Syiaindonesia.com, Punjab – Tiga wanita bercadar Pakistan, Kamis (20/04), mengeksekusi seorang tokoh Syiah lokal penghina Islam di rumahnya di kota Sialkot, provinsi Punjab, timur laut Pakistan. Tokoh Syiah itu baru pulang setelah kabur ke Denmark sejak 2004.
Eksekusi itu terjadi saat Fadel Abbas (50), nama tokoh Syiah tersebut, berada di rumahnya. Tiga wanita berumur 20-tahunan tersebut berpura-pura bertamu dan menanyakan berbagai hal.
“Ketika Abbas duduk di sampingku, salah satu wanita itu pergi ke kamar mandi dan kembali dengan memegang pistol kemudian menembakkannya dari jarak dekat,” ujar paman Abbas, Husain Syamsyi, seperti dilansir Sky News Arabia.
Dia menambahkan bahwa wanita yang melepaskan tembakkan itu diketahui bernama Afshan dan dikenal oleh keluarganya. Dia belajar di sebuah pondok untuk menghafal Al-Qur’an yang dikelola oleh Jama’ah Lashkar-e-Jhangvi.
Kepolisian Pakistan, seperti dilansir Reuters, mengatakan bahwa Abbas melarikan diri ke Denmark pada 2004 setelah organisasi Islam setempat menuduhnya melakukan penistaan terhadap Islam. Dia adalah tokoh Syiah di kota Sialkot.
Sepupu Abbas, Azhar Husain, mengatakan bahwa kepulangan kerabatnya itu dalam rangka untuk membela diri. Sementara itu, berdasarkan keterangan aparat, kepulangannya juga sudah dijamin.
Sementara itu, ketua tim investigasi polisi Sialkot, Nadim Afdhal, mengatakan bahwa ketiga wanita itu melakukan aksi ini atas nama pribadi. Pihaknya tidak menemukan kaitan mereka dengan kelompok agama. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Eksekusi itu terjadi saat Fadel Abbas (50), nama tokoh Syiah tersebut, berada di rumahnya. Tiga wanita berumur 20-tahunan tersebut berpura-pura bertamu dan menanyakan berbagai hal.
“Ketika Abbas duduk di sampingku, salah satu wanita itu pergi ke kamar mandi dan kembali dengan memegang pistol kemudian menembakkannya dari jarak dekat,” ujar paman Abbas, Husain Syamsyi, seperti dilansir Sky News Arabia.
Dia menambahkan bahwa wanita yang melepaskan tembakkan itu diketahui bernama Afshan dan dikenal oleh keluarganya. Dia belajar di sebuah pondok untuk menghafal Al-Qur’an yang dikelola oleh Jama’ah Lashkar-e-Jhangvi.
Kepolisian Pakistan, seperti dilansir Reuters, mengatakan bahwa Abbas melarikan diri ke Denmark pada 2004 setelah organisasi Islam setempat menuduhnya melakukan penistaan terhadap Islam. Dia adalah tokoh Syiah di kota Sialkot.
Sepupu Abbas, Azhar Husain, mengatakan bahwa kepulangan kerabatnya itu dalam rangka untuk membela diri. Sementara itu, berdasarkan keterangan aparat, kepulangannya juga sudah dijamin.
Sementara itu, ketua tim investigasi polisi Sialkot, Nadim Afdhal, mengatakan bahwa ketiga wanita itu melakukan aksi ini atas nama pribadi. Pihaknya tidak menemukan kaitan mereka dengan kelompok agama. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: