Syiahindonesia.com – Di antara ajaran paling aneh dan tidak masuk akal dalam doktrin Syiah Imamiyah adalah konsep raj’ah, yaitu kepercayaan bahwa setelah munculnya Imam Mahdi, akan terjadi kebangkitan sebagian orang yang sudah mati untuk kembali ke dunia. Ajaran ini tidak dikenal dalam Islam versi Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan dianggap sebagai khurafat yang menyesatkan.
Menurut keyakinan Syiah, orang-orang yang akan dibangkitkan dalam raj’ah adalah para imam mereka yang telah wafat, serta sebagian musuh-musuh mereka dari kalangan sahabat Nabi dan tokoh-tokoh Islam, yang mereka anggap zhalim. Tujuannya? Untuk membalas dendam dan menegakkan keadilan versi Syiah.
Apa Itu Raj’ah dalam Keyakinan Syiah?
Raj’ah secara bahasa berarti "kembali", dan dalam terminologi Syiah, itu adalah kembalinya sebagian manusia dari kubur sebelum kiamat, khususnya para imam mereka yang dianggap ma’shum (suci dari dosa), serta para musuh Syiah yang akan dihidupkan untuk disiksa dan dihukum oleh para imam.
Sebagian besar referensi raj’ah ini dapat ditemukan dalam kitab-kitab klasik Syiah seperti Al-Irsyad karya Syaikh al-Mufid dan Bihar al-Anwar karya al-Majlisi, yang secara terang-terangan menyebut raj’ah sebagai salah satu prinsip dasar dalam mazhab mereka.
Raj’ah: Akidah atau Dendam Masa Lalu?
Konsep raj’ah tidak lebih dari proyeksi dendam sejarah yang ditanamkan oleh para ulama Syiah kepada umatnya. Dalam banyak riwayat Syiah, disebutkan bahwa:
-
Ali bin Abi Thalib akan bangkit kembali dan mengadili Abu Bakar, Umar, dan Aisyah, lalu menghukum mereka.
-
Husain bin Ali akan bangkit dan menghukum Bani Umayyah dan pengikutnya.
-
Para imam Syiah akan memerintah dunia sebelum kiamat, mengalahkan para musuh yang dibangkitkan.
Kepercayaan ini jelas-jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang menyatakan bahwa semua manusia akan dibangkitkan sekaligus pada hari kiamat, bukan sebagian di dunia sebelum kiamat.
Raj’ah dalam Islam: Tidak Ada Dalilnya
Dalam ajaran Ahlus Sunnah, tidak ada konsep raj’ah seperti yang diyakini Syiah. Yang ada adalah hari kebangkitan (yaumul ba’ts) setelah kiamat, di mana seluruh manusia akan diadili oleh Allah ﷻ, bukan oleh imam-imam Syiah.
Rasulullah ﷺ tidak pernah mengajarkan bahwa ada manusia yang akan bangkit sebelum kiamat untuk membalas dendam atas kezaliman di dunia. Bahkan para sahabat Nabi yang dituduh zalim oleh Syiah justru dipuji oleh Allah dalam Al-Qur’an, seperti firman-Nya:
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (para sahabat), mereka berdoa: 'Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu daripada kami.’...”
(QS. Al-Hasyr: 10)
Kenapa Raj’ah Bahaya?
Karena ajaran ini bukan hanya menyimpang, tetapi juga mengandung potensi besar perpecahan dan kebencian antar umat Islam. Konsep ini mengajarkan umat untuk menyimpan dendam, mengagung-agungkan balas dendam, dan menganggap para sahabat Nabi sebagai musuh yang pantas dihukum saat imam mereka kembali.
Raj’ah juga memperkuat doktrin imam-imam ma’shum Syiah sebagai tokoh superman yang bisa hidup kembali, memerintah dunia, dan menghukum semua lawan. Ini membuka ruang untuk kultus individu dan pengkultusan imam secara berlebihan, sesuatu yang ditolak oleh Islam.
Kesimpulan
Raj’ah adalah salah satu ajaran paling sesat dan aneh dalam Syiah yang tidak punya dasar dari Al-Qur’an maupun sunnah Nabi ﷺ. Kepercayaan ini tidak hanya bertentangan dengan logika, tapi juga dengan prinsip tauhid dan keadilan Allah. Umat Islam harus waspada terhadap ajaran-ajaran seperti ini yang mencemari akidah dan menanamkan kebencian terhadap para sahabat dan generasi awal Islam.
(albert/syiahindonesia.com)************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: