Breaking News
Loading...

Syiah dan Kesalahan Mereka dalam Memahami Keutamaan Ahlul Bait


Syiahindonesia.com
– Salah satu hal yang paling sering diklaim oleh kelompok Syiah adalah bahwa mereka adalah “pembela sejati Ahlul Bait.” Mereka mengaku mencintai keluarga Nabi ﷺ lebih dari siapa pun. Namun, jika kita telusuri lebih dalam, ternyata cara mereka memahami dan mengekspresikan cinta kepada Ahlul Bait justru menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya.

Cinta kepada Ahlul Bait memang merupakan bagian dari iman, tetapi menjadikannya sebagai dasar untuk mengubah akidah, menolak sahabat, dan menuhankan manusia adalah bentuk penyimpangan besar yang telah merusak makna cinta sejati kepada keluarga Rasulullah ﷺ.


1. Keutamaan Ahlul Bait dalam Islam

Islam sangat memuliakan Ahlul Bait (keluarga Nabi ﷺ). Mereka adalah orang-orang suci dan mulia karena kedekatan mereka dengan Rasulullah ﷺ. Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
"Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai Ahlul Bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (QS. Al-Ahzab: 33)

Dalam hadits sahih riwayat Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda tentang Ahlul Bait:

أُذَكِّرُكُمُ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي
"Aku ingatkan kalian kepada Allah dalam (urusan menghormati) keluargaku."

Ayat dan hadits ini menunjukkan bahwa Ahlul Bait memiliki kemuliaan dan hak untuk dihormati, namun penghormatan itu tidak boleh melebihi batas yang diajarkan Nabi ﷺ.


2. Penyimpangan Syiah: Mengangkat Ahlul Bait di Atas Derajat Kenabian

Syiah menjadikan kecintaan kepada Ahlul Bait sebagai pondasi agama, bahkan melebihi syahadat. Mereka berkeyakinan bahwa iman tidak sah tanpa pengakuan terhadap imamah (kepemimpinan spiritual) para imam dari keturunan Ali dan Fatimah.

Lebih parah lagi, sebagian dari mereka menganggap para imam maksum (terbebas dari dosa) dan memiliki sifat-sifat ketuhanan, seperti mengetahui perkara gaib, memberi rezeki, atau mengatur alam.

Padahal, hanya Allah-lah yang memiliki kekuasaan tersebut. Allah berfirman:

قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
"Katakanlah: Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara gaib selain Allah." (QS. An-Naml: 65)

Dengan demikian, menganggap para imam Ahlul Bait memiliki sifat ilahi adalah bentuk syirik dan penghinaan terhadap tauhid yang diajarkan Rasulullah ﷺ.


3. Syiah Menjadikan Cinta Ahlul Bait Sebagai Alat Kebencian terhadap Sahabat

Ali bin Abi Thalib, Fatimah, Hasan, dan Husain رضي الله عنهم adalah keluarga yang sangat dicintai oleh seluruh Ahlus Sunnah. Namun Syiah justru menggunakan nama Ahlul Bait untuk menebar kebencian terhadap para sahabat Nabi ﷺ.

Mereka menuduh Abu Bakar, Umar, dan Utsman sebagai perampas hak Ahlul Bait dan kafir karena tidak mengakui imamah Ali. Padahal Ahlul Bait sendiri mencintai para sahabat itu.

Imam Ali sendiri berkata tentang Abu Bakar dan Umar:

“Dua orang terbaik dari umat ini setelah Nabi adalah Abu Bakar dan Umar.” (*Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Tarikh al-Kabir)

Dengan demikian, klaim Syiah bahwa mereka pecinta Ahlul Bait adalah palsu, karena mereka justru memusuhi sahabat yang juga dicintai oleh Ahlul Bait sendiri.


4. Kesalahan Syiah dalam Menentukan Siapa Ahlul Bait

Syiah membatasi Ahlul Bait hanya pada Ali, Fatimah, Hasan, dan Husain serta para keturunan mereka. Mereka menolak istri-istri Nabi ﷺ sebagai bagian dari Ahlul Bait, padahal ayat yang menyebutkan “Ahlul Bait” (QS. Al-Ahzab: 33) turun dalam konteks ayat-ayat yang ditujukan kepada istri-istri Nabi ﷺ.

Istri Nabi seperti Aisyah, Hafshah, dan Ummu Salamah termasuk bagian dari Ahlul Bait menurut tafsir mayoritas ulama Ahlus Sunnah.

Al-Imam Al-Qurthubi berkata:

“Tidak diragukan bahwa istri-istri Nabi termasuk dalam Ahlul Bait, karena konteks ayat sebelumnya berbicara tentang mereka.” (Tafsir Al-Qurthubi, 14/182)

Maka, menolak kemuliaan istri-istri Nabi ﷺ adalah bentuk kebodohan dan kedustaan atas nama Al-Qur’an.


5. Cara Ahlus Sunnah Mencintai Ahlul Bait

Ahlus Sunnah wal Jama’ah mencintai Ahlul Bait dengan cara yang benar:

  1. Menghormati mereka tanpa mengultuskan.

  2. Mengikuti ajaran Rasulullah ﷺ, bukan ajaran buatan manusia.

  3. Berlepas diri dari kebencian terhadap sahabat.

  4. Mendoakan mereka dengan kebaikan, sebagaimana diajarkan dalam shalawat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
"Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad."

Doa ini menjadi bukti bahwa Ahlus Sunnah benar-benar menghormati Ahlul Bait dengan cara yang diajarkan Nabi sendiri, bukan dengan ajaran bid’ah seperti yang dilakukan Syiah.


6. Kesimpulan

Syiah telah salah besar dalam memahami keutamaan Ahlul Bait.

  • Mereka mengangkat manusia ke derajat ketuhanan,

  • Menjadikan cinta Ahlul Bait sebagai alasan untuk membenci sahabat,

  • Dan menyelewengkan makna ayat dan hadits demi membenarkan ajaran imamah.

Padahal cinta sejati kepada Ahlul Bait adalah dengan mengikuti Rasulullah ﷺ dan menjauhi kesyirikan serta kebencian.

Umat Islam harus memahami bahwa menghormati Ahlul Bait tidak berarti menolak sahabat, dan cinta kepada keluarga Nabi tidak boleh melampaui batas hingga menodai kemurnian tauhid.


(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: