Breaking News
Loading...

Syiah dan Konsep Ghuluw yang Berlebihan terhadap Imam


Syiahindonesia.com
– Salah satu penyimpangan paling mendasar dalam ajaran Syiah adalah ghuluw (berlebihan) terhadap imam-imam mereka. Padahal dalam Islam, Allah ﷻ telah melarang umat-Nya untuk berlebihan dalam agama. Sikap berlebihan ini tidak hanya mengaburkan konsep tauhid, tetapi juga menyeret pengikut Syiah pada bentuk pengagungan manusia yang hampir menyerupai penyembahan.


1. Larangan Ghuluw dalam Al-Qur’an

Allah ﷻ dengan tegas melarang ghuluw dalam agama:

"يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ"
"Wahai Ahli Kitab, janganlah kalian berlebihan dalam agama kalian." (QS. An-Nisa: 171)

Ayat ini ditujukan kepada Ahli Kitab yang mengkultuskan nabi mereka, tetapi para ulama menjelaskan bahwa larangan ini juga berlaku bagi umat Islam. Syiah justru jatuh dalam kesalahan yang sama, yaitu menjadikan imam-imam mereka sebagai figur setara nabi, bahkan melebihi nabi.


2. Imam Diposisikan Setara dengan Nabi

Dalam literatur Syiah, imam dianggap memiliki kedudukan yang tidak jauh berbeda dari nabi. Bahkan ada keyakinan bahwa imam lebih tinggi dari malaikat. Mereka meyakini imam memiliki sifat ma’shum (terjaga dari dosa) seperti para nabi, padahal hal ini tidak ada dalil sahih dari Al-Qur’an maupun Sunnah.


3. Keyakinan Imam Mengetahui yang Ghaib

Sebagian besar ulama Syiah meyakini bahwa imam memiliki ilmu ghaib, mengetahui apa yang terjadi di masa lalu maupun masa depan. Padahal Allah ﷻ menegaskan:

"قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ"
"Katakanlah: tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah." (QS. An-Naml: 65)

Menganggap imam mengetahui yang ghaib adalah bentuk pengingkaran terhadap tauhid, karena hanya Allah ﷻ yang berhak atas ilmu ghaib.


4. Imam Sebagai Pemberi Syafaat Mutlak

Dalam aqidah Syiah, imam dianggap sebagai pemberi syafaat yang tidak terbatas. Mereka mengajarkan bahwa seseorang tidak bisa masuk surga kecuali dengan izin imam. Hal ini menyelisihi hadits shahih bahwa syafaat hanya diberikan dengan izin Allah ﷻ dan tidak dimiliki oleh manusia tanpa batas.

Rasulullah ﷺ bersabda:

"الشَّفَاعَةُ لَا تَكُونُ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ"
"Syafaat itu tidak akan terjadi kecuali dengan izin Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)


5. Kesalahan Fatal dalam Konsep Imam

Kultus terhadap imam dalam Syiah membuat umatnya lebih mengutamakan imam dibanding Rasulullah ﷺ. Mereka bahkan lebih sering menyebut nama imam dalam doa dan ritual ibadah, seperti dalam tahlil dan ziarah, daripada menyebut Allah ﷻ secara langsung.


Kesimpulan

Konsep ghuluw terhadap imam dalam Syiah adalah bentuk penyimpangan yang nyata dari ajaran Islam. Mereka menjadikan imam seolah-olah memiliki sifat ketuhanan, padahal Allah ﷻ telah menegaskan bahwa hanya Dia yang layak diagungkan. Ahlus Sunnah wal Jama’ah harus waspada, karena pemikiran berlebihan seperti ini dapat merusak tauhid dan menyeret kepada kesyirikan.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: