Breaking News
Loading...

Syiah dan Kebohongannya tentang Imam Mahdi


Syiahindonesia.com
– Salah satu klaim terbesar Syiah adalah keyakinan mereka terhadap Imam Mahdi versi mereka, yaitu Imam ke-12, Muhammad bin Hasan al-Askari, yang menurut mereka telah hilang di usia lima tahun dan masih hidup sampai sekarang dalam persembunyian (ghaibah). Keyakinan ini tidak hanya bertentangan dengan akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, tetapi juga menimbulkan berbagai konsekuensi logis dan syar’i yang tidak dapat diterima oleh nalar sehat maupun syariat Islam yang murni.

Klaim Ghaibah: Kepercayaan Tak Masuk Akal

Syiah Itsna ‘Asyariyah (Syiah Imamiyah) meyakini bahwa Imam Mahdi mereka telah menghilang sejak tahun 260 H dan akan kembali di akhir zaman untuk menegakkan keadilan. Namun, selama lebih dari 1.000 tahun, tidak ada satu pun bukti otentik atas keberadaan atau aktivitas Imam Mahdi tersebut. Bahkan orang tuanya, Hasan al-Askari, tidak pernah memiliki anak yang dikenal secara publik. Banyak sejarawan, termasuk dari kalangan Syiah sendiri, meragukan keberadaan Imam ke-12 tersebut.

Jika seseorang ghaib selama lebih dari 1.000 tahun, bagaimana mungkin ia menjalankan kewajiban agama, menjadi teladan, atau membimbing umat? Apakah Islam membenarkan kepemimpinan ghaib tanpa wujud dan komunikasi nyata? Jawabannya jelas: tidak ada dalam Islam pemimpin yang tidak dikenal, tidak terlihat, dan tidak bisa dijangkau.

Imam Mahdi Menurut Ahlus Sunnah

Ahlus Sunnah wal Jama’ah juga mempercayai adanya Imam Mahdi, tetapi bukan seperti versi Syiah. Dalam banyak hadits shahih, Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa Mahdi akan muncul di akhir zaman, berasal dari keturunan Nabi ﷺ, bernama Muhammad bin Abdullah, dan akan memimpin umat Islam secara nyata — bukan ghaib. Kemunculannya bukan mitos, tetapi nyata, terjadi di masa depan, bukan masa lalu.

Keyakinan Syiah tentang Mahdi yang sudah lahir dan ghaib hanyalah rekayasa sejarah untuk mempertahankan legitimasi politik keluarga tertentu dalam dinasti Syiah. Mereka memaksakan keberadaan sosok yang tidak ada, hanya untuk menjaga eksistensi ajaran mereka yang sudah menyimpang dari Islam.

Kebohongan Demi Kekuasaan

Dalam banyak narasi Syiah, Imam Mahdi akan muncul untuk membalas dendam kepada Ahlus Sunnah, membunuh musuh-musuh mereka (termasuk para sahabat Nabi seperti Abu Bakar dan Umar), menghancurkan masjid-masjid Sunni, dan menghidupkan kembali hukum-hukum Syiah. Ini menunjukkan bahwa tujuan utama mereka adalah kekuasaan dan balas dendam, bukan penegakan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Bahkan sebagian ulama Syiah menyebut bahwa Imam Mahdi tidak akan keluar sampai para pengikut Sunni habis dibunuh. Apakah ini ajaran Islam? Tidak! Ini adalah kebencian yang dibungkus atas nama agama. Islam tidak pernah mengajarkan kebencian sektarian, apalagi dengan menjadikan figur mitos sebagai alat kekerasan.

Penipuan yang Dilestarikan

Syiah telah mengajarkan generasi demi generasi tentang Imam Mahdi ghaib yang tidak pernah terbukti wujudnya. Mereka mendirikan sistem keimaman atas dasar cerita ghaib ini, bahkan mewajibkan pembayaran khumus kepada para wakil imam (marja’) selama imam ghaib. Dengan kata lain, ghaibnya Imam Mahdi telah dijadikan alat pemerasan dana dan legitimasi ulama Syiah selama berabad-abad.

Padahal dalam Islam, tidak ada sistem imamah seperti ini. Islam mengajarkan bahwa pemimpin umat adalah yang ada di tengah umat, dikenal, dan menjalankan syariat secara nyata, bukan sosok ghaib yang hanya menjadi cerita turun-temurun.

Penutup

Kebohongan Syiah tentang Imam Mahdi adalah salah satu contoh nyata bagaimana penyimpangan akidah bisa melahirkan kebencian, perpecahan, dan manipulasi atas nama agama. Sudah saatnya umat Islam kembali kepada akidah yang benar, berdasarkan Al-Qur’an dan hadits shahih, bukan kisah-kisah ghaib yang tidak berdasar.

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban."
(QS. Al-Isra: 36)


(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: