Syiahindonesia.com - Salah satu ciri utama ajaran Syiah adalah pengagungan mereka yang berlebihan terhadap para imam dari keturunan Ali bin Abi Thalib dan Fathimah radhiyallahu ‘anhuma. Kultus ini tidak sekadar penghormatan sebagaimana Ahlus Sunnah menghormati para ulama dan orang saleh, melainkan sudah sampai pada taraf pengkultusan yang bertentangan dengan ajaran Islam.
1. Konsep Imamah dalam Syiah
Syiah meyakini bahwa imamah (kepemimpinan) adalah rukun agama yang wajib diyakini, bahkan lebih tinggi dari kenabian. Mereka berkeyakinan bahwa bumi tidak akan pernah kosong dari seorang imam maksum, dan tanpa imam agama tidak akan sempurna.
Padahal, dalam Islam, setelah wafatnya Rasulullah ﷺ, tidak ada lagi orang yang maksum. Umat hanya diwajibkan mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah sesuai pemahaman para sahabat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّتِي
"Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, kalian tidak akan tersesat selama berpegang pada keduanya: Kitabullah dan Sunnahku." (HR. Malik)
Tidak ada satu pun hadits sahih yang menyebutkan imamah sebagai rukun agama.
2. Imam Dianggap Lebih Tinggi daripada Nabi
Dalam sebagian literatur Syiah, para imam dianggap lebih mulia daripada para nabi, bahkan memiliki ilmu ghaib. Mereka mengklaim bahwa imam mengetahui yang ghaib dan memiliki kekuasaan atas semesta.
Padahal Allah telah menegaskan bahwa ilmu ghaib hanya milik-Nya:
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
"Katakanlah: tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib selain Allah." (QS. An-Naml: 65)
Keyakinan seperti ini jelas bertentangan dengan tauhid dan mengarah pada kesyirikan.
3. Kultus dalam Doa dan Ibadah
Banyak pengikut Syiah berdoa dengan menyebut nama imam mereka, memohon pertolongan dan syafaat langsung kepada para imam. Bahkan, ada doa-doa khusus yang ditujukan kepada mereka, bukan kepada Allah semata.
Allah berfirman:
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kamu menyembah bersama Allah siapa pun." (QS. Al-Jinn: 18)
Dalam Islam, doa adalah ibadah, dan hanya boleh ditujukan kepada Allah, bukan kepada manusia sekalipun ia seorang imam atau nabi.
4. Perayaan Asyura dan Kultus Imam Husain
Setiap tanggal 10 Muharram, Syiah memperingati peristiwa Karbala dengan meratap, menangis, bahkan melukai diri sendiri sebagai bentuk kesedihan atas wafatnya Imam Husain radhiyallahu ‘anhu.
Padahal Islam melarang berlebih-lebihan dalam meratap dan melukai diri sendiri. Rasulullah ﷺ bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَطَمَ الْخُدُودَ، وَشَقَّ الْجُيُوبَ، وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ
"Bukan dari golongan kami orang yang menampar pipi, merobek baju, dan berteriak dengan seruan jahiliyah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Perayaan seperti ini lebih menunjukkan tradisi kultus daripada ajaran Islam.
5. Bahaya Kultus Imam bagi Aqidah
Pengkultusan imam dalam Syiah berbahaya bagi aqidah umat Islam karena:
-
Menggeser posisi Allah sebagai satu-satunya tempat bergantung.
-
Membuka pintu kesyirikan dengan berdoa kepada selain Allah.
-
Menjadikan imam sebagai sumber syariat baru, padahal wahyu telah terhenti.
Islam mengajarkan keseimbangan: mencintai para sahabat dan ahlul bait tanpa berlebih-lebihan. Rasulullah ﷺ mengingatkan:
إِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِي الدِّينِ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ الْغُلُوُّ فِي الدِّينِ
"Jauhilah sikap berlebih-lebihan dalam agama, karena yang membinasakan umat sebelum kalian adalah sikap berlebih-lebihan." (HR. Ahmad, an-Nasa’i, Ibnu Majah)
Kesimpulan
Syiah telah menjadikan para imam sebagai sosok kultus yang dipuja, bahkan hingga menyerupai sifat-sifat ilahiyah. Pengagungan berlebihan ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang murni. Umat Sunni harus waspada agar tidak terjebak dalam pengkultusan yang menodai tauhid.
Islam mengajarkan cinta kepada Ahlul Bait dengan cara yang benar, yaitu menghormati mereka tanpa berlebih-lebihan, dan tetap menjadikan Allah sebagai satu-satunya tempat bergantung.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: