Syiahindonesia.com – Salah satu penyimpangan berbahaya dalam ajaran Syiah adalah kebencian mereka terhadap simbol-simbol utama Islam, termasuk Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Padahal dua masjid ini memiliki kedudukan yang sangat agung dalam syariat Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:
"لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ: المَسْجِدِ الحَرَامِ، وَمَسْجِدِي هَذَا، وَالمَسْجِدِ الأَقْصَى"
"Tidak boleh melakukan perjalanan (dengan niat ibadah) kecuali menuju tiga masjid: Masjidil Haram, masjidku ini (Masjid Nabawi), dan Masjid Al-Aqsha."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menegaskan bahwa Masjidil Haram dan Masjid Nabawi adalah tempat yang dimuliakan Allah ﷻ. Namun, Syiah justru dikenal sering mengutuk, mencela, dan merendahkan kedua masjid suci ini.
1. Kebencian Syiah terhadap Makkah dan Madinah
Syiah meyakini bahwa pusat kesucian agama mereka adalah Karbala di Irak, bukan Makkah atau Madinah. Mereka mengagungkan kuburan Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhu melebihi Ka’bah.
Dalam literatur Syiah disebutkan:
-
Doa di Karbala dianggap lebih mulia daripada shalat di Masjidil Haram.
-
Ziarah ke makam Husain lebih utama daripada haji ke Baitullah.
-
Karbala disebut sebagai “Tanah Suci” melebihi Makkah.
2. Mengutuk Masjidil Haram
Beberapa riwayat palsu dalam kitab Syiah menggambarkan Ka’bah akan hancur ketika Imam Mahdi versi mereka muncul. Bahkan mereka menganggap Ka’bah saat ini tidak lagi murni karena dikuasai oleh kaum Muslimin Sunni.
Padahal Allah ﷻ berfirman:
"وَمَن يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ"
"Dan barang siapa yang bermaksud melakukan kejahatan secara zalim di dalamnya (Masjidil Haram), niscaya akan Kami rasakan kepadanya siksa yang pedih."
(QS. Al-Hajj: 25)
Ayat ini menunjukkan bahwa menghinakan Masjidil Haram adalah dosa besar yang mendatangkan azab Allah.
3. Menghina Masjid Nabawi
Syiah membenci Masjid Nabawi karena di dalamnya terdapat makam Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhuma. Kedua sahabat ini mereka anggap sebagai “perampas” kekhalifahan Ali. Oleh sebab itu, mereka mencaci Masjid Nabawi dan tidak memuliakannya sebagaimana kaum Muslimin Ahlus Sunnah.
4. Pengalihan Kesucian kepada Karbala
Syiah menempatkan Karbala dan Najaf sebagai pusat spiritualitas. Mereka mengajarkan bahwa pahala ziarah ke kubur Husain lebih besar daripada haji berkali-kali ke Makkah. Ini jelas penyimpangan yang merusak aqidah.
Rasulullah ﷺ telah memperingatkan:
"لَا تَجْعَلُوا قَبْرِي عِيدًا"
"Janganlah kalian jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan."
(HR. Abu Dawud)
Hadits ini melarang pengkultusan kuburan, apalagi sampai dianggap lebih suci dari Masjidil Haram.
5. Bahaya Doktrin Syiah
Mengutuk Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menunjukkan:
-
Mereka menolak kesucian simbol Islam.
-
Mereka lebih mengagungkan kubur manusia daripada rumah Allah.
-
Mereka memecah belah umat dengan doktrin batil.
Kesimpulan
Syiah mengutuk Masjidil Haram dan Masjid Nabawi karena:
-
Kebencian terhadap sahabat yang dimakamkan di Madinah.
-
Klaim bahwa Karbala lebih suci daripada Makkah.
-
Keyakinan bahwa Ka’bah akan hancur di akhir zaman menurut ajaran mereka.
Padahal, Islam menegaskan bahwa Masjidil Haram dan Masjid Nabawi adalah dua masjid paling mulia di muka bumi yang tidak boleh direndahkan sedikit pun. Maka, umat Islam harus berhati-hati terhadap penyimpangan Syiah ini dan tetap berpegang pada petunjuk Rasulullah ﷺ.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: