Breaking News
Loading...

Mengapa Syiah Memiliki Konsep Alam Barzakh yang Berbeda?


Syiahindonesia.com -
Salah satu perbedaan paling mendasar antara ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan Syiah adalah masalah alam barzakh—yaitu fase kehidupan setelah kematian hingga hari kiamat. Dalam Islam, barzakh dijelaskan secara sederhana: sebuah alam penantian, tempat manusia menerima nikmat kubur atau azab kubur sesuai amalnya. Namun, Syiah membuat konsep barzakh yang jauh lebih rumit, penuh unsur kultus imam, dan bahkan bertentangan dengan nash Al-Qur’an serta Sunnah Nabi ﷺ.

Artikel ini membahas secara lengkap bagaimana Syiah mengubah konsep barzakh menjadi alat doktrinasi untuk menanamkan fanatisme terhadap imam, serta bagaimana penyimpangan itu berbahaya bagi aqidah umat Islam.


1. Alam Barzakh Menurut Ahlus Sunnah (Singkat dan Jelas)

Islam menjelaskan alam barzakh dalam batas-batas yang tidak berlebihan. Allah berfirman:

﴿ وَمِن وَرَائِهِم بَرۡزَخٌ إِلَىٰ یَوۡمِ یُبۡعَثُونَ ﴾
“Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mu’minun: 100)

Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa di alam kubur seseorang akan:

  • ditanya oleh Malaikat Munkar dan Nakir,

  • mendapatkan nikmat atau azab kubur sesuai amalnya.

Tidak ada konsep “pengadilan imam”, tidak ada “penantian kedatangan imam mahdi”, tidak ada “penebusan dosa melalui ahli bait”, dan tidak ada “wilayah” sebagai kunci keselamatan.

Bagi Ahlus Sunnah: amal adalah penentu utama keadaan seseorang di barzakh, karena Nabi ﷺ bersabda:

“إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ”
“Sesungguhnya amal tergantung pada niat.” (HR. Bukhari-Muslim)


2. Alam Barzakh Versi Syiah: Dikendalikan oleh Para Imam

Syiah memiliki konsep barzakh yang sangat berbeda. Mereka meyakini bahwa:

a. Para imam berkuasa di alam barzakh

Dalam literatur Syiah, disebutkan bahwa para imam (khususnya Ali dan Husain) memiliki peran dalam:

  • menyiksa orang yang membenci mereka,

  • menyelamatkan para pengikut,

  • menjadi perantara antara mayit dan Allah.

Ini jelas bertentangan dengan ayat:

﴿ قُل لَّآ أَمۡلِكُ لِنَفۡسِی نَفۡعࣰا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُ ﴾
“Katakanlah: Aku (Nabi) tidak memiliki kuasa menarik manfaat atau menolak mudarat untuk diriku.” (QS. Yunus: 49)

Jika Nabi saja tidak punya kuasa, bagaimana mungkin imam Syiah memiliki kekuasaan lebih besar?


3. Syiah Mengklaim Pertanyaan Kubur Berbeda dari Islam

Dalam aqidah Syiah, pertanyaan kubur bukan oleh Munkar dan Nakir, tetapi oleh makhluk lain bernama:

  • Mubasyyir

  • Bashir

Mereka juga meyakini bahwa pertanyaan kubur mencakup doktrin Syiah, seperti:

  • Siapa imammu?

  • Apa pendapatmu tentang Ali?

  • Apakah kamu meyakini imam Mahdi ghaib?

Padahal Rasulullah ﷺ menjelaskan bentuk pertanyaan kubur dengan sangat jelas:

“يَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُسْأَلَانِهِ…”
“Dua malaikat datang lalu bertanya kepadanya…” (HR. Ahmad)

Pertanyaannya hanya tiga:

  1. Siapa Tuhanmu?

  2. Apa agamamu?

  3. Siapa nabimu?

Tidak ada pertanyaan tentang imam, Ali, maupun doktrin Syiah.


4. Syiah Mengajarkan Bahwa Cinta pada Imam Menjamin Selamat di Barzakh

Menurut Syiah, cinta kepada Ali dan imam dua belas bisa menjadi penyelamat otomatis di alam kubur, walaupun seseorang banyak melakukan dosa besar.

Ini bertentangan dengan firman Allah:

﴿ وَأَن لَّیۡسَ لِلۡإِنسَـٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ ﴾
“Dan bahwa manusia tidak mendapatkan kecuali apa yang ia usahakan.” (QS. An-Najm: 39)

Islam mengajarkan bahwa tidak ada jaminan keselamatan kecuali iman dan amal, bukan sekadar klaim mencintai imam.


5. Syiah Mengklaim Ruh Orang Mati Mengunjungi Imam Di Najaf atau Karbala

Dalam sebagian riwayat Syiah, disebutkan bahwa:

  • Mayit harus “menghadap” kepada Imam Ali di Najaf.

  • Ruh Syiah akan berkumpul di Karbala.

  • Orang yang dibenci imam akan dihukum di sana.

Konsep ini tidak ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Bahkan Rasulullah ﷺ tidak pernah menyebut bahwa roh seseorang akan pergi ke makam tertentu.

Ulama Ahlus Sunnah sepakat bahwa alam barzakh tidak berkaitan dengan lokasi fisik di dunia.


6. Syiah Menciptakan “Barzakh Khusus” untuk Para Pembenci Ahlul Bait

Syiah membagi barzakh menjadi dua:

  1. Barzakh khusus bagi para pecinta imam (rohaniyah surga).

  2. Barzakh azab bagi pembenci imam, yaitu seluruh Ahlus Sunnah.

Artinya, setiap Muslim Sunni dianggap otomatis mendapatkan azab kubur menurut ajaran Syiah.

Ini jelas merupakan ajaran kebencian yang tidak sesuai dengan firman Allah:

﴿ تِلۡكَ أُمَّةࣱ قَدۡ خَلَتۡ … ﴾
“Itu adalah umat yang telah berlalu…” (QS. Al-Baqarah: 134)

Islam mengajarkan bahwa manusia dihisab berdasarkan amal, bukan mazhab.


7. Sebagian Doa dan Dzikir Syiah Mengklaim Bisa Menyelamatkan di Barzakh

Syiah memasukkan doa-doa bid’ah dengan klaim besar seperti:

  • Doa Kumayl

  • Doa Nudbah

  • Doa Tawassul

Mereka meyakini doa-doa ini akan:

  • melindungi dari azab kubur,

  • membuat Munkar-Nakir tidak bertanya,

  • menjamin keselamatan barzakh.

Ahlus Sunnah berpegang pada dalil yang sahih, bukan doa-doa buatan yang tidak diajarkan Nabi ﷺ.


8. Mengapa Sunni Harus Waspada?

Karena konsep barzakh Syiah:

  • berubah menjadi alat kultus imam,

  • memuat keyakinan yang dapat membatalkan tauhid,

  • menanamkan kesan bahwa amal bukan penentu keselamatan,

  • memfitnah Ahlus Sunnah sebagai penghuni barzakh azab,

  • bertentangan dengan ayat dan hadits sahih,

  • dipakai untuk merekrut pemuda agar tunduk secara ideologis kepada doktrin Syiah.

Aqidah barzakh ala Syiah tidak hanya menyimpang, tetapi berbahaya, karena merusak pemahaman dasar tentang kematian, takdir, dan hari akhir.


Kesimpulan

Konsep barzakh Syiah bukan berasal dari Nabi ﷺ, bukan dari Al-Qur’an, bukan dari para sahabat, dan bukan dari ajaran Islam yang murni. Ia lahir dari doktrin imamah yang berlebihan, hingga menjadikan para imam seolah-olah penguasa alam kubur.

Islam mengajarkan barzakh dengan sangat jelas:
amal menentukan nasib seseorang, bukan fanatisme terhadap imam tertentu.

Umat Islam harus mewaspadai penyimpangan ini agar tidak terseret pada keyakinan yang merusak aqidah.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: