Syiahindonesia.com - Terjadi kontak antara saya dan seseorang, ia menelepon saya dan ia mulai betutur kata dan berbasa-basi dan selanjutnya masuk kedalam pembahasan ahlul bait dan syi'ah.Ia mengabarkan bahwasanya madzhabnya adalah madzhab ja'fari dan bukan hanafi, maliki, syafi'i, dan hambali.
Maka saya hanya menjawab "na'am" serta bertanya apa hakikat madzhab ja'fari dan perbedaan dari madzhab-madzhab lainnya. Maka ia menjawab "madzhab ja'fari adalah madzhab yang memuliakan ahlul bait dan keturunannya" Lantas saya menjawabnya kembali " afwan, perlu antum ketahui bahwasanya Imam empat -Abu Hanifah, Malik, Syafii, Ahmad- seluruhnya memuliakan ahlul bait dan keturunanya.
Sama sekali imam yang empat tidak mencela mereka bahkan memuliakannya. Bagaimana engkau menjadikan kekhususan madzhab ja'fari dengan mencintai ahlul bait dan mengeluarkan madzhab lainnya dari kecintaan terhadap ahlul bait.
Semua ulama ahlussunnah memuliakan ahlul bait karena Allah dan rasulNya telah memuliakan mereka.
Allah berfirman:
إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجز أهل البيت و يطهركم تطهيرا
"Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kalian, wahai Ahlul Bait dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya.” (Al-Ahzab: 33)
Akan tetapi dalil quran inilah yang digunakan olehnya dan yang semisalnya untuk mengatakan bahwasanya Ahlul bait ma'sum dan tidak ada kesalahan dan dosa. Dan berdalil bahwasanya Allah akan menyucikan mereka.
Namun istidlal mereka sangat bathil dan salah. Karena bukan berarti Allah ingin menyucikan mereka bahwasanya Allah menjadikan mereka ma'shum. Dan begitupula, bukan berarti Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dengan menyatakan mereka adalah ma'shum. Sama sekali Allah tidak mengatakan mereka ma'shum. Lantas bagaimana dengan firman Allah ta'ala:
و ينزل عليكم من السماء ماء ليطهركم و يذهب عنكم رجز الشيطان
"Dan Allah menurunkan air dari langit untuk menyucikan mereka dan menghilangkan dosa (kekejian) syaithon" (QS Al Anfal: 11)
Nah perhatikanlah wahai syiah yang mengatakan ahul bait ma'shum dikarenakan Allah menginginkan untuk menghilangkan dosa dan menyuciknnya. Maka bagaimana dengan ayat ini yang menyatakan bahwasanya seorang muslim yang berwudhu maka Allah telah menyucikannya dan menghilangkan dosa darinya?! sungguh bathil lah pendalilan mereka dengan mengatakan ahlul bait ma'shum.
Kemudian masuklah dalam pembahasan bahwasanya khilafah seharusnya dipegang Ali bin Abi thalib setelah Nabi dan Abu Bakr tidak berhak memegang khilafah. Dan berdalil dengan keutamaan Ahlul bait. Akan tetapi dalil mereka sangatlah tidak jelas. Yang menyatakan bahwasanya Ali lebih berhak memegang khilafah dari pada Abu Bakr.
Namun jelaslah ini pendapat yang rusak dan salah ketahuilah bahwasanya para sahabat berijma' dengan mengatakan bahwasanya Abu bakr lebih utama dari pada Ali Radhiyallahu anhuma. Diantaranya adalah:
Apa yang diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Kami selalu membanding-bandingkan para sahabat di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam maka kami sepakat memilih Abu bakar yang paling utama, kemudian Umar, selanjutnya Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu.”
Dan diriwayatkan dari Muhammad bin al-Hanafiyyah dia berkata, “Kutanyakan pada ayahku siapa manusia yang paling baik setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam” Maka beliau menjawab, “Abu Bakar!” Kemudian kutanyakan lagi, “Siapa setelahnya?” Beliau menjawab, “Umar.” Dan aku takut jika dia menyebut Utsman sesudahnya maka kukatakan, “Setelah itu pasti anda. Namun beliau menjawab, “Aku hanyalah salah seorang dari kaum muslimin”.
Dan Nabi Muhammad telah mengisyaratkan bahwasanya yang lebih berhak untuk menjadi kholifah setelahnya adalah abu bakr dengan mengatakan:
أبى المؤمنون إلا أبابكر
"Orang-orang mukmin akan enggan untuk menjadikan seseorang sebagai kholifah kecuali abu bakr"
Dan ketahuilah bahwasanya syiah hanya mengaku-ngaku mencintai ahlul bait, padahal hakikatya syiah mencela mereka. Lihatlah apa yang dituduhkan kepada aisyah bahwasanya ia seorang zaniyah (pezina)?! Sejahat itukah otak mereka? Dan sejorok itukah lidah mereka? padahal jelas aisyah adalah istri nabi. Dan jelaslah istri nabi termasuk Ahlul bait.
Diriwayatkan dari Zaid bin Arqam :
Zaid ibnu Arqam berkata: Rasulullah pernah berdiri di depan kami pada suatu hari sebagai khatib di daerah mata air yang bernama Khum –daerah antara Makkah dan Madinah. Beliau memuji Allah dan menyanjung-Nya. Beliau memberi nasehat dan memberi peringatan, kemudian berkata: ‘Amma ba’du, wahai manusia, sesungguhnya aku adalah manusia biasa yang sebentar lagi akan datang utusan Rabbku (malaikat maut), dan aku akan menyambutnya. Aku tinggalkan di antara kalian dua perkara yang berat. Pertama kitab Allah, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Ambillah kitab Allah ini dan berpeganglah dengannya’. Berkata Zaid, maka Rasulullah menganjurkan dan memberi semangat untuk berpegang dengan kitab Allah. Kemudian beliau berkata: “Yang kedua Ahlul Baitku. Aku peringatkan kalian tentang Ahlul Baitku, Aku peringatkan kalian tentang Ahlul Baitku, Aku peringatkan kalian tentang Ahlul Baitku.” Maka Hushain berkata kepada Zaid: “Siapakah Ahlul Baitnya, ya Zaid? Bukankah istri-istrinya termasuk Ahlul Bait?” Zaid menjawab: “Istri-istri beliau termasuk Ahlul Baitnya. Ahlul Bait adalah orang yang diharamkan menerima shadaqah setelah beliau.” Hushain berkata: “Siapakah (lagi) mereka?” Zaid menjawab: “Mereka adalah keluarga Ali, keluarga ‘Aqil, keluarga Ja’far dan keluarga ‘Abbas.” Hushain bertanya lagi: “Apakah semua mereka diharamkan menerima shadaqah?” Zaid menjawab:”Ya.” (HR. Muslim dalam Shahih-nya dengan Syarh An-Nawawi juz 15/174-175 no. 6175)
Lantas sekeji itukah lidah mereka?! Itulah Maling teriak maling. Padahal merekalah pezina melegalkan nikah mut'ah dengan akad bathil dan tidak sah.
Dan yang lebih keji lagi apa yang keluar dari lisannya dengan mengatakan bahwasanya khumaini akan menebus dosa kaum muslimin. Sungguh akidah yang rusak dan perkataan yang hina. Bagaimana jika seorang pembunuh kaum muslimin dan pembatai darah mereka bisa menebus dosa? Manusia yang terbaik saja Nabi Muhammad mengatakan:
مَعْشَرَ قُرَيْشٍ اشْتَرُوا أَنْفُسَكُمْ ، لاَ أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا ، يَا بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ لاَ أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا ، يَا عَبَّاسُ بْنَ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ لاَ أُغْنِي عَنْكَ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا ، وَيَا صَفِيَّةُ عَمَّةَ رَسُولِ اللَّهِ لاَ أُغْنِي عَنْكِ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا ، وَيَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَلِينِي مَا شِئْتِ مِنْ مَالِي لاَ أُغْنِي عَنْكِ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا
"Wahai orang-orang quraisy tolonglah diri kalian, sesungguhnya aku tidak dapat menolong kalian dari adzab Allah sedikitpun. Wahai bani abdi manaf sesungguhya aku tidak dapat menolong kalian dari adzab Allah sedikitpun. Wahai Abbas bin Abdil Muttholib sesungguhnya aku tidak dapat menolong engkau dari adzab Allah. Wahai shofiyyah bibi Rasulullah sesungguhnya aku tidak dapat menolong engkau dari adzab Allah sedikitpun. Wahai Fatimah anak Muhammad mintalah dariku apa yang engkau inginkan dari hartaku karena sesungguhnya aku tidak dapat menolong engkau dari adzab Allah" HR Bukhari
Dan keluar juga dari mulutnya dengan mengatakan bahwasanya Abu bakr, Umar, Utsman kafir kekal dineraka. Namun kebodohan ini hanya ia lontarkan dengan hawa nafsunya tanpa melihat kedalam Al quran al karim bahwasanya Allah membantah perkataan mereka yang keji. Allah berfirman:
و السابقون الأولون من المهاجرين و الأنصار و الذين اتبعوهم بإحسان رضي الله عنهم و رضوا عنه و أعد لهم جنات تجري تحتها الأنهار
"Dan orang-orang yang terlebih dahulu dan yang pertama dari muhajirin dan anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allahu ridha terhadap mereka dan mereka ridho kepada Allah. Dan Allah menyiapkan mereka surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai" (QS At Taubah 100)
Siapakah orang yang bersama nabi tatkala hijroh? sampai-sampai Allah mengekalkan ceritanya dalam Al Qur'an? Tentulah ia adalah Abu Bakr. Lihatlah bagaimana beliau sangat setia kepada Rasulullah tatkala berhijrah. Akankah para syiah lupa dengan ayat quran ini sehingga mengatakan bahwasanya Abu Bakr di neraka karena kekafirannya?!
Bagi anda yang telah masuk syiah hendaklah keluar dari kelompok mereka dan bertaubatlah.
Semoga yang sedikit ini bermanfaat untuk kita semua.
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
foto illustrasi; pengikut Syiah di Indonesia |
Maka saya hanya menjawab "na'am" serta bertanya apa hakikat madzhab ja'fari dan perbedaan dari madzhab-madzhab lainnya. Maka ia menjawab "madzhab ja'fari adalah madzhab yang memuliakan ahlul bait dan keturunannya" Lantas saya menjawabnya kembali " afwan, perlu antum ketahui bahwasanya Imam empat -Abu Hanifah, Malik, Syafii, Ahmad- seluruhnya memuliakan ahlul bait dan keturunanya.
Sama sekali imam yang empat tidak mencela mereka bahkan memuliakannya. Bagaimana engkau menjadikan kekhususan madzhab ja'fari dengan mencintai ahlul bait dan mengeluarkan madzhab lainnya dari kecintaan terhadap ahlul bait.
Semua ulama ahlussunnah memuliakan ahlul bait karena Allah dan rasulNya telah memuliakan mereka.
Allah berfirman:
إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجز أهل البيت و يطهركم تطهيرا
"Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kalian, wahai Ahlul Bait dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya.” (Al-Ahzab: 33)
Akan tetapi dalil quran inilah yang digunakan olehnya dan yang semisalnya untuk mengatakan bahwasanya Ahlul bait ma'sum dan tidak ada kesalahan dan dosa. Dan berdalil bahwasanya Allah akan menyucikan mereka.
Namun istidlal mereka sangat bathil dan salah. Karena bukan berarti Allah ingin menyucikan mereka bahwasanya Allah menjadikan mereka ma'shum. Dan begitupula, bukan berarti Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dengan menyatakan mereka adalah ma'shum. Sama sekali Allah tidak mengatakan mereka ma'shum. Lantas bagaimana dengan firman Allah ta'ala:
و ينزل عليكم من السماء ماء ليطهركم و يذهب عنكم رجز الشيطان
"Dan Allah menurunkan air dari langit untuk menyucikan mereka dan menghilangkan dosa (kekejian) syaithon" (QS Al Anfal: 11)
Nah perhatikanlah wahai syiah yang mengatakan ahul bait ma'shum dikarenakan Allah menginginkan untuk menghilangkan dosa dan menyuciknnya. Maka bagaimana dengan ayat ini yang menyatakan bahwasanya seorang muslim yang berwudhu maka Allah telah menyucikannya dan menghilangkan dosa darinya?! sungguh bathil lah pendalilan mereka dengan mengatakan ahlul bait ma'shum.
Kemudian masuklah dalam pembahasan bahwasanya khilafah seharusnya dipegang Ali bin Abi thalib setelah Nabi dan Abu Bakr tidak berhak memegang khilafah. Dan berdalil dengan keutamaan Ahlul bait. Akan tetapi dalil mereka sangatlah tidak jelas. Yang menyatakan bahwasanya Ali lebih berhak memegang khilafah dari pada Abu Bakr.
Namun jelaslah ini pendapat yang rusak dan salah ketahuilah bahwasanya para sahabat berijma' dengan mengatakan bahwasanya Abu bakr lebih utama dari pada Ali Radhiyallahu anhuma. Diantaranya adalah:
Apa yang diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Kami selalu membanding-bandingkan para sahabat di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam maka kami sepakat memilih Abu bakar yang paling utama, kemudian Umar, selanjutnya Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu.”
Dan diriwayatkan dari Muhammad bin al-Hanafiyyah dia berkata, “Kutanyakan pada ayahku siapa manusia yang paling baik setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam” Maka beliau menjawab, “Abu Bakar!” Kemudian kutanyakan lagi, “Siapa setelahnya?” Beliau menjawab, “Umar.” Dan aku takut jika dia menyebut Utsman sesudahnya maka kukatakan, “Setelah itu pasti anda. Namun beliau menjawab, “Aku hanyalah salah seorang dari kaum muslimin”.
Dan Nabi Muhammad telah mengisyaratkan bahwasanya yang lebih berhak untuk menjadi kholifah setelahnya adalah abu bakr dengan mengatakan:
أبى المؤمنون إلا أبابكر
"Orang-orang mukmin akan enggan untuk menjadikan seseorang sebagai kholifah kecuali abu bakr"
Dan ketahuilah bahwasanya syiah hanya mengaku-ngaku mencintai ahlul bait, padahal hakikatya syiah mencela mereka. Lihatlah apa yang dituduhkan kepada aisyah bahwasanya ia seorang zaniyah (pezina)?! Sejahat itukah otak mereka? Dan sejorok itukah lidah mereka? padahal jelas aisyah adalah istri nabi. Dan jelaslah istri nabi termasuk Ahlul bait.
Diriwayatkan dari Zaid bin Arqam :
Zaid ibnu Arqam berkata: Rasulullah pernah berdiri di depan kami pada suatu hari sebagai khatib di daerah mata air yang bernama Khum –daerah antara Makkah dan Madinah. Beliau memuji Allah dan menyanjung-Nya. Beliau memberi nasehat dan memberi peringatan, kemudian berkata: ‘Amma ba’du, wahai manusia, sesungguhnya aku adalah manusia biasa yang sebentar lagi akan datang utusan Rabbku (malaikat maut), dan aku akan menyambutnya. Aku tinggalkan di antara kalian dua perkara yang berat. Pertama kitab Allah, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Ambillah kitab Allah ini dan berpeganglah dengannya’. Berkata Zaid, maka Rasulullah menganjurkan dan memberi semangat untuk berpegang dengan kitab Allah. Kemudian beliau berkata: “Yang kedua Ahlul Baitku. Aku peringatkan kalian tentang Ahlul Baitku, Aku peringatkan kalian tentang Ahlul Baitku, Aku peringatkan kalian tentang Ahlul Baitku.” Maka Hushain berkata kepada Zaid: “Siapakah Ahlul Baitnya, ya Zaid? Bukankah istri-istrinya termasuk Ahlul Bait?” Zaid menjawab: “Istri-istri beliau termasuk Ahlul Baitnya. Ahlul Bait adalah orang yang diharamkan menerima shadaqah setelah beliau.” Hushain berkata: “Siapakah (lagi) mereka?” Zaid menjawab: “Mereka adalah keluarga Ali, keluarga ‘Aqil, keluarga Ja’far dan keluarga ‘Abbas.” Hushain bertanya lagi: “Apakah semua mereka diharamkan menerima shadaqah?” Zaid menjawab:”Ya.” (HR. Muslim dalam Shahih-nya dengan Syarh An-Nawawi juz 15/174-175 no. 6175)
Lantas sekeji itukah lidah mereka?! Itulah Maling teriak maling. Padahal merekalah pezina melegalkan nikah mut'ah dengan akad bathil dan tidak sah.
Dan yang lebih keji lagi apa yang keluar dari lisannya dengan mengatakan bahwasanya khumaini akan menebus dosa kaum muslimin. Sungguh akidah yang rusak dan perkataan yang hina. Bagaimana jika seorang pembunuh kaum muslimin dan pembatai darah mereka bisa menebus dosa? Manusia yang terbaik saja Nabi Muhammad mengatakan:
مَعْشَرَ قُرَيْشٍ اشْتَرُوا أَنْفُسَكُمْ ، لاَ أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا ، يَا بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ لاَ أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا ، يَا عَبَّاسُ بْنَ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ لاَ أُغْنِي عَنْكَ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا ، وَيَا صَفِيَّةُ عَمَّةَ رَسُولِ اللَّهِ لاَ أُغْنِي عَنْكِ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا ، وَيَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَلِينِي مَا شِئْتِ مِنْ مَالِي لاَ أُغْنِي عَنْكِ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا
"Wahai orang-orang quraisy tolonglah diri kalian, sesungguhnya aku tidak dapat menolong kalian dari adzab Allah sedikitpun. Wahai bani abdi manaf sesungguhya aku tidak dapat menolong kalian dari adzab Allah sedikitpun. Wahai Abbas bin Abdil Muttholib sesungguhnya aku tidak dapat menolong engkau dari adzab Allah. Wahai shofiyyah bibi Rasulullah sesungguhnya aku tidak dapat menolong engkau dari adzab Allah sedikitpun. Wahai Fatimah anak Muhammad mintalah dariku apa yang engkau inginkan dari hartaku karena sesungguhnya aku tidak dapat menolong engkau dari adzab Allah" HR Bukhari
Dan keluar juga dari mulutnya dengan mengatakan bahwasanya Abu bakr, Umar, Utsman kafir kekal dineraka. Namun kebodohan ini hanya ia lontarkan dengan hawa nafsunya tanpa melihat kedalam Al quran al karim bahwasanya Allah membantah perkataan mereka yang keji. Allah berfirman:
و السابقون الأولون من المهاجرين و الأنصار و الذين اتبعوهم بإحسان رضي الله عنهم و رضوا عنه و أعد لهم جنات تجري تحتها الأنهار
"Dan orang-orang yang terlebih dahulu dan yang pertama dari muhajirin dan anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allahu ridha terhadap mereka dan mereka ridho kepada Allah. Dan Allah menyiapkan mereka surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai" (QS At Taubah 100)
Siapakah orang yang bersama nabi tatkala hijroh? sampai-sampai Allah mengekalkan ceritanya dalam Al Qur'an? Tentulah ia adalah Abu Bakr. Lihatlah bagaimana beliau sangat setia kepada Rasulullah tatkala berhijrah. Akankah para syiah lupa dengan ayat quran ini sehingga mengatakan bahwasanya Abu Bakr di neraka karena kekafirannya?!
Bagi anda yang telah masuk syiah hendaklah keluar dari kelompok mereka dan bertaubatlah.
Semoga yang sedikit ini bermanfaat untuk kita semua.
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: