Breaking News
Loading...

Bahaya Gerakan Syiah yang Menyusup ke Partai Politik


Syiahindonesia.com -
Salah satu ancaman terbesar bagi kemurnian aqidah dan keutuhan umat Islam di era modern ini adalah penyusupan gerakan Syiah ke dalam dunia politik. Mereka tidak hanya menyebarkan paham sesat lewat mimbar-mimbar keagamaan, media sosial, atau buku-buku, tapi juga secara sistematis masuk ke struktur politik dan partai-partai di negara mayoritas Muslim, termasuk Indonesia.

Dengan berlindung di balik isu kebebasan berpendapat, toleransi, dan demokrasi, Syiah berhasil menanamkan pengaruhnya di tubuh organisasi, ormas, bahkan partai politik. Tujuan akhir mereka bukanlah kesejahteraan rakyat atau tegaknya keadilan, melainkan penyebaran ideologi sesat dan penguasaan kekuasaan demi agenda Syiah global yang terpusat di Iran.


1. Tujuan Penyusupan Syiah ke Dunia Politik

Gerakan Syiah tidak pernah memisahkan antara agama dan politik. Bahkan dalam doktrin mereka, kekuasaan adalah alat utama untuk menegakkan imamah, yakni keyakinan bahwa hanya imam Syiah yang berhak memimpin umat.

Konsep ini sangat bertentangan dengan prinsip syura dalam Islam yang menganjurkan musyawarah dan pengangkatan pemimpin berdasarkan amanah dan keadilan:

وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ
“Urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka.”
(QS. Asy-Syura: 38)

Namun Syiah menolak model kepemimpinan semacam ini dan menggantinya dengan wilayah al-faqih, di mana ulama Syiah (seperti Khomeini dan penggantinya) memiliki otoritas absolut atas seluruh aspek kehidupan, termasuk politik.


2. Bukti Penyusupan Syiah ke Partai dan Pemerintahan

Sejarah telah membuktikan bahwa Syiah sangat lihai menyusup ke dalam struktur kekuasaan untuk kemudian memanfaatkannya bagi tujuan mereka. Di berbagai negara seperti Irak, Suriah, Yaman, dan Lebanon, penyusupan ini berhasil menciptakan konflik internal dan bahkan perang saudara.

Di Indonesia, indikasi kuat mulai terlihat:

  • Munculnya tokoh-tokoh politik yang mendukung Iran secara terang-terangan.

  • Adanya dukungan terhadap peringatan Asyura dan pembelaan terhadap tokoh-tokoh Syiah dalam politik nasional.

  • Masuknya tokoh-tokoh Syiah ke dalam struktur pengurus partai dan legislatif, terutama yang menyuarakan pluralisme secara ekstrem.


3. Strategi Halus dan Taqiyah dalam Politik

Syiah menggunakan taqiyah (berpura-pura untuk menutupi keyakinan) sebagai alat utama infiltrasi. Mereka tidak akan langsung mengaku sebagai Syiah, tapi menggunakan narasi-narasi umum seperti:

  • “Kita semua bersaudara.”

  • “Tidak usah mengkafirkan.”

  • “Kita butuh persatuan, bukan perpecahan.”

  • “Syiah itu sama seperti Sunni, hanya beda sedikit.”

Padahal di balik itu semua, mereka menjalankan agenda yang telah lama disusun untuk menjadikan Syiah sebagai kekuatan dominan. Rasulullah ﷺ sudah memperingatkan akan munculnya golongan yang menyimpang dari dalam:

يَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ حُدَثَاءُ الْأَسْنَانِ، سُفَهَاءُ الْأَحْلَامِ، يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ
"Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang masih muda usianya, dangkal pemikirannya, mereka berkata dengan sebaik-baiknya ucapan manusia, namun keluar dari agama sebagaimana anak panah keluar dari busurnya."
(HR. Bukhari dan Muslim)


4. Bahaya Bagi Umat dan Negara

Penyusupan ini sangat membahayakan karena akan:

  • Memecah belah persatuan umat Islam, dengan memunculkan konflik sektarian.

  • Menyeret negara dalam konflik Timur Tengah, seperti yang terjadi di Yaman dan Suriah.

  • Mengubah arah kebijakan politik, menjadi pro-Iran dan anti-Sunni.

  • Menggunakan kekuasaan untuk menyebarkan paham Syiah, melalui kurikulum pendidikan, media, dan kebijakan publik.


5. Waspada dan Tolak Penyusupan Ideologi Sesat!

Umat Islam wajib bersatu dalam menolak penyusupan Syiah ke dunia politik. Ini bukan soal perbedaan mazhab biasa, tapi menyangkut aqidah dan kelangsungan Islam yang murni.

Ulama-ulama besar telah memperingatkan kita agar tidak tertipu oleh wajah manis Syiah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

الرَّافِضَةُ أَعْظَمُ النَّاسِ كَذِبًا وَأَكْثَرُهُمْ نِفَاقًا
“Rafidhah (Syiah) adalah kelompok manusia yang paling banyak berdusta dan paling besar kemunafikannya.”
(Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah, 1/59)


Penutup

Syiah bukan hanya sekadar perbedaan dalam fikih atau ijtihad, tapi merupakan proyek ideologis dan politik global yang berbahaya. Penyusupan mereka ke dalam partai politik adalah langkah strategis yang harus disadari oleh umat Islam. Jika kita lalai, maka akan ada saatnya negara ini dikuasai oleh ideologi Syiah, dan saat itu aqidah umat berada di ujung tanduk.

Sudah saatnya umat Islam kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah, serta bersatu di bawah bimbingan para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah untuk menjaga kemurnian Islam dan menolak segala bentuk penyimpangan.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: