsos, melukiskan Jedral Gatot yang
perkasa menghadapi tantangan zaman. Ada sekelompok anti sikap jenderal,
terutama datang dari kelompok kelompok jamaah orla menyatakan rasa antinya
kepada keterangan jenderal Gatot. Mereka diantaranya adalah Kelompok Syiah dan
kelompok simpatisan PKI lainnya yang memancing di Air keruh dengan menebar
tulisan tulisan yang menyudutkan Islam dan Jendral Gatot. Mereka asal bicara
dalam berbagai Medsos, mulai dari WA, FB , Twitters dan medsos lainnya.
Kelompok
Syiah jelas afiliatif Iran dan Suriah yang di bela Rusia, sudah tak bisa
dilepaskan dari sebuah suasana Sovyet dulu. Karena yang disebut ideologi
komunis tidak bisa sirna hanya karena Uni Sovyet tidak, justru mereka tiarap
dalam negara yang bernama suria, ujung ujungnya tetap mencari cela untuk
bangkit kembali dengan berpihak pada negara negara tertentu yang dianggap bisa
mendongkrak popularitas negaranya yang ambruk, meskipun kelak tidak bernama
Sovyet.
Iran
dan Suriah adalah dua negara yang mendapat dukungan penuh dari Rusia dan negara
komunis lainnya. Tetap memecah dunia barat dan timur menjadi dua blok yang
terpisah dengan ideologi masing masing. Rusia mengambil peran penting dalam
pertarungan ideologi dan keyakinan syiah yang meletakkan para mullah sebagai
orang berkah di negerinya.
Hubungan
Syiah Iran dan Suriah dengan Suriah inilah yang menjadi ilham para penganut
Syiah di Indonesia bersama membangun kekuatan dengan komponen anak anak PKI
yang menuntut PKI eksis kembali. Entah apakah Syiah dengan taqiyahnya turut
bahu membahu dengan PKI atau tidak itu, itu tetap merupakan masalah besar bagi
bangsa dan negara. Sekalipun selain Syiah ada juga kelompok kelompok yang
pernah bergabung dengan Nasakom dulu turut bergabung dalam kampanye rekonsiliasi
dengan PKI.
Syiah
juga punya kepentigan mensyiahkan bangsa Indonesia dengan aqidah takfirnya yang
luar biasa, seperti takfir terhadap Tuhan yang memberikan wahyu kepada Nabi
Muhammad, PKI punya kepentingan sosialisnya dengan ornamen ornamen baru komunis
yang mendasarkan gerakannya pada Kapitalis Sosialis, dan pernyataan
pernyataan/tuntutan permintahan maaf Negara kepada PKI, belum lagi slogan
slogan baru komunis yang anti ketuhanan.
Antara
kepentingan Syiah yang menuntut tegaknya Imamiyah di seluruh dunia Islam dengan
sistem monarkhi ahlul bait model Syiah, dan aktivis PKI yang menuntut peran
ditengah kebangsaan keduanya saling mengobarkan anti Panglima Jendral dengan
maki makiannya yang menjurus pada pelecehan Instansi TNI.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: