Syiahindonesia.com - Bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi yang dapat membantu Amerika Serikat mengobrak-abrik keuangan kelompok teroris Hizbullah ada hadiah sebesar $10 juta.
Dilansir DW, Amerika Serikat hari Senin (22/4/2019) menawarkan hadiah sampai $10 juta bagi siapa saja yang dapat membantunya memutus aliran dana ke kelompok teroris Syiah asal Libanon, Hizbullah.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan membutuhkan informasi perihal jalur-jalur penting keuangan Hizbullah, siapa saja pendonornya dan lembaga keuangan mana saja yang membantu transaksi keuangan dan bisnis kelompok teror itu.
Deplu AS menyebutkan tiga nama pengelola keuangan, sebagai contoh, yang aktivitasnya akan dihentikan.
Adham Tabaja diduga merupakan anggota Hizbullah yang memiliki hubungan langsung dengan elemen-elemen senior organisasi tersebut, termasuk komponen operasional teroris itu, Islamic Jihad (Jihad Islam). Tabaja diketahui menguasai sejumlah properti di Libanon atas nama kelompok Syiah bersenjata tersebut.
Ali Youssef Charara diduga menerima jutaan dolar dari Hizbullah untuk diinvestasikan di proyek-proyek yang secara finansial akan menyokong aktivitas kelompok Syiah itu.
Mohammad Ibrahim Bazzi diduga menyediakan jutaan dolar bagi Hizbullah dari hasil bisnis yang dilakoninya.
Menlu Amerika Serikat Mike Pompeo menunjuk seruan aksi penggalangan donasi bagi Hizbullah belum lama ini merupakan salah satu tanda bahwa sanksi yang dijatuhkannya terhadap Iran membuahkan hasil. Sebagaimana diketahui, negara Syiah Iran merupakan salah satu penyandang dana utama untuk kelompok Syiah bersenjata asal Libanon itu.
Hizbullah, yang juga berfungsi sebagai partai politik, saat ini menguasai beberapa kursi kabinet dalam pemerintahan Libanon.
Sejak program Reward for Justice diluncurkan tahun 1984, Amerika Serikat sudah mengeluarkan uang lebih dari $150 juta sebagai hadiah bagi 100 orang lebih yang memberikan informasi kepadanya guna mencegah serangan-serangan teror terjadi. Indonesia.worldtimes.news
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Dilansir DW, Amerika Serikat hari Senin (22/4/2019) menawarkan hadiah sampai $10 juta bagi siapa saja yang dapat membantunya memutus aliran dana ke kelompok teroris Syiah asal Libanon, Hizbullah.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan membutuhkan informasi perihal jalur-jalur penting keuangan Hizbullah, siapa saja pendonornya dan lembaga keuangan mana saja yang membantu transaksi keuangan dan bisnis kelompok teror itu.
Deplu AS menyebutkan tiga nama pengelola keuangan, sebagai contoh, yang aktivitasnya akan dihentikan.
Adham Tabaja diduga merupakan anggota Hizbullah yang memiliki hubungan langsung dengan elemen-elemen senior organisasi tersebut, termasuk komponen operasional teroris itu, Islamic Jihad (Jihad Islam). Tabaja diketahui menguasai sejumlah properti di Libanon atas nama kelompok Syiah bersenjata tersebut.
Ali Youssef Charara diduga menerima jutaan dolar dari Hizbullah untuk diinvestasikan di proyek-proyek yang secara finansial akan menyokong aktivitas kelompok Syiah itu.
Mohammad Ibrahim Bazzi diduga menyediakan jutaan dolar bagi Hizbullah dari hasil bisnis yang dilakoninya.
Menlu Amerika Serikat Mike Pompeo menunjuk seruan aksi penggalangan donasi bagi Hizbullah belum lama ini merupakan salah satu tanda bahwa sanksi yang dijatuhkannya terhadap Iran membuahkan hasil. Sebagaimana diketahui, negara Syiah Iran merupakan salah satu penyandang dana utama untuk kelompok Syiah bersenjata asal Libanon itu.
Hizbullah, yang juga berfungsi sebagai partai politik, saat ini menguasai beberapa kursi kabinet dalam pemerintahan Libanon.
Sejak program Reward for Justice diluncurkan tahun 1984, Amerika Serikat sudah mengeluarkan uang lebih dari $150 juta sebagai hadiah bagi 100 orang lebih yang memberikan informasi kepadanya guna mencegah serangan-serangan teror terjadi. Indonesia.worldtimes.news
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: