Breaking News
Loading...

 Konsep Imam Mahdi dalam Syiah dan Sunni: Apa Bedanya?


Syiahindonesia.com
– Dalam dunia Islam, konsep tentang Imam Mahdi adalah salah satu topik eskatologis (akhir zaman) yang diyakini oleh mayoritas umat. Namun, yang sering tidak disadari oleh banyak orang adalah bahwa konsep Mahdi dalam ajaran Syiah sangat berbeda dengan konsep Mahdi dalam Ahlus Sunnah wal Jamaah. Perbedaan ini tidak hanya menyangkut nama dan identitas, tetapi juga menyentuh sisi akidah, peran, dan keberadaan Imam Mahdi itu sendiri.


Mahdi dalam Ahlus Sunnah wal Jamaah

Dalam ajaran Ahlus Sunnah, Imam Mahdi adalah seorang manusia biasa dari keturunan Rasulullah ﷺ, lebih tepatnya dari keturunan Fatimah binti Rasulillah ﷺ, yang akan muncul di akhir zaman sebagai pemimpin yang adil untuk menegakkan keadilan dan menghancurkan kezaliman.

Ciri-ciri Mahdi menurut Sunni:

  • Nama dan nasabnya seperti Nabi Muhammad ﷺ: namanya Muhammad bin Abdullah.

  • Ia belum lahir, dan akan muncul menjelang kiamat.

  • Ia bukan nabi dan bukan maksum.

  • Akan memimpin umat Islam, menegakkan keadilan, dan berjihad.

  • Akan shalat bersama Nabi Isa عليه السلام setelah Isa turun ke bumi.

Dalil hadits sahih tentang Mahdi menurut Sunni:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ
"الْمَهْدِيُّ مِنِّي، أَجْلَى الْجَبْهَةِ، أَقْنَى الْأَنْفِ، يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا، يَمْلِكُ سَبْعَ سِنِينَ"
“Al-Mahdi itu berasal dari keturunanku, dahi beliau lebar, hidungnya mancung. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan kedzaliman. Ia akan memerintah selama tujuh tahun.”
(HR. Abu Dawud no. 4286, dihasankan oleh Syaikh al-Albani)


Mahdi dalam Ajaran Syiah

Berbeda jauh dengan Sunni, Syiah Imamiyah (Itsna 'Asyariyah/Dua Belas Imam) memiliki konsep Mahdi yang sangat ekstrem. Mereka meyakini bahwa Imam Mahdi adalah imam ke-12 dari garis keturunan Ali bin Abi Thalib, yaitu:

Muhammad bin Hasan al-‘Askari, lahir pada tahun 255 H dan diyakini menghilang (ghaib) sejak usia lima tahun.

Ciri-ciri Mahdi menurut Syiah:

  • Ia sudah lahir sejak abad ke-3 Hijriah.

  • Hilang secara ghaib (ghaibah sughra dan ghaibah kubra).

  • Berstatus maksum, tidak pernah salah dan dosa.

  • Dianggap imam yang ditunjuk langsung oleh Allah.

  • Masih hidup hingga kini dalam persembunyian selama lebih dari 1000 tahun.

  • Akan kembali ke dunia menjelang kiamat dan membalas dendam kepada para “penzalimi Ahlul Bait”.

  • Akan menghidupkan kembali para musuh Ahlul Bait (sahabat Nabi) dan mengazab mereka (doktrin raj’ah).


Perbandingan Mahdi Syiah vs Sunni

AspekMahdi dalam SunniMahdi dalam Syiah
NamaMuhammad bin AbdullahMuhammad bin Hasan al-‘Askari
StatusManusia biasa, bukan maksumImam maksum (tidak pernah salah)
Waktu LahirBelum lahirSudah lahir (tahun 255 H)
KeberadaanAkan muncul di akhir zamanSedang ghaib lebih dari 1000 tahun
MisiMenegakkan keadilan, shalat bersama IsaBalas dendam atas musuh Ahlul Bait
DalilHadits-hadits sahih dari banyak sanadRiwayat dari kitab Syiah seperti al-Kafi
Pandangan terhadap SahabatMenghormati semua sahabatMahdi akan menghukum sahabat Nabi yang dianggap “berkhianat”

Konsep Ghaibah: Akar Keanehan Syiah

Dalam Syiah, Imam Mahdi mengalami dua fase:

  1. Ghaibah Sughra: masa persembunyian singkat, di mana Mahdi masih berhubungan melalui para wakil.

  2. Ghaibah Kubra: masa ghaib panjang hingga kini, tanpa ada komunikasi langsung dengan siapa pun.

Keyakinan ini jelas tidak berdasar secara syar’i. Tidak ada satu ayat pun dalam Al-Qur’an atau hadits sahih yang menyebutkan bahwa seorang manusia akan bersembunyi selama ribuan tahun, kemudian muncul kembali sebagai penyelamat.


Ulama Sunni Menjawab Konsep Mahdi Syiah

Para ulama Ahlus Sunnah telah membantah konsep Mahdi versi Syiah sejak berabad-abad lalu:

  • Imam Ibn Taimiyah berkata:

    “Tidak ada satu pun hadits sahih tentang Mahdi Ghaib seperti yang diklaim Syiah. Semua hanyalah karangan dan khurafat.”
    (Minhaj as-Sunnah)

  • Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan:

    “Tidak ada bukti bahwa Mahdi adalah anak kecil yang ghaib lalu akan muncul di akhir zaman.”

  • Syaikh Albani juga menyaring hadits-hadits sahih tentang Mahdi dan menyatakan bahwa semua hadits Mahdi sahih bersesuaian dengan pandangan Ahlus Sunnah, bukan versi Syiah.


Mengapa Konsep Mahdi Syiah Berbahaya?

Konsep Mahdi versi Syiah bukan hanya menyimpang, tapi berpotensi menimbulkan konflik dan kekacauan, karena mengajarkan:

  • Kebencian terhadap sahabat Nabi dan mayoritas umat Islam.

  • Iman tidak sah kecuali dengan mengimani Mahdi yang ghaib.

  • Menghalalkan kebohongan (taqiyyah) demi menanti kemunculan Mahdi.

  • Dendam sektarian yang dapat merusak ukhuwah Islamiyah.


Penutup: Mahdi dalam Islam Adalah Pemimpin Adil, Bukan Imam Ghaib

Umat Islam di Indonesia perlu memahami perbedaan mendasar ini agar tidak tertipu dengan propaganda Syiah yang membungkus keyakinan ekstrem mereka dengan istilah "penanti Mahdi". Dalam Ahlus Sunnah, Mahdi adalah pemimpin akhir zaman yang diutus Allah untuk menegakkan keadilan, bukan makhluk ghaib yang disembunyikan selama ribuan tahun.

Mempelajari konsep Mahdi dengan benar akan menyelamatkan umat dari kesesatan dan menjaga kemurnian ajaran Islam sesuai Al-Qur’an dan Sunnah.



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: