Syiahindonesia.com – Dalam sejarah Islam, Syiah dikenal sebagai kelompok yang menerapkan strategi “taqiyah”, yaitu menyembunyikan keyakinan mereka di hadapan kaum Muslimin, terutama dalam masyarakat mayoritas Sunni. Salah satu bentuk dari strategi ini adalah menyampaikan doktrin secara bertahap, penuh kerahasiaan, dan bahkan menyamarkannya dengan istilah-istilah Islami yang familier. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan umat: benarkah Syiah menyebarkan kesesatan lewat doktrin-doktrin rahasia yang tidak diajarkan secara terbuka?
Artikel ini akan mengungkap bukti dan fakta dari sumber-sumber Syiah sendiri mengenai doktrin-doktrin tersembunyi yang disampaikan secara terselubung kepada umat Islam demi menyusupkan ideologi mereka.
1. Konsep “Taqiyah”: Menyembunyikan Keyakinan Syiah
Taqiyah adalah prinsip sentral dalam mazhab Syiah, yang membolehkan (bahkan mewajibkan) penganutnya untuk berpura-pura mengikuti ajaran Sunni, jika mereka hidup di lingkungan mayoritas Ahlus Sunnah.
Dalam kitab utama Syiah al-Kafi, disebutkan:
التَّقِيَّةُ دِينِي وَدِينُ آبَائِي، لَا دِينَ لِمَنْ لَا تَقِيَّةَ لَهُ
“Taqiyah adalah agamaku dan agama nenek moyangku. Barang siapa tidak bertaqiyah, maka dia bukan bagian dari agama kami.”
(Al-Kāfī, jilid 2, hal. 219)
Artinya, Syiah memang diajarkan untuk merahasiakan doktrin mereka, bahkan boleh berdusta demi menjaga keselamatan atau keberadaan ideologi mereka. Dalam praktiknya, ini digunakan bukan hanya untuk menghindari bahaya, tapi untuk menyusup dan mempengaruhi umat Islam dari dalam.
2. Doktrin Bertingkat: Hanya Diajarkan kepada yang Setia
Syiah memiliki sistem ajaran bertingkat yang tidak langsung disampaikan kepada pengikut baru, melainkan secara perlahan-lahan sesuai dengan tingkat kepercayaan dan loyalitas.
Contohnya:
-
Tahap awal: Menyebarkan ajaran “Cinta Ahlul Bait” (padahal dalam Islam cinta Ahlul Bait sudah menjadi bagian dari akidah Sunni)
-
Tahap berikutnya: Memperkenalkan tokoh-tokoh Syiah seperti Ali, Hasan, Husain, dan para imam lainnya secara eksklusif
-
Tahap menengah: Menyampaikan doktrin imamah, bahwa hanya imam-imam Syiah yang berhak memimpin umat
-
Tahap akhir: Mengajarkan ajaran ekstrem seperti raj’ah (imam akan kembali), wilayah al-faqih, pengkafiran sahabat, bahkan doktrin tahrif Al-Qur’an
Semua ini tidak disampaikan secara terbuka di awal, tapi hanya kepada mereka yang sudah terpengaruh dan loyal.
3. Doktrin-Doktrin Rahasia yang Bertentangan dengan Islam
Berikut adalah beberapa doktrin Syiah yang sering dirahasiakan dari masyarakat umum, karena menyimpang dari ajaran Islam:
a. Imamah = Rukun Iman
Mereka meyakini bahwa iman seseorang tidak sah kecuali dengan mengakui imamah Ali dan para imam Syiah, padahal Islam tidak pernah mengajarkan rukun iman seperti itu.
b. Mengafirkan Para Sahabat
Secara terbuka mereka memuji Ahlul Bait, tapi dalam literatur asli Syiah, Abu Bakar, Umar, Utsman, dan para sahabat besar lainnya dikafirkan dan dilaknat.
Dalam kitab Rijal al-Kasyi (kitab Syiah):
“99% sahabat Nabi telah murtad setelah beliau wafat, kecuali tiga orang: Salman, Miqdad, dan Abu Dzar.”
c. Tahrif Al-Qur’an (Perubahan Al-Qur’an)
Sebagian ulama Syiah menyatakan bahwa Al-Qur’an yang ada sekarang telah dikurangi dan diubah oleh sahabat, dan hanya para imam Syiah yang mengetahui versi aslinya.
d. Nikah Mut’ah
Mereka menyamarkan praktik ini dengan nama "nikah sementara" yang dibolehkan, padahal ini adalah bentuk perzinahan yang dibungkus legalitas syariah.
4. Penyesatan Melalui Media, Pendidikan, dan Buku
Syiah juga menyebarkan pengaruh melalui:
-
Buku “Cinta Ahlul Bait” versi mereka
-
Website dan media sosial bertema ukhuwah
-
Penerbitan buku-buku berbahasa Indonesia yang tidak mencantumkan identitas Syiah secara terbuka
-
Lembaga pendidikan yang menggunakan nama-nama umum seperti “Pesantren Ahlul Bait”
-
Beasiswa ke Iran atau Irak yang secara halus mengindoktrinasi pemahaman Syiah
Banyak umat Islam awam yang terjebak karena tidak mengetahui isi tersembunyi dari ajaran-ajaran tersebut.
5. Menggunakan Bahasa Umum untuk Menyembunyikan Kesesatan
Syiah sangat pintar dalam memainkan istilah. Mereka menyusupkan doktrin mereka dengan menggunakan istilah yang akrab di telinga umat Islam, seperti:
-
“Ukhuwwah Islamiyah”
-
“Cinta Rasul dan Keluarganya”
-
“Mazhab Ahlul Bait”
-
“Islam Rahmatan lil ‘Alamin”
Padahal, di balik istilah itu, mereka membawa agenda penyimpangan akidah yang sangat jauh dari ajaran Rasulullah ﷺ.
6. Penegasan dari Ulama Ahlus Sunnah
Banyak ulama Sunni telah memperingatkan bahayanya doktrin rahasia Syiah, di antaranya:
Imam Malik bin Anas:
“Jangan engkau berbicara dengan orang-orang Rafidhah (Syiah), jangan meriwayatkan dari mereka, sebab mereka adalah para pendusta.”
Imam Ahmad bin Hanbal:
“Syiah adalah orang-orang yang suka berdusta, dan dusta adalah bagian dari agama mereka.”
Kesimpulan: Syiah Memang Menyebarkan Kesesatan Lewat Doktrin Rahasia
Dari semua bukti di atas, jelas bahwa Syiah memang menyimpan banyak doktrin sesat yang tidak diajarkan secara terbuka, melainkan melalui pendekatan yang bertahap, penuh tipu daya, dan menyusup ke dalam komunitas Sunni secara halus.
وَقَدْ مَكَرُوا مَكْرَهُمْ وَعِندَ اللَّهِ مَكْرُهُمْ
"Sungguh, mereka telah membuat tipu daya mereka, dan tipu daya mereka ada dalam pengetahuan Allah."
(QS. Ibrahim: 46)
Umat Islam harus waspada, mempelajari akidah yang benar, dan tidak mudah terpengaruh oleh propaganda Syiah yang disamarkan dengan istilah-istilah persatuan. Jangan sampai generasi kita terjebak pada penyesatan yang dikemas rapi dalam balutan cinta Ahlul Bait dan ukhuwah semu.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: