Breaking News
Loading...

Syiah dan Kesalahannya dalam Memahami Konsep Surga & Neraka


Syiahindonesia.com
– Dalam ajaran Islam, konsep surga (الجنة) dan neraka (النار) adalah perkara aqidah yang sangat penting. Ahlus Sunnah wal Jamaah memahami surga sebagai balasan bagi orang beriman yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta neraka sebagai hukuman bagi orang kafir, munafik, dan pelaku dosa besar yang tidak diampuni. Namun, kaum Syiah memiliki pemahaman yang menyimpang terkait surga dan neraka, di mana mereka memasukkan doktrin imamah, kebencian terhadap sahabat, serta loyalitas kepada Ahlul Bait versi mereka sebagai syarat masuk surga. Kesalahan ini sangat fatal dan jauh dari manhaj Islam yang benar.


1. Surga Hanya untuk yang Mengakui Imamah

Syiah meyakini bahwa kunci surga adalah mengakui kepemimpinan (imamah) Ali bin Abi Thalib dan para imam setelahnya. Mereka menempatkan imamah sebagai syarat utama masuk surga, bahkan lebih tinggi dari syahadat.

Padahal Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka surga Firdaus sebagai tempat tinggal.”
(QS. Al-Kahfi: 107)

Ayat ini menegaskan bahwa surga diberikan kepada orang beriman yang beramal shalih, bukan kepada mereka yang mengkultuskan imam tertentu.


2. Neraka untuk yang Tidak Setia kepada Imam

Syiah berkeyakinan bahwa siapapun yang tidak beriman kepada imamah akan kekal di neraka, meskipun ia Muslim yang taat. Ini jelas bertentangan dengan aqidah Islam yang menegaskan bahwa kekafiranlah yang menyebabkan seseorang kekal di neraka, bukan sekadar tidak mengakui imam versi Syiah.

Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.”
(QS. An-Nisa: 48)

Ayat ini jelas bertentangan dengan klaim Syiah yang menjadikan “tidak beriman kepada imam” seolah-olah lebih besar dari syirik.


3. Menganggap Surga Milik Eksklusif Kaum Syiah

Syiah sering menyebut bahwa surga hanya diperuntukkan bagi pengikut mereka, sedangkan Sunni atau Muslim di luar Syiah akan masuk neraka. Pemahaman eksklusif ini sama persis dengan klaim kaum Yahudi dan Nasrani yang merasa hanya mereka yang akan masuk surga.

Allah Ta’ala berfirman membantah klaim tersebut:

وَقَالُوا لَن يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَن كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
“Dan mereka berkata: ‘Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang Yahudi atau Nasrani.’ Demikian itu hanyalah angan-angan mereka. Katakanlah: ‘Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu memang benar.’”
(QS. Al-Baqarah: 111)

Ayat ini juga berlaku bagi klaim Syiah yang merasa hanya mereka penghuni surga.


4. Keyakinan Bahwa Imam Bisa Menyelamatkan dari Neraka

Kesalahan fatal lainnya adalah keyakinan Syiah bahwa imam mereka memiliki hak syafaat mutlak, bahkan bisa mengeluarkan pengikutnya dari neraka walau penuh dosa. Dengan kata lain, mereka menganggap imam lebih berkuasa dari hukum Allah.

Padahal Rasulullah ﷺ sendiri menegaskan bahwa syafaat hanyalah dengan izin Allah, bukan hak mutlak:

مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ
“Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya.”
(QS. Al-Baqarah: 255)

Maka keyakinan Syiah bahwa imam bisa bebas memasukkan dan mengeluarkan manusia dari surga atau neraka adalah bentuk kesyirikan dalam aqidah.


5. Ritual Asyura dan Klaim Surga Instan

Dalam praktiknya, Syiah juga mengajarkan bahwa menangisi Husain bin Ali dalam ritual Asyura dapat menjadi jaminan surga. Bahkan ada riwayat palsu mereka yang mengatakan bahwa setiap tetes air mata untuk Husain akan menghapus dosa sebesar gunung.

Ini jelas bid’ah dan bertentangan dengan sabda Nabi ﷺ:

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa membuat perkara baru dalam urusan (agama) kami ini yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak.”
(HR. Bukhari dan Muslim)


Penutup

Kesalahan Syiah dalam memahami konsep surga dan neraka antara lain:

  1. Menjadikan imamah sebagai syarat masuk surga.

  2. Mengkafirkan Muslim yang tidak mengikuti imam mereka.

  3. Menganggap surga hanya milik kelompok mereka.

  4. Memberi otoritas berlebihan kepada imam untuk mengatur neraka dan surga.

  5. Mengaitkan amal bid’ah dengan jaminan surga.

Islam yang benar mengajarkan bahwa surga dan neraka adalah hak Allah, bukan milik golongan tertentu. Surga diberikan kepada orang beriman yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, bukan kepada pengikut mazhab sesat yang mengutamakan kebencian dan pemalsuan agama.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: