Breaking News
Loading...

Na'udzubillah, Nama Allah Digunakan untuk Beristinja oleh Syiah
Syiahindonesia.com - Tatkala para syiah membakar Al Quran karena kebencian mereka terhadap Al Quran, maka itu bukanlah suatu yang mengagetkan jika syiah yang melakukannya. Jangankan membakar Al Quran karena kebencian, merekapun membolehkan untuk istinja (membersihkan kemaluan dan dubur setelah buang air, baca: cebok) dengan sesuatu yang terdapat nama Allah.

Kami bukanlah bicara dengan fitnahan, melainkan kami berbicara dengan bukti dari kitab mereka sendiri. Mereka memang luar biasa dalam memainkan syariat Allah. Dan mereka lebih luar biasa lagi dalam menghina Allah subhanahu wa ta’ala, nama Allah digunakan oleh mereka untuk membersihkan kotoran (baca: tahi) mereka.  Dan sangat disayangkan jika mereka menisbatkannya kepada para imam, mereka menisbatkan riwayatnya kepada para imam. Naudzubillah min dzaalik.

Mana buktinya ?? Thoyyib, para ikhwah silahkan simak riwayat ini. Disebutkan dalam kitab mereka "Wasail Asy Syiah" milik "Al Amili":


عن أبي عبدالله ( عليه السلام ) قال: كان نقش خاتم أبي: العزة لله جميعا، وكان في يساره، يستنجي بها، وكان نقش خاتم أمير المؤمنين ( عليه السلام ): الملك لله، وكان في يده اليسرى، يستنجي بها

“Dari Abi Abdillah alaihissalam, dia berkata: Ukiran cincin bapakku (Muhammad Al Baqir) adalah “Al Izzah LILLAH Jami’an”, dan cincin itu ada di tangan kirinya dia beristinja’ (baca: cebok) dengannya. Dan ukiran cincin Amiril mu’minin (Ali bin Abi Thalib) adalah “Al Mulku LILLAH”, dan cincin ini ada ditangan kirinya dia beristinja’ dengannya” Wasa’il Asy Syiah 24/10

Lihat bagaimana para syiah menghinakan Allah. Mereka membolehkan untuk membersihkan kotoran mereka dengan sesuatu yang terdapat nama Allah di dalamnya. Kehinaan apa lagi yang lebih keji dari pada kehinaan mereka ??

Maka kami tidak akan ragu akan kekafiran syiah yang menghinakan Allah seperti ini. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

قُلْ أَبِاللهِ وَءَايَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ . لاَتَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِن نَّعْفُ عَن طَائِفَةٍ مِّنكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ

“Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kamu selalu berolok-olok?". Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami mema'afkan segolongan dari kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) di sebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa” QS At Taubah 65-66

Mereka diatas kekufuran dan bagi mereka adalah laknat Allah subhanahu wa ta’ala. Allahu subhanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا

“Sesungguhnya orang-orang yang menghina Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatnya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan” QS Al Ahzab: 57

Dan orang yang menghina Allah subhanahu wata’ala adalah kafir dan harus dibunuh dan ini menurut ijma’ kesepakatan ulama kaum muslimin. Ishaq bin rahawih berkata:

أجمع المسلمون على أن من سب الله أو سب رسوله صلى الله عليه وسلم أو دفع شيئا مما أنزل الله عز وجل أو قتل نبيا من أنبياء الله عز وجل: "أنه كافر بذلك وان كان مقرا بكل ما أنزل الله" قال الخطابي: "لا أعلم أحدا من المسلمين اختلف في وجوب قتله

“Kaum muslimin berijma’ bahwasanya orang yang yang menghina Allah dan RasulNya shallallahu alaihi wa sallam atau menolak sesuatu dari apa yang Allah turunkan atau membunuh seorang nabi dari nabi-nabi Allah azza wa jalla: maka dia adalah kafir karena hal tersebut walaupun dia meyakini setiap apa yang Allah turunkan. Al Khottobi berkata: Aku tidak mengetahui seseorang dari muslimin yang berselisih tentang kewajiban untuk membunuhnya” Ash Sharim Al Maslul Hal. 4

Disebutkan juga dalam kitab ini (Ash Sharim Al Maslul):

فإن الناس مجمعون على أن من سب الله تعالى من المسلمين يقتل

“Sesungguhnya manusia berijma bahwasanya seseorang yang menghina Allah ta’ala maka dia dibunuh” Ash Sharim Al Maslul Hal. 546

Disebutkan juga pada halaman yang sama:

فإن كان مسلما وجب قتله بالإجماع لأنه بذلك كافر مرتد وأسوأ من الكافر فإن الكافر يعظم الرب ويعتقد أن ما هو عليه من الدين الباطل ليس باستهزاء بالله ولا مسبة له

“Dan jika dia (yang menghina Allah) dahulunya adalah seorang muslim maka dia wajib dibunuh secara ijma’, karena dia menjadi kafir dan murtad karena perihal tersebut. Dan dia lebih buruk dari orang kafir, karena sesungguhnya orang kafir mengagungkan Rabb dan dia meyakini apa yang ada dalam agama bathil tersebut tidak ada penghinaan terhadap Allah dan celaan untukNya”

Begitulah, betapa hinanya agama syiah la’natullah alaihim. Fallahul musta’aan wa alaihit tuqlaan. (alamiry)

************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: