Breaking News
Loading...

Bagi Syiah; Abu Hanifah Adalah Nashibi, Kafir dan Halal Darahnya
Syiahindonesia.com - Seorang ulama Syiah, Al Jazairi berkata:

ويؤيد هذا المعنى أن الأئمة عليهم السلام وخواصهم أطلقوا لفظ الناصبي على أبي حنيفة وأمثاله. مع أن أبا حنيفة لم يكن ممن نصب العداوة لأهل البيت عليهم السلام بل كان له انقطاع إليهم . وكان يظهر لهم التودد، نعم كان يخالف آرائهم ويقول : قال علي وأنا أقول ... والثاني في جواز قتلهم واستباحة أموالهم ، قد عرفت أن أكثر الأصحاب ذكروا للناصبي ذلك المعنى الخاص في باب الطهارة والنجاسات وحكمه عندهم كالكافر الحربي في أكثر الأحكام، وأما على ما ذكرناه له من التفسير فيكون الحكم شاملا كما عرفت . روى الصدوق طاب ثراه في العلل مسندا إلى داود بن فرقد قال: قلت لأبي عبد الله عليه السلام ما تقول في الناصب ؟ قال : حلال الدم لكني أتقي عليك، فإن قدرت أن تقلب عليه حائطا أو تغرقه في ماء لكيلا يشهد به عليك فافعل . قلت: فما ترى في ماله ؟ قال خذه ما قدرت .
"Makna ini didukung dengan bahwasanya para imam dan pemuka-pemuka syi'ah telah memberikan lafal Nashibi kepada Abu Hanifah dan yang semisalnya, padahal Abu Hanifah tidaklah menegakan permusuhan kepada ahlul bait, bahkan ia mengkhususkan waktu untuk ke ahlul bait, ia menampakan kecintaan kepada ahlul bait. Memang benar, ia menyelisihi pendapat ahlul bait, ia berkata, "Ali berpendapat demikian, dan aku berpendapat demikian.... Perkara yang kedua : yaitu tentang bolehnya membunuh mereka (ahlus sunnah) dan halalnya harta mereka. Dan engkau telah mengetahui bahwasanya mayoritas ashab (para ulama syi'ah) telah menyebutkan pengertian nashibi dengan definisi khusus ini dalam bab thoharoh dan najis. Dan hukum nashibi di sisi mereka (para ulama syi'ah) adalah seperti seorang kafir harbi dalam mayoritas hukum-hukum fikih. Adapun berdasarkan definisi yang telah kita sebutkan maka hukumnya mencakup (umum) sebagaimana engkau tahu, As-Shoduuq meriwayatkan kepada Dawud bin Farqod, ia berkata, "Aku berkata kepada abu Abdillah 'alaihis salaam, apa pendapatmu tentang membunuh nashibi?". Ia berkata, "Nashibi darahnya halal, akan tetapi lindungilah dirimu, jika kau mampu untuk menindihkan dinding kepadanya, atau menenggelamkannya di air agar tidak ada yang menjadi saksi atas perbuatannya, maka lakukanlah !!". Aku berkata, "Bagaimana pendapatmu tentang hartanya?", ia berkata, "Ambilah semampumu !"[1]

Dari pernyataan di atas didapati bahwasanya Imam Abu Hanifah rahimahullah termasuk nashibi, meskipun ia menampakan cintanya kepada ahlul bait.

Sedangkan bagi Syiah, nashibi/nawashib adalah orang yang kufur (kafir) dan halal darahnya untuk dibunuh.

Husain bin Syihabuddin Al Amali mengatakan bahwasanya nawashib adalah yang mengingkari wasiat khilafah / imamah.

كالشبهة التي أوجبت للكفار إنكار نبوة النبي صلّى الله عليه وسلم والنواصب إنكار خلافة الوصي

“Diwajibkan bagi kuffar [dengan kekafirannya] karena pengingkaran terhadap Nubuwwah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wasallam, sedangkan nawashib dikarenakan pengingkarannya terhadap Khilafah Washi [Ali].”[2]

Kemudian disebutkan pula riwayat serupa dalam Al-Hadaiq An-Nadhirah oleh dedengkot Yusuf Al-Bahrani yang mengisyaratkan keshahihannya seperti berikut:

وروى في العلل في الصحيح عن داود بن فرقد قال: قلت لأبي عبد الله ع: ما تقول في قتل الناصب ؟ قال: حلال الدم ولكن اتقى عليك فإن قدرت أن تقلب عليه حائطا أو تغرقه في ماء لكي لا يشهد به عليك فافعل . قلت فما ترى في ماله ؟ قال: أتوه ما قدرت عليه

“Dalam Al-'Ilal diriwayatkan fI ASH-SHAHIH dari Daud bin Farqad, dia berkata : "Aku bertanya kepada Abu 'Abdillah 'Alaihis Salam" :  Bagaimana pendapat anda mengenai membunuh Nashibi (Ahlus sunnah) ??? Beliau berkata : HALAL DARAHNYA, tetapai aku mengkhawatirkan keadaanmu. Maka apabila Engkau mampu untuk MEROBOHKAN TEMBOK KEPADA MEREKA ATAU MENENGGELAMKAN MEREKA KE DALAM AIR, supaya tiada seseorang yang menyaksikanmu, maka kerjakanlah..!!!! Aku berkata : Bagaimana pendapat Anda mengenai HARTA MEREKA ??? Beliau berkata : AMBILLAH HARTANYA SEMAMPUMU..!!!"[3]


[1] Al-Anwar An-Nukmaniyyah, 2/307.

[2] Hidayatul-Abrar ilaa Thariq Al-A’immah Al-Athhar, hal. 106

[3] Hada'iq al-Nadhira oleh Yusuf Al-Bahraniy, 18/156,

Diambil dari ebook Himpunan Fatwa Ulama Syi'ah, edisi: Takfir, oleh: Muhammad Jasir Nashrullah. (nisyi/syiahindonesia.com)

************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: