Syiahindonesia.com – Salah satu ajaran paling mendasar sekaligus paling menyesatkan dalam doktrin Syiah adalah konsep Mahdawi versi mereka, yaitu keyakinan bahwa imam ke-12 mereka — Muhammad bin Hasan Al-‘Askari — hilang, masuk gua, dan hidup lebih dari 1.100 tahun hingga sekarang. Konsep ini menjadi fondasi seluruh bangunan akidah Syiah, dan sekaligus menjadi sumber kebohongan terbesar yang terus mereka sebarkan di seluruh dunia Islam, termasuk Indonesia.
Artikel ini akan mengungkap secara detail bagaimana keyakinan Mahdawi dalam Syiah bertentangan dengan Al-Qur'an, hadits shahih, akal sehat, dan sejarah yang valid.
1. Konsep Mahdawi Versi Syiah: Tokoh Fiktif yang Tidak Pernah Muncul
Syiah meyakini bahwa:
-
Imam Hasan Al-‘Askari memiliki anak laki-laki bernama Muhammad bin Hasan,
-
yang “menghilang” saat berusia 5 tahun,
-
bersembunyi dalam gua di Samarra,
-
dan sampai hari ini masih hidup,
-
menjadi pemimpin dunia Islam di akhir zaman.
Padahal:
1. Tidak ada bukti sejarah bahwa Imam Hasan Al-‘Askari memiliki anak laki-laki
Bahkan saudara, pembantu, dan ahli sejarah pada masa itu sepakat bahwa beliau wafat tanpa keturunan.
2. “Gua ghaibah” adalah mitos yang dibangun ratusan tahun setelah wafatnya Al-‘Askari
Tidak ada satu pun riwayat sahih atau bukti sejarah yang menyebutkan keberadaan “gua ghaibah”.
Semua ini menunjukkan bahwa doktrin Mahdawi Syiah hanyalah rekayasa politik, bukan ajaran agama.
2. Bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits Shahih
1. Al-Qur’an Melarang Kepercayaan Tak Masuk Akal Tanpa Dalil
Allah berfirman:
"قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ"
“Katakanlah: Tunjukkanlah bukti kalian jika kalian benar.”
(QS. Al-Baqarah: 111)
Syiah tidak punya bukti, hanya dongeng.
2. Hadits tentang Imam Mahdi TIDAK seperti versi Syiah
Hadits-hadits shahih menyebutkan:
"المَهْدِيُّ مِنْ عِتْرَتِي مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ"
“Mahdi berasal dari keturunanku, dari anak keturunan Fatimah.”
(HR. Abu Dawud)
Hadits ini TIDAK menyebut nama, TIDAK menyebut ia ghaib, dan TIDAK menyebut ia hilang di gua.
Konsep Mahdi Syiah = tidak ada dalam hadits sahih.
3. Doktrin Mahdawi Dibuat untuk Kepentingan Politik Syiah
Setelah “imam ke-11” wafat tanpa anak, para tokoh Syiah menghadapi krisis besar:
-
aliran mereka hampir bubar,
-
tidak ada imam yang tersisa untuk dipuja,
-
jamaah dan dana khumus terancam hilang.
Maka mereka menciptakan ajaran baru:
“Imamnya hilang, tapi tetap hidup — terus kirim khumus pada kami sebagai wakilnya.”
Dengan ini:
-
uang tetap mengalir,
-
pengaruh ulama Syiah tetap bertahan,
-
doktrin imam maksum tidak perlu dihapus.
Ajaran ini murni manipulasi, bukan agama.
4. Kebohongan Paling Besar: Imam Ghaib yang Mengatur Dunia
Syiah mengklaim bahwa imam ghaib:
-
membimbing para ulama Syiah,
-
memberi petunjuk dalam mimpi,
-
menjadi mediator doa,
-
memelihara dunia dari kehancuran.
Pertanyaannya:
Bagaimana mungkin orang yang tidak pernah muncul melakukan semua itu?
Imam ghaib tidak pernah:
-
memimpin shalat,
-
memimpin perang,
-
mengajar umat,
-
menulis kitab,
-
atau tampil dalam sejarah setelah “menghilang”.
Umat Islam justru diperintahkan untuk mengikuti:
"وَاتَّبِعُوا مَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ"
“Ikutilah apa yang telah diturunkan kepada kalian dari Tuhan kalian.”
(QS. Al-A‘raf: 3)
Yakni Al-Qur’an dan Sunnah — bukan imam ghaib yang tidak jelas keberadaannya.
5. Bahaya Konsep Mahdi Versi Syiah bagi Persatuan Umat Islam
Konsep Mahdi Syiah adalah ancaman bagi akidah dan persatuan karena:
1. Membuat umat bergantung pada sosok fiktif
Padahal kita diperintahkan mengikuti ulama, Qur'an, dan Sunnah.
2. Menjadi pembenaran untuk pemberontakan bersenjata
Iran mengklaim mereka “mewakili imam ghaib” — maka mereka merasa berhak:
-
mengkafirkan Sunni,
-
menguasai negara lain,
-
membuat kelompok milisi bersenjata.
3. Membuat umat percaya dongeng ketimbang dalil
Umat dipaksa menerima mitos sebagai aqidah.
6. Pandangan Ulama Sunni tentang Konsep Mahdi Syiah
Ulama Ahlus Sunnah bersepakat bahwa:
-
Mahdi adalah manusia biasa,
-
lahir menjelang akhir zaman,
-
tidak ghaib ribuan tahun,
-
tidak diutus untuk membalas dendam Syiah.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menegaskan bahwa doktrin Mahdawi Syiah adalah:
“أعظم كذبٍ وضعته الروافض”
“Kebohongan terbesar yang dibuat oleh kaum Rafidhah (Syiah).”
7. Penutup: Saatnya Umat Islam Mewaspadai Akidah Penuh Rekayasa Ini
Konsep Mahdi versi Syiah:
-
tidak ada dalam Al-Qur’an,
-
tidak ada dalam hadits sahih,
-
tidak sesuai sejarah,
-
tidak masuk akal,
-
dan diciptakan demi kepentingan politik Syiah.
Umat Islam di Indonesia harus waspada terhadap penyebaran ajaran ini, karena ia menjadi pintu masuk untuk menerima seluruh kesesatan Syiah: mulai dari imam maksum, taqiyah, hingga pengkafiran sahabat.
Semoga Allah menjaga umat Islam dari fitnah mereka.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: