Breaking News
Loading...

Awalnya TNI Diminta Distribusikan Ribuan Buku Syiah, Setelah Tahu Isinya Langsung Dikembalikan
Syiahindonesia.com - Komando Distrik Militer 0824 di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengembalikan tiga ribu eksemplar buku '57 Khutbah Jumat' yang dituduh Syiah oleh Majelis Ulama Indonesia setempat kepada lembaga Islam Integral, Senin (16/4/2018).

Awalnya Islam Integral meminta bantuan kepada TNI Kodim 0824 untuk mendistribusikan buku itu ke ribuan masjid di Jember. Namun setelah ada hasil kajian MUI Jember yang menyatakan buku tersebut mengandung ajaran Syiah, Kodim 0824 membatalkan rencana distribusi tersebut.

Komandan Distrik Militer 0824 Letnan Kolonel Infantri Arif Munawar mengatakan, setelah pengembalian itu, pihaknya tidak bertanggungjawab terhadap hal-ihwal apapun terhadap buku tersebut. "Memang kemarin begitu ada penyampaian dari MUI, kami langsung konfirmasi ke yang bersangkutan untuk mengembalikan buku tersebut. Biar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, kami kembalikan kepada yang punya," katanya.

Pimpinan Islam Integral Ali Assegaf mengatakan, pengembalian buku tersebut merupakan bukti bahwa TNI tidak membreidel buku tersebut. "Kalau kemarin (sempat tersiar kabar) mengamankan, itu mengamankan amanah yang saya titipkan. Kedua, ini bukti bahwa buku ini tidak diberikan kepada selain Ali Assegaf, pemilik buku," katanya.

"Ketiga, ini bukti bahwa TNI tidak masuk ranah untuk justifikasi paham keagamaan. TNI dimintai kerjasama untuk distribusi buku, tidak masuk 'content'. Jadi ini pengembalian buku saja," kata Ali.

Buku berjudul lengkap '57 Khutbah Jumat: Runut Logika Agama yang Terpadu dengan Kebangsaan dan Sentuhan Doa' ini diterbitkan lembaga Islam Integral yang dipimpin Ali Assegaf. Buku ini mendapat pengantar dari Kepala Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latif.

Dalam sinopsis di sampul belakang buku tertulis: ide pembuatan buku ini bermula dari keprihatinan terhadap banyaknya kajian agama tanpa menyertakan wacana bangsa, wacana Pancasila di dalamnya, begitu pun sebaliknya.

"Buku itu sangat berpotensi meresahkan. Banyak paham Syiah yang dikembangkan di situ. Pengantarnya Pak Yudi Latif, tapi nama penulis tidak dicantumkan. Antara kata pengantar dan isi buku tidak berkaitan sama sekali," kata Ketua MUI Jember Abdul Halim Subahar.

Menanggapi tuduhan tersebut, Ali mengatakan, tuduhan tersebut baru sebatas dugaan. Pasalnya dalam buku tersebut tidak ada kalimat atau kata-kata yang mengajarkan Syiah. Ia menyesalkan MUI Jember yang tidak melakukan klarifikasi kepadanya.

"Buku ini untuk NKRI dan Pancasila," kata Ali. Jadi ia memertanyakan motif MUI Jember mengeluarkan pernyataan soal buku tersebut. Ali menyatakan tidak pernah merasa dirugikan atas tidak didistribusikannya buku tersebut kepada ribuan takmir masjid secara gratis. Beritajatim.com

************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: