Breaking News
Loading...

Buntut Pernyataan Menaq Yaqut, Syiah dan Ahmadiyah Indonesia Beri Tantangan Ini

Syiahindonesia.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tengah berhadapan dengan pro dan kontra yang mengiringi pernyataannya. Sebab Gus Yaqut, demikian biasa ia dipanggil, sempat menyuarakan keinginan untuk mengafirmasi hak beragama kelompok-kelompok minoritas termasuk aliran Syiah dan Ahmadiyah.

Pernyataan ini pun berbuah tanggapan dari representatif kelompok-kelompok yang disebutkan. Juru Bicara Jemaah Ahmadiyah Indonesia misalnya, Yendra Budiana, yang menilai pernyataan Yaqut adalah sesuatu yang senormalnya disampaikan seorang pejabat negara.

"Kami melihatnya normal saja," kata Yendra, Minggu (27/12). "Mengapresiasi tapi tidak terlalu berlebihan apalagi berekspektasi tinggi."

Namun jika pernyataan itu akan dibuktikan, imbuh Yendra, maka disarankan dengan membuka "ruang perjumpaan" dengan berbagai kelompok agama yang difasilitasi kementerian. Namun bukan untuk mendiskusikan keyakinan Ahmadiyah, tetapi lebih kepada bagaimana mengimplementasikan semua pemikiran keagamaan untuk berkontribusi dalam persoalan bangsa.

"Misalnya bagaimana bersama-sama saling membantu di tengah pandemi COVID-19 atau bagaimana memberantas pandemi radikalisme," jelas Yendra, dikutip dari BBC Indonesia, Senin (28/12). "Harusnya semua agama bersatu, karena esensi beragama memberikan solusi. Kalau kelompok agama hanya bicarakan keyakinan, itu jauh dari esensi."

"Kami tidak meminta apa-apa, minta dibangun masjid juga tidak. Bisa berkontribusi itu sudah cukup," imbuh Yendra.

Muhsin Labib dari kelompok Syiah Indonesia juga mengungkap pernyataan serupa. Ia menilai pernyataan Yaqut bukanlah hal baru, namun ia berharap agar sang menteri benar-benar menjalankan amanatnya dalam menjamin kebebasan berkeyakinan dan beragama bagi semua warga negara.

"Semoga pemegang amanat dapat melaksanakan tugasnya," tutur Muhsin. "Termasuk memberikan perlakuan yang setara kepada setiap warga negara apapun keyakinan, etnik dan afiliasi politiknya."

Kendati demikian, Menag Yaqut rupanya sudah memberikan klarifikasi soal afirmasi hak beragama yang menimbulkan kontroversi ini. Dalam pernyataannya, Yaqut menegaskan afirmasi yang ia janjikan semata untuk melindungi hak setiap WNI.




"Tidak ada pernyataan saya melindungi organisasi atau kelompok Syiah dan Ahmadiyah. Sikap saya sebagai menteri agama melindungi mereka sebagai warga negara," tegas Yaqut, Jumat (25/12). "Sekali lagi, sebagai warga negara. Bukan jemaah Syiah dan Ahmadiyah." wowkeren.com



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: