Syiahindonesia.com, Damaskus – Ratusan warga Suriah dari sejumlah kota dan desa yang jauh dari jangkauan senjata rezim Bashar Assad dan Rusia, Jumat (22/04), kembali keluar rumah menggelar aksi menentang Bashar Assad. Mereka mendesak revolusi dilanjutkan sampai Bashar Assad lengser.
Seperti dilaporkan Al-Araby Al-Jadid, aksi serempak di berbagai kota itu dinamai “Tidak Ada Alternatif Selain Lengser”, yang dimaksudkan terhadap Presiden Suriah Bashar Assad. Mereka berulang-ulang meneriakkan tuntutan Bashar Assad lengser dan pembebasan warga yang ditahan semena-mena.
Sa’id Syarif, aktivis media oposisi Suriah, menuturkan bahwa jiwa revolusi masih membara di jiwa-jiwa warga Suriah. Mereka masih berupaya melakukan aksi damai untuk melengserkan rezim.
Sementara itu, warga di wilayah Ghautah Timur dan Barat di pedesaan Damaskus mendesak para pejuang Suriah, khususnya di Ghautah, segera membuang jauh-jauh perselisihan. Seperti warga lainnya, mereka juga mendesak rezim Bashar Assad mundur.
Aktivis media di Ghautah, Yasir Ad-Dumani, melaporkan warga di Duma (salah satu kota di Ghautah) keluar rumah dan menggelar aksi. Mereka membawa slogan-slogan menentang Assad.
Ratusan warga itu juga mendorong pejuang untuk bersatu dan melawan pembantaian yang setiap hari dilakuan rezim Assad di Ghautah. Mereka juga mendorong pejuang untuk bersatu menghadapi milisi-milisi pendukung Assad yang mencoba menyerang Ghautah.
Selain di pinggiran Damaskus, aksi pada Jumat itu juga dilakukan warga di Daraa, Hama dan Idlib.
Di sisi lain, rezim Suriah menggencarkan serangan di kota Aleppo, yang beberapa hari terakhir memanas. Dilaporkan sedikitnya 26 warga sipil tewas akibat serangkaian serangan udara. Sejumlah aktivis menyebut, itu merupakan hari berdara di Aleppo dalam sebulan terakhir. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Seperti dilaporkan Al-Araby Al-Jadid, aksi serempak di berbagai kota itu dinamai “Tidak Ada Alternatif Selain Lengser”, yang dimaksudkan terhadap Presiden Suriah Bashar Assad. Mereka berulang-ulang meneriakkan tuntutan Bashar Assad lengser dan pembebasan warga yang ditahan semena-mena.
Sa’id Syarif, aktivis media oposisi Suriah, menuturkan bahwa jiwa revolusi masih membara di jiwa-jiwa warga Suriah. Mereka masih berupaya melakukan aksi damai untuk melengserkan rezim.
Sementara itu, warga di wilayah Ghautah Timur dan Barat di pedesaan Damaskus mendesak para pejuang Suriah, khususnya di Ghautah, segera membuang jauh-jauh perselisihan. Seperti warga lainnya, mereka juga mendesak rezim Bashar Assad mundur.
Aktivis media di Ghautah, Yasir Ad-Dumani, melaporkan warga di Duma (salah satu kota di Ghautah) keluar rumah dan menggelar aksi. Mereka membawa slogan-slogan menentang Assad.
Ratusan warga itu juga mendorong pejuang untuk bersatu dan melawan pembantaian yang setiap hari dilakuan rezim Assad di Ghautah. Mereka juga mendorong pejuang untuk bersatu menghadapi milisi-milisi pendukung Assad yang mencoba menyerang Ghautah.
Selain di pinggiran Damaskus, aksi pada Jumat itu juga dilakukan warga di Daraa, Hama dan Idlib.
Di sisi lain, rezim Suriah menggencarkan serangan di kota Aleppo, yang beberapa hari terakhir memanas. Dilaporkan sedikitnya 26 warga sipil tewas akibat serangkaian serangan udara. Sejumlah aktivis menyebut, itu merupakan hari berdara di Aleppo dalam sebulan terakhir. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: