Syiahindonesia.com - Sejumlah warga Sunni Turkmen dan Arab di Tel Afar menentang milisi Syiah Hashd al-Shaabi yang didukung Iran untuk memasuki kota mereka.
Seorang politisi Turkmen, Nabil Harbo mengatakan pada Ahad (20/11) bahwa pihaknya telah meminta PM Iraq untuk tidak mengizinkan milisi Syiah memasuki wilayah Tel Afar.
“Menurut rencana sebelumnya, tentara Iraq dan pasukan anti-teror akan merebut kembali Tel Afar. Tapi pemerintah kemungkinan akan mengerahkan milisi Syiah ke Tel Afar,” katanya.
“Kami, sebagai dewan suku Turkmen suku dan politisi dari Tel Afar, ditambah semua blok Sunni, telah meminta Haider Al-Abadi untuk tidak mengizinkan Hashd al-Shaabi dalam operasi Tel Afar,” tambahnya.
Dalam hal ini, Harbo menjelaskan alasannya bahwa pihaknya tidak menginginkan adanya ketegangan sektarian yang telah meledak di Irak setelah perang 2003 yang dipimpin AS.
“Apakah Hashd tidak akan melakukan kejahatan? Kami ingin kekuatan netral untuk merebut kembali Tel Afar untuk mencegah kekerasan dan untuk memecahkan masalah sektarian,” paparnya.
Bahkan, politisi Turkmen ini juga beranggapan bahwa masuknya milisi Syiah Hashd al-Shaabi nantinya akan berbuah positif bagi pasukan Daulah.
“Sejarah menunjukkan kepada kita stabilitas Tel Afar sangat penting bagi Ninawa, Kurdistan dan Iraq. Siapapun yang memungkinkan Hashd merebut Tel Afar adalah salah, karena hal ini akan memperkuat ekstremisme ISIS,” ungkapnya.
Dengan milisi Syiah yang kini sudah menguasai bandara Tel Afar, Harbo mengatakan bahwa ia yakin satu-satunya cara untuk mencegahnya adalah pasukan koalisi untuk menyerukan penarikan dan menggantinya dengan militer Iraq.
“Ada satu harapan untuk mencegah Hashd memasuki Tel Afar, dan itu adalah koalisi internasional yang dipimpin oleh AS. Hal ini dapat membuat mereka menarik diri dari daerah tersebut,” ujarnya.
“Ada dua brigade tentara Irak sekarang di Baghdad. Mereka telah dilatih oleh Amerika untuk merebut kembali Tel Afar. Mereka dapat mengganti Hashd,” pungkasnya.
Tel Afar sendiri merupakan kota yang didominasi oleh minoritas Turkmen Iraq, yang kebanyakan adalah Sunni. Terkait permasalahan ini, Turki mengancam akan mengambil tindakan bila milisi Syiah mulai melakukan kekejaman sektarian di kota Turkmen. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Seorang politisi Turkmen, Nabil Harbo mengatakan pada Ahad (20/11) bahwa pihaknya telah meminta PM Iraq untuk tidak mengizinkan milisi Syiah memasuki wilayah Tel Afar.
“Menurut rencana sebelumnya, tentara Iraq dan pasukan anti-teror akan merebut kembali Tel Afar. Tapi pemerintah kemungkinan akan mengerahkan milisi Syiah ke Tel Afar,” katanya.
“Kami, sebagai dewan suku Turkmen suku dan politisi dari Tel Afar, ditambah semua blok Sunni, telah meminta Haider Al-Abadi untuk tidak mengizinkan Hashd al-Shaabi dalam operasi Tel Afar,” tambahnya.
Dalam hal ini, Harbo menjelaskan alasannya bahwa pihaknya tidak menginginkan adanya ketegangan sektarian yang telah meledak di Irak setelah perang 2003 yang dipimpin AS.
“Apakah Hashd tidak akan melakukan kejahatan? Kami ingin kekuatan netral untuk merebut kembali Tel Afar untuk mencegah kekerasan dan untuk memecahkan masalah sektarian,” paparnya.
Bahkan, politisi Turkmen ini juga beranggapan bahwa masuknya milisi Syiah Hashd al-Shaabi nantinya akan berbuah positif bagi pasukan Daulah.
“Sejarah menunjukkan kepada kita stabilitas Tel Afar sangat penting bagi Ninawa, Kurdistan dan Iraq. Siapapun yang memungkinkan Hashd merebut Tel Afar adalah salah, karena hal ini akan memperkuat ekstremisme ISIS,” ungkapnya.
Dengan milisi Syiah yang kini sudah menguasai bandara Tel Afar, Harbo mengatakan bahwa ia yakin satu-satunya cara untuk mencegahnya adalah pasukan koalisi untuk menyerukan penarikan dan menggantinya dengan militer Iraq.
“Ada satu harapan untuk mencegah Hashd memasuki Tel Afar, dan itu adalah koalisi internasional yang dipimpin oleh AS. Hal ini dapat membuat mereka menarik diri dari daerah tersebut,” ujarnya.
“Ada dua brigade tentara Irak sekarang di Baghdad. Mereka telah dilatih oleh Amerika untuk merebut kembali Tel Afar. Mereka dapat mengganti Hashd,” pungkasnya.
Tel Afar sendiri merupakan kota yang didominasi oleh minoritas Turkmen Iraq, yang kebanyakan adalah Sunni. Terkait permasalahan ini, Turki mengancam akan mengambil tindakan bila milisi Syiah mulai melakukan kekejaman sektarian di kota Turkmen. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: