Breaking News
Loading...

 5 Langkah Cara Iran Mengekspor Syiah Ke Luar Negeri


Dalam buku “Al-Masyru’ Al Irani Ash-Shafawi” ditemukan bagaimana strategi kaum Syi’ah dalam melakukan ekspansi Revolusi Syi’ah ke berbagai Negara Muslim. Setidaknya ada lima tahapan strategi yang akan dijalankan untuk menguasai suatu Negara yaitu:



Pertama, fase perintisan dan perawatan akar.
Untuk wilayah Indonesia sudah mereka lakukan dengan ekspansi Syi’ah ke kampus-kampus
periode tahun 1980-an, seperti ke UI dan Unpad yang menjadi basisnya.

Kedua, fase penjajakan.
Dalam fase ini orang-orang Syi’ah bekerja dengan tetap pada koridor hukum Negara yang berlaku sekedar formalitas, secara perlahan mereka masuk ke fasilitas keamanan dan institusi pemerintah, sehingga memperoleh surat kewarganegaraan untuk para imigran Syi’ah. Dalam fase penjajakan ini sudah banyak para ulama Iran datang ke Indonesia biasanya mereka berbicara di kampus-kampus, seperti ICAS, bahkan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah berdiri Iranian Corner.

Ketiga, fase start up
yakni merekatkan hubungan antara Pemerintah dengan para imigran agen Syi’ah memperdalam penetrasi ke pusat-pusat pemerintah mendorong untuk merelokasi dana-dana Sunni ke Iran untuk mewujudkan mitra kerja setelah mampu menguasai, mereka menekan ekonominya. Pejabat Senior Kedutaan Besar Indonesia di Teheran, Iran dan Indonesia berencana untuk mendirikan bank gabungan swasta untuk memfasilitasi perdagangan bilateral.
Dalam forum ekonomi Indonesia di Kamar Dagang Industri dan Pertambangan (ICCIM), Kuasa Usaha Kedutaan Besar Indonesia di Teheran, Aji Setiawan mengatakan, bahwa pembentukan bank swasta di kedua negara akan membantu menghilangkan hambatan perdagangan. Aji Setiawan juga mengundang sektor swasta Iran untuk hadir di Indonesia Trade Expo 26 yang diselenggarakan pada tanggal 19-23 Oktober 2011. Sekretaris Jenderal ICCIM Hamid Mossaddeqi menambahkan bahwa, perdagangan antara Iran dan Indonesia mencapai USD 1.290 miliar tahun 2010. Angka tersebut meliputi $ 590 juta dari ekspor dan USD 639 juta pada impor.

Keempat, fase pembuahan
yakni mengakses ruang-ruang pemerintah yang sensitif, membeli banyak tanah dan properti, menyulut emosi rakyat Sunni terhadap pemerintah, karena semakin bertambahnya hegemoni kaum asing Syi’ah. Metode ini mereka gunakan dalam kasus Sampang hingga membentuk opini bahwa mereka benar-benar adalah korban. Pada saat ini sudah ada tokoh Syi’ah yang masuk ke
parlemen menjadi anggota DPR RI, yaitu Dr. Jalaludin Rakhmat dari PDIP.

Kelima, fase pematangan.
Dalam fase ini jika terjadi kekacauan besar dalam negeri, maka negara kehilangan stabilitas (keamanan, ekonomi dan politik). Dengan situasi yang tidak pasti ini mereka akan membantu pemerintah dalam rangka menstabilkan kondisi dalam negeri dengan menguasai sendi-sendi penting kepemerintahan hingga mereka bisa merealisasikan target “Ekspor Revolusi Iran”.
Apabila strategi itu tidak mencapai hasil, mereka akan menggunakan cara dengan memprovokasi rakyat untuk melakukan revolusi yang kemudian secara leluasa mereka dapat mencuri kekuasaan dari tangan pemerintah.

Sumber : buku Pergulatan Syi’ah Dalam Konstelasi
Politik Keagamaan di Indonesia karangan Dr. Drs. H. Rifa’i Abubakar, MA



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: