Kedudukan Sahabat dalam Islam
Islam memberikan kedudukan yang sangat tinggi kepada para sahabat Nabi. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
"Dan orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya." (QS. At-Taubah: 100)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah telah meridhai para sahabat dan menempatkan mereka dalam posisi yang mulia. Tidak ada ruang bagi fitnah atau kebencian terhadap mereka dalam ajaran Islam yang murni.
Fitnah Syiah terhadap Sahabat Nabi
Dalam banyak literatur Syiah, beberapa sahabat utama seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan difitnah dengan berbagai tuduhan tidak berdasar. Mereka dituduh mengambil hak Ali bin Abi Thalib atas kepemimpinan umat Islam dan dianggap berkhianat terhadap ajaran Nabi.
Tuduhan-tuduhan ini sangat tidak masuk akal dan bertentangan dengan fakta sejarah serta dalil-dalil yang jelas dalam Al-Qur'an dan hadits. Rasulullah ﷺ sendiri memberikan pujian dan penghormatan yang tinggi kepada mereka.
Dalil-dalil yang Membantah Fitnah Terhadap Sahabat
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ
"Janganlah kalian mencela sahabatku. Jika salah seorang dari kalian menginfakkan emas sebesar Gunung Uhud, itu tidak akan menyamai satu mud (sumbangan kecil) mereka atau setengahnya sekalipun." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan para sahabat di sisi Allah dan Rasul-Nya. Mencela atau merendahkan mereka adalah tindakan yang sangat tercela dan bertentangan dengan ajaran Islam.
Pandangan Ahlus Sunnah terhadap Sahabat
Ahlus Sunnah wal Jamaah meyakini bahwa semua sahabat adalah manusia yang beriman dan berjasa besar dalam perjuangan Islam. Meski mereka tidak luput dari kesalahan sebagai manusia biasa, kecintaan dan penghormatan terhadap mereka tetap menjadi bagian dari akidah Ahlus Sunnah.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits:
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
"Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para sahabat), kemudian generasi sesudahnya, kemudian generasi sesudahnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menegaskan keutamaan para sahabat sebagai generasi terbaik umat Islam.
Kesimpulan
Fitnah terhadap para sahabat Nabi ﷺ dalam ajaran Syiah merupakan upaya yang jelas bertentangan dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Islam memerintahkan umatnya untuk menghormati dan mencintai para sahabat, karena mereka adalah generasi yang paling dekat dengan Rasulullah ﷺ dan paling memahami ajarannya. Oleh karena itu, umat Islam harus berhati-hati terhadap segala bentuk fitnah dan tetap berpegang teguh pada ajaran Islam yang murni.
(albert/syiahindonesia.com)
0 komentar: