Breaking News
Loading...

Pejabat Fallujah Selidiki Kekejaman Milisi Syiah di Kotanya
Al-Hasd Al-Syakbi
Syiahindonesia.com - Seorang walikota di provinsi Fallujah, Sadoun Shallan menuturkan bahwa pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan terkait pembantaian terhadap 17 warga sipil oleh milisi Syiah Al-Hashd Al-Shakbi.

“Kami sedang bekerja untuk menghindari terulangnya pelanggaran tersebut,” katanya seperti dilansir dari Anadolu Agency pada Ahad (05/06).

Milisi Syiah Rasaliyun, yang termasuk bagian dari aliansi milisi Al-Hasd Al-Syakbi, Ahad pekan lalu (29/05/2016), dilaporkan mengeksekusi sedikitnya 17 warga kota Karma, provinsi Anbar, Iraq Barat. Para milisi Syiah itu berhasil merebut Kota Karma dari ISIS dan melakukan kampanye penangkapan terhadap pera pemuda setempat atas tuduhan ISIS.

Seperti dilansir dari Al-Jazeera, ke-17 warga tersebut merupakan bagian dari 73 warga Karma yang ditangkap oleh milisi Rasaliyun dan dipindahkan ke daerah Ar-Rasyad, barat laut Karma.

Laporan itu ditengah santer tuduhan terhadap milisi Syiah Al-Hasd Al-Syakbi melakukan pelanggaran hak asasi manusia ketika melakukan penggerebekan di wilayah Sunni, di Fallujah.

Terkait hal ini, seorang politisi Sunni lantas menyuarakan kekhawatirannya mengenai kehadiran milisi Syiah, yang dapat menyebabkan konflik sektarian di Fallujah.

Bahkan, mantan Mantan Perdana Menteri Iraq (Iyad Allawi) juga mengkritisi kebijakan negaranya atas perang di Fallujah. Ia menganggap perang di sana adalah perang sektarian, bukan perang melawan terorisme.

“Kami tengah menghadapi pembersihan sektarian, tetapi hal ini akan berjalan setelah operasi kontra ISIS. Ada kekhawatiran bahwa mereka (tentara Iraq dan milisi Syiah) akan membunuh ribuan orang,” paparnya.

Selain itu, Allawi juga menganggap kemunculan Komandan Garda Revolusi Iran bersama Nuri Al-Maliki di Fallujah merupakan kesalahan besar.

“Munculnya Maliki bersama Sulaimani merupakan kesalahan besar. Tanpa diragukan lagi untuk Fallujah, saya menolak kehadiran Iran dan setiap negara dalam konflik bersenjata di Iraq,” tegasnya.

“Intervensi seorang militan dari negara lain tidak dapat diterima dalam perang melawan terorisme,” tambahnya.

Fallujah sendiri merupakan kota yang dihuni oleh mayoritas Sunni. Koalisi pimpinan AS dan pasukan milisi Syiah yang didukung Iran membantu tentara Irak dalam serangan ke kota itu. Pertempuran diperkirakan akan terus berlangsung karena ISIS telah mengontrol wilayah itu lebih dari dua tahun. (kiblat)

************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: