Breaking News
Loading...

Mengapa Syiah Mengklaim Imam Mereka Lebih Tinggi dari Nabi?


Syiahindonesia.com –
Salah satu penyimpangan paling berbahaya dalam ajaran Syiah Imamiyah adalah keyakinan bahwa para imam mereka memiliki kedudukan lebih tinggi daripada para nabi—termasuk para nabi besar seperti Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, bahkan Nabi Muhammad ﷺ. Klaim ini bukan asumsi, tetapi termaktub jelas dalam kitab-kitab utama Syiah.

Artikel ini menjelaskan bagaimana klaim ini muncul, apa dalil yang mereka palsukan, dan mengapa keyakinan ini sangat bertentangan dengan Islam.


1. Sumber Ajaran: Al-Kafi dan Bihar al-Anwar

Kitab-kitab rujukan Syiah seperti Al-Kafi dan Bihar al-Anwar secara terang-terangan menyebutkan bahwa imam memiliki posisi yang lebih tinggi daripada nabi.

Contoh riwayat Syiah:

“Kedudukan para imam lebih tinggi dari kedudukan para nabi, kecuali Nabi Muhammad.”
(Bihar al-Anwar, 26/82)

“Para imam memiliki ilmu yang tidak diberikan kepada nabi mana pun.”
(Al-Kafi, 1/261)

Ini jelas bertentangan dengan Islam.


2. Syiah Menganggap Imam Sebagai Makhluk Makshum Lebih Sempurna dari Nabi

Dalam Syiah, imam dianggap:

  • tidak pernah salah,

  • tidak pernah lupa,

  • tidak pernah berbuat dosa,

  • tidak bisa keliru dalam keputusan,

  • diberi ilham dan ilmu ghaib.

Padahal Allah menyebut hanya para nabi yang dipilih dan dijaga dalam misi kenabian, bukan manusia biasa.

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا نَبِيَّ بَعْدِي
"Tidak ada nabi setelahku."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Jika tidak ada nabi, maka tidak ada makhluk setelah Nabi ﷺ yang bisa lebih tinggi darinya—termasuk imam.


3. Syiah Menyatukan “Wahyu” untuk Imam

Sebagian besar riwayat Syiah menyebut:

“Imam menerima ilmu dari malaikat.”
“Imam mendapat bisikan dari langit.”
“Imam mengetahui perkara ghaib.”

Padahal Allah berfirman:

﴿قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ﴾
"Tidak ada yang mengetahui perkara ghaib selain Allah."
(QS. An-Naml: 65)

Jika imam dikatakan mengetahui ghaib, maka itu berarti mereka diberikan sifat ketuhanan—bukan kenabian saja.


4. Syiah Menganggap Imamah sebagai Penerus Kenabian

Dalam Syiah, imamah bukan sekadar kepemimpinan politik, tetapi:

  • fondasi agama,

  • tujuan penciptaan dunia,

  • sebab diterimanya amal,

  • penentu keselamatan manusia.

Mereka memalsukan hadis seperti:

“Imamah adalah derajat yang lebih tinggi daripada kenabian.”
(Bihar al-Anwar, 26/297)

Inilah alasan Syiah harus mengangkat derajat imam setinggi mungkin, bahkan melewati nabi.


5. Motif Utama: Meninggikan Ali dan Keturunannya

Klaim imam lebih tinggi dari nabi muncul dari tujuan politik dan sektarian:

5.1 Menciptakan agama baru berbasis kultus keturunan

Syiah ingin menjadikan Ali dan keturunannya sebagai pusat agama, sehingga derajat mereka harus dibuat superior.

5.2 Menguatkan doktrin imamah

Jika imam hanya manusia biasa, ajaran Syiah runtuh. Karena itu imam harus:

  • makshum,

  • tahu yang ghaib,

  • diberi kekuatan supranatural.

Semakin tinggi posisi imam, semakin kokoh fondasi imamah.


6. Contoh Penyimpangan: Imam Disebut Lebih Utama dari Ulul Azmi

Dalam kitab Syiah:

“Imam kami memiliki kedudukan yang tidak dicapai oleh para nabi Ulul Azmi.”
(Bihar al-Anwar, 26/49)

Ini berarti mereka menganggap:

  • Imam Ja’far Ash-Shadiq lebih tinggi dari Nabi Musa.

  • Imam Al-Baqir lebih tinggi dari Nabi Ibrahim.

  • Imam Al-Mahdi lebih tinggi dari Nabi Isa.

Ini adalah penghinaan terhadap para nabi dan pelecehan serius terhadap risalah Islam.


7. Padahal Allah Memuliakan Para Nabi Di Atas Semua Manusia

Allah tegaskan:

﴿وَتِلْكَ حُجَّتُنَا آتَيْنَاهَا إِبْرَاهِيمَ﴾
"Kami telah memberikan hujjah kepada Ibrahim."
(QS. Al-An’am: 83)

﴿وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا﴾
"Kami mengangkat Isa ke tempat yang tinggi."
(QS. An-Nisa: 158)

Tidak ada imam Syiah yang disebut dalam Al-Qur’an—apalagi diangkat derajatnya oleh Allah melebihi para nabi.


8. Bahaya Akidah Ini bagi Umat Islam

8.1 Menyeret kepada syirik

Menganggap imam punya sifat ilahi berarti mensejajarkan mereka dengan Tuhan.

8.2 Merendahkan para nabi

Termasuk merendahkan misi kenabian dan wahyu.

8.3 Menolak finalitas kenabian

Jika imam lebih tinggi dari nabi, berarti kenabian tidak selesai.

8.4 Membuka pintu kultus manusia

Umat diarahkan untuk fanatik buta pada keturunan tertentu.

Inilah bentuk penyimpangan yang sangat berbahaya.


Kesimpulan

Syiah mengklaim imam lebih tinggi dari nabi karena:

  1. Doktrin imamah tidak berdasar, sehingga harus ditopang oleh pengkultusan ekstrem.

  2. Mereka ingin mendirikan agama alternatif yang berpusat pada keturunan tertentu.

  3. Mereka memalsukan hadis dan menyelewengkan riwayat sejarah.

  4. Mereka memberikan sifat makshum, ghaib, dan ilahi kepada imam.

Padahal tidak ada dalil Al-Qur’an maupun Sunnah sahih yang mengangkat imam ke kedudukan di atas nabi.

Akidah seperti ini adalah penyimpangan serius dan ancaman besar bagi keutuhan Islam.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: