Syiahindonesia.com - Melalui sebuah surat resmi, anggota Kongres Republik AS mendesak Jerman untuk memasukkan Hizbullah yang didukung Iran sebagai kelompok teroris, lansir Anadolu Agency pada Kamis (1/8/2019).
“Kami mendesak pemerintah Anda untuk mengambil langkah besar dalam perang melawan terorisme, dan menghilangkan perbedaan buatan antara cabang-cabang militer dan politik Hizbullah,” kata surat itu kepada Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas.
Cabang militer Hizbullah telah dilarang di Jerman, namun entitas politiknya tidak.
“Tidak mungkin ada dialog dengan organisasi teroris. Oleh karena itu kami mendesak Republik Federal Jerman untuk menunjuk Hizbullah sebagai sebuah organisasi teroris secara keseluruhan,” surat itu menyimpulkan.
Pada Rabu (31/7), Jerman menolak permintaan AS untuk berkontribusi pada misi militer yang dipimpin AS untuk berpatroli di perairan Teluk Persia.
Berbicara pada konferensi pers di Berlin, wakil juru bicara pemerintah Ulrike Demmer mengkonfirmasi bahwa AS baru-baru ini mempresentasikan rencananya untuk misi tersebut, tetapi pemerintah Jerman keberatan.
AS, yang telah menetapkan seluruh organisasi Hizbullah sebagai organisasi teroris. Bahkan AS dan Uni Emirat Arab, menjatuhkan sanksi kepada dua perwakilan Hizbullah di parlemen Lebanon, serta seorang pejabat tinggi keamanan Hizbullah pada awal Juli.
Argentina baru-baru ini menjadi negara Amerika Latin pertama yang memasukkan Hizbullah sebagai kelompok teroris.
Hizbullah saat ini mewakili sekitar sepersepuluh dari 128 kursi Parlemen Lebanon. (rafa/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Kami mendesak pemerintah Anda untuk mengambil langkah besar dalam perang melawan terorisme, dan menghilangkan perbedaan buatan antara cabang-cabang militer dan politik Hizbullah,” kata surat itu kepada Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas.
Cabang militer Hizbullah telah dilarang di Jerman, namun entitas politiknya tidak.
“Tidak mungkin ada dialog dengan organisasi teroris. Oleh karena itu kami mendesak Republik Federal Jerman untuk menunjuk Hizbullah sebagai sebuah organisasi teroris secara keseluruhan,” surat itu menyimpulkan.
Pada Rabu (31/7), Jerman menolak permintaan AS untuk berkontribusi pada misi militer yang dipimpin AS untuk berpatroli di perairan Teluk Persia.
Berbicara pada konferensi pers di Berlin, wakil juru bicara pemerintah Ulrike Demmer mengkonfirmasi bahwa AS baru-baru ini mempresentasikan rencananya untuk misi tersebut, tetapi pemerintah Jerman keberatan.
AS, yang telah menetapkan seluruh organisasi Hizbullah sebagai organisasi teroris. Bahkan AS dan Uni Emirat Arab, menjatuhkan sanksi kepada dua perwakilan Hizbullah di parlemen Lebanon, serta seorang pejabat tinggi keamanan Hizbullah pada awal Juli.
Argentina baru-baru ini menjadi negara Amerika Latin pertama yang memasukkan Hizbullah sebagai kelompok teroris.
Hizbullah saat ini mewakili sekitar sepersepuluh dari 128 kursi Parlemen Lebanon. (rafa/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: