Oleh Zulkarnain El-Madury
[Bagian III dari judul Imam Mahdi Syiah Adalah Dajjal Atau Mesias yahudi]
[Bagian III dari judul Imam Mahdi Syiah Adalah Dajjal Atau Mesias yahudi]
Kalau sahabat sahabat nabi yang Mulya saja sudah di takfir, di lenyapkan dari jajaran para tokoh Mujahid mujahid Islam, kalau kedudukan mereka sebagai pemuka pemuka Islam yang berjasa penuh terhadap tegaknya Islam di maki, lalu masihkan ada harapan Syiah bisa menerima Islam. Padahal sahabat sahabat Nabi adalah tonggak agama Islam, ucapan ucapan Nabi sudah pasti melalui lidah lidah mereka. Mereka adalah penyambung lidah Rasulullah shallallahu’alaaihi wasallam. Bukankah kalau mereka sudah ditolak dan di takfir Syiah, berarti berimbas pada semua hadits yang diterima melalu lidah para sahabat itu tak ada artinya, karena menurut mereka, sahabat sudah kafir. Hadits haditsnya yang melalui mereka batil demi agama syiah yang menjadi keyakinan mereka.
Seperti berikut ini
kekejian Imam Mahdi model Syiah,
sebenarnya sebua illustrasi bikinan para tokoh tokoh syiah yang
mengatas-namakan Qaim, berdasarkan perawi perawi fiktif melibatkan keluarga
Nabi Muhammadi shallallahu’alaihi wasalam. Lebih pada kebencian musuh Islam
ketika masih bernama Persia.
Pintu Gerbang penaklukan
Persia adalah Abu Bakar dan Umar, Aisyah
dan Hafsah punya hubungan darah keluarga. Kemenangan atas Persia bukan tanpa
kebencian para tokoh tokoh Persia waktu itu, yang menyimpan dendam dengan cari
invasi ajaran sesat 12 khilah model Persia yang sebenarnya adalah jelmaan 12 murid Dewa Mithra. Wajar kalau kemudian
menghadirkan dongeng sosok Mahdi yang ganas dan garang bernama Al Qaaim, yang sebenarnya sosok Dajjal
berdarah Zionis. Sebagaimana dilukiskan berikut ini oleh kitab kitab syiah.
Jenazah Sahabat
Mulya Abu Bakar dan Umar Radhiallahu’anhuma di keluarkan dengan paksa dari kuburnya.
وأجيء إلى يثرب فأهدم الحجرة وأخرج من بها وهما طريان فآمر بهما تجها
البقيع وأمر بخشبتين يصلبان عليهما
بحار الأنوار
"(Ketika Mahdi Syiah ) datang ke
Yatsrib (Madina), dan menghancurkan Al-Hijra Al-Nabawiyyah (ruang dari Aisha di
mana Nabi Muhammad (shallallallahu’alaihi
wasallam) dikuburkan dan kemudian Abu Bakar, Umar juga dimakamkan di tempat tersebut) , kemudian mengeluarkan dua jenazah sahabat
tersebut, sedangkan mayat keduanya diam tak bergerak. Lalu Qaim memerintahkan keduanya dikirim ke BAQI’ , setelah itu keduanya ditegakkan dan
disalibkan pada dua kayu salib ."( Bihar al-Anwar Al-Majlisi, , Bab 53, hal . 104 -105)
Kuburan Abu Bakar
Al-Siddiq (ra) dan Umar bin al-Khattab (ra) adalah sahabat dan
penerus Nabi Muhammad yang dilantik sebagai Khalifah dipaksa digali
kuburannya, dan dengan kejinya, tanpa rasa iba, lalu disalibkan dan dicambuk di
depan orang banyak. Keduanya sengaja dibangkitkan dari kuburnya untuk menerima
hukuman. (Al-Anwar Al-Numaniyah Ni'matullah Al-Jazairi, , Bab2, hal. 85 dan
Baqir Al- Haq al-Yaqin Majlisi, , Bab. 2, hal . 242)
Aisyah Juga Di salib
: عن عبد الرحمن
القصير عن أبي جعفر عليه السلام قال: أما لو قام قائمنا, ردت إليه الحميراء
حتى يجلدها الحد, و حتى ينتقم لأمه فاطمة
قلت: فكيف أخر
الله ذلك إلى القائم? قال: إن الله
بعث محمدا رحمة و بعث القائم نقمة
Dari Abd-Rahman
Al-Qashirr dari Abu Ja’far ‘alahissalam berkata: "Ketika Qaa’im [Imam
Mahdi Syiah) memimpin kami , Al-Humaira (Aisyah, istri Nabi Muhammad) akan
dikembalikan (dibangkitkan) sehingga ia direjam menurut hukum hudud, dan menjadi
bentuk balas dendam dari Fatimah"
Saya (Abd-Rahman Al-Qashir) Bertanya: "Bagaimana mungkin Allah (Tuhan) menunda hukuman sampai datangnya Qa'im (Mahdi Yang Kejam)?"
Jawabnya : "Allah mengutus Muhammad shallallahu’alahi wasallam
sebagai rahmat, dan mengutus Al-Qa'im (Imam Mahdi Syiah) sebagai penebar adzab ."
(Bihar Al-Anwar, Baqir Al-Majlisi, Bab. 52, hal. 314-315).
Ini mengambarkan ancaman
serius syiah terhadap islam yang berprilaku liar kelak, dengan i’tiqad dan
keberanian mereka yang ditempa dan dikader untuk membunuh dan membantai, memang
lebih pada bentuk persiapan Syiah membantai umat Islam. Acara karbala itu
adalah bagian latihan berani mati atau
Harakiri [cuci otak] model syiah dalam membentuk kesatuan anti suni, sebelum
mengahabisi kaum sunni nantinya.
Disisi lain sunni selalu
ingin dekat dengan syiah dengan metode taqrib Mazhab dan ajarannya, sekalipun
nyata tidak sesuai dengan Islam, terus menerus di paksakan, sebagaimana selalu
digagas dan dipaksakan oleh ulama ulama Mesir [ Al Azhar ]. Dengan berbagai
pertimbangan maslahat al mursalah, untuk membangun kesatuan [wihdat] ummat,
padahal tidak ada cela bisa taqrib dengan syiah, karena Allah dan Muhammad
shallallahu’alaihi wasallam, sudah dikatakan berbeda oleh Syiah.
Taqrib sendiri hanya
sebuah mimpi besar para tokoh Al Azhar, pada akhirnya berakhir dengan pengkhianatan terbesar
syiah menodai taqridnya Musthofah As-Siba’y dan Dr. Yusuf Qardhaway, mungkin
akan menyusul lagi orang kecewa dengan
akhlaq rendah syiah yang rasism ajarannya dan sikapnya.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: