Syiahindonesia.com - Rezim Assad telah menggunakan gas sarin untuk membunuh rakyatnya sendiri, menurut laporan intelijen Amerika Serikat. Gedung Putih menuduh Rusia terlibat dalam menutup-nutupi peran rezim Assad dalam serangan senjata kimia pekan lalu, di kota Khan Shaikhun, Idlib Suriah Utara itu.
Sebuah laporan empat halaman yang disiapkan oleh staf Dewan Keamanan Nasional AS dan dirilis oleh Gedung Putih pada Selasa lalu, mengatakan bahwa intelijen AS memiliki bukti pesawat yang menjatuhkan gas sarin di kota Khan Shaikhun pada 4 April lalu berasal dari lapangan udara Shaerat. Shaerat adalah pangkalan udara yang kemudian ditarget oleh Amerika Serikat dengan rudal Tomahawk pada 6 April.
Laporan menunjukkan bahwa pesawat Sukhoi Su-22 milik rezim lepas landas dari pangkalan udara Shaerat membawa bahan kimia. Ia menambahkan bahwa pesawat rezim berada di sekitar Khan Sheikoun sekitar 20 menit sebelum laporan tentang adanya serangan kimia mulai keluar dan daerah itu dikosongkan tak lama setelah serangan.
Selain itu, menurut laporan tersebut, tenaga historis terkait dengan program senjata kimia Suriah telah berada di lapangan udara pada akhir Maret untuk mempersiapkan serangan, dan juga pada hari serangan itu.
Sementara itu, Rusia menutupi kesalahan rezim Assad untuk serangan kimia, kata para pejabat senior Gedung Putih. Mereka menegaskan bahwa rezim Assad berada di bawah tekanan dari kekuatan oposisi di seluruh negeri dan kurang cukup tentara untuk menghadapi. Gas sarin akhirnya digunakan untuk menargetkan pemberontak yang mengancam wilayah rezim.
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan Amerika Serikat percaya diri dalam penilaiannya bahwa rezim Assad menggunakan sarin dalam pemboman kota Khan Sheikoun itu.
Di sisi lain, Basyar Assad dalam wawancara dengan media Barat mengklaim bahwa serangan gas sarin di Khan Shaikhun itu seratus persen direka untuk membenarkan serangan Amerika Serikat terhadap Suriah. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Sebuah laporan empat halaman yang disiapkan oleh staf Dewan Keamanan Nasional AS dan dirilis oleh Gedung Putih pada Selasa lalu, mengatakan bahwa intelijen AS memiliki bukti pesawat yang menjatuhkan gas sarin di kota Khan Shaikhun pada 4 April lalu berasal dari lapangan udara Shaerat. Shaerat adalah pangkalan udara yang kemudian ditarget oleh Amerika Serikat dengan rudal Tomahawk pada 6 April.
Laporan menunjukkan bahwa pesawat Sukhoi Su-22 milik rezim lepas landas dari pangkalan udara Shaerat membawa bahan kimia. Ia menambahkan bahwa pesawat rezim berada di sekitar Khan Sheikoun sekitar 20 menit sebelum laporan tentang adanya serangan kimia mulai keluar dan daerah itu dikosongkan tak lama setelah serangan.
Selain itu, menurut laporan tersebut, tenaga historis terkait dengan program senjata kimia Suriah telah berada di lapangan udara pada akhir Maret untuk mempersiapkan serangan, dan juga pada hari serangan itu.
Sementara itu, Rusia menutupi kesalahan rezim Assad untuk serangan kimia, kata para pejabat senior Gedung Putih. Mereka menegaskan bahwa rezim Assad berada di bawah tekanan dari kekuatan oposisi di seluruh negeri dan kurang cukup tentara untuk menghadapi. Gas sarin akhirnya digunakan untuk menargetkan pemberontak yang mengancam wilayah rezim.
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan Amerika Serikat percaya diri dalam penilaiannya bahwa rezim Assad menggunakan sarin dalam pemboman kota Khan Sheikoun itu.
Di sisi lain, Basyar Assad dalam wawancara dengan media Barat mengklaim bahwa serangan gas sarin di Khan Shaikhun itu seratus persen direka untuk membenarkan serangan Amerika Serikat terhadap Suriah. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: